Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Teknologi Navigasi : Dibalik Kemudahan perlu Kewaspadaan Penulis : Ririe Aiko

Teknologi navigasi seperti GPS memang menawarkan kemudahan yang luar biasa. Cukup dengan beberapa ketukan di layar, rute perjalanan seolah-olah terbentang jelas di hadapan kita. Namun, pengalaman pribadi saya membuktikan bahwa mengandalkan GPS sepenuhnya tanpa mempertimbangkan kondisi di lapangan bisa membawa risiko yang cukup besar.

Suatu ketika, dalam perjalanan touring menuju sebuah pantai, saya mengikuti arahan GPS tanpa ragu. Awalnya, semua tampak berjalan lancar. Hingga tiba-tiba, rute yang ditunjukkan membawa saya masuk ke jalan alternatif yang sempit, terjal, dan diapit jurang di kanan dan kiri. Jalan itu sunyi, jarang dilalui kendaraan, dan jauh dari kesan aman. Rasa was-was mulai menyelimuti, terlebih tidak ada tanda-tanda jalan utama di sekitar. Beruntung, beberapa penduduk lokal yang kebetulan melintas menunjukkan jalan menuju jalur yang lebih layak, sehingga saya akhirnya dapat melanjutkan perjalanan dengan lebih aman.

Pengalaman itu terasa begitu membekas, apalagi beberapa waktu lalu, saya juga membaca berita tentang sebuah mobil yang mengalami kecelakaan karena mengikuti petunjuk GPS tanpa memperhatikan kondisi nyata di sekitarnya. Situasi tersebut memperkuat keyakinan saya bahwa secanggih apa pun teknologi, ia tetaplah buatan manusia yang penuh keterbatasan, bisa keliru, dan tidak selalu mampu membaca dinamika lingkungan yang terus berubah.

GPS seharusnya digunakan sebagai alat bantu, bukan satu-satunya penentu arah. Ada banyak faktor yang tidak dapat ditangkap oleh peta digital: perubahan cuaca, kerusakan jalan, ataupun pembangunan baru yang belum tercatat dalam sistem. Jika kita terlalu bersandar pada teknologi, kita berisiko kehilangan kepekaan terhadap lingkungan sekitar, sesuatu yang justru sangat penting dalam perjalanan.

Mengandalkan teknologi memang memudahkan, tetapi berpikir kritis dan tetap waspada adalah kunci keselamatan. Membaca rambu, memperhatikan kondisi jalan, bahkan bertanya kepada penduduk setempat, adalah langkah sederhana yang kadang jauh lebih akurat daripada sekadar mengikuti suara dari perangkat elektronik.

Akhirnya, perjalanan mengajarkan saya satu hal penting: teknologi tidak akan pernah menggantikan naluri manusia untuk menjaga diri. GPS bisa memandu, tapi hanya kita sendiri yang bisa menentukan jalan mana yang benar-benar aman untuk dilalui.

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Hollywood Movies