Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

PUASA DAN KESEHATAN HOLISTIK Oleh: Duski Samad

Setiap orang membutuhkan kenyamanan hidup. Adanya gangguan, sakit dan ketidaknyamanan mengurangi kebahagian hidup. Hidup yang ditopang oleh fisik, mental dan hati butuh kenyamanan. Nyaman badan, pikiran, dan hati itu ada pada terjadinya keseimbangan antara fisik, mental, dan emosional. Beberapa kiat yang bisa membantu nyaman badan (fisik sehat) adalah jaga pola makan. Konsumsi makanan bergizi, cukup protein, serat, dan air. Olahraga teratur minimal 30 menit sehari, seperti jalan kaki, yoga, atau olahraga yang disukai. Istirahat cukup tidur 6–8 jam per malam untuk pemulihan tubuh. Kelola stres fisik jangan terlalu memaksakan diri, beri waktu istirahat jika lelah.

Kenyamanan pikiran (mental tenang) dapat dicapai dengan mengurangi overthinking. Fokus pada saat ini, jangan terjebak dalam kecemasan masa depan atau penyesalan masa lalu. Meditasi atau mindfulness dengan melatih fokus dan ketenangan batin bagi umat beragama dengan beribadah. Batasi konsumsi berita negatif, pilih informasi yang bermanfaat dan tidak membebani pikiran. Sebaiknya tulis jurnal atau refleksi. Merekam perasaan dan pengalaman bisa membantu memahami diri sendiri.

Nyaman hati (emosi stabil) adalah hati yang teguh dan istiqamah di jalan yang benar. Untuk itu perlu dijaga hubungan baik. Kelilingi diri dengan orang yang positif dan mendukung. Belajar menerima dan memaafkan. Melepaskan beban emosi yang tidak perlu. Bersyukur setiap hari dengan cara fokus pada hal-hal kecil yang bisa disyukuri. Lakukan hal yang disukai. Hobi dan kegiatan yang memberi kebahagiaan. Keseimbangan ini butuh latihan dan kebiasaan.

PUASA DAN KESEHATAN HOLISTIK

Puasa bukan hanya ibadah, tetapi juga memberikan manfaat kesehatan secara fisik, mental, dan spiritual (sehat holistik). Puasa untuk kesehatan dan ketakwaan"Dan berpuasalah kamu, karena sesungguhnya puasa itu baik bagimu jika kamu mengetahui." (QS. Al-Baqarah: 184). Ayat ini menunjukkan bahwa puasa membawa kebaikan, termasuk manfaat kesehatan.

Puasa sebagai sarana penyucian diri." (QS. Al-Baqarah: 183). Puasa membantu mengendalikan nafsu dan meningkatkan kesehatan spiritual.. Hadis menyebutkan Puasa adalah terapi kesehatan Rasulullah ﷺ bersabda: "Berpuasalah, niscaya kalian akan sehat." (HR. Thabrani). Hadis ini menegaskan bahwa puasa memiliki manfaat langsung bagi kesehatan tubuh.

Puasa menenangkan hati dan jiwa, Rasulullah ﷺ bersabda:"Puasa adalah perisai..." (HR. Bukhari dan Muslim). Puasa melindungi dari penyakit hati seperti amarah, iri, dan stres. Pendapat ulama Ibnu Qayyim Al-Jauziyah dalam At-Tibb An-Nabawi menjelaskan bahwa puasa dapat membersihkan racun dalam tubuh, menenangkan jiwa, dan mengistirahatkan organ pencernaan. Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumuddin menyebutkan bahwa puasa dapat menyehatkan tubuh dan menguatkan ruhani, karena mengurangi dominasi nafsu syahwat yang berlebihan.

Ilmuwan Dr. Yoshinori Ohsumi (Pemenang Nobel 2016) menemukan bahwa puasa memicu proses autophagy, yaitu pembersihan sel-sel rusak dalam tubuh yang bisa mencegah penyakit. Dr. Jason Fung (Ahli Endokrinologi) menjelaskan bahwa puasa dapat mengurangi resistensi insulin, membantu menurunkan berat badan, serta meningkatkan regenerasi sel. World Health Organization (WHO) menyebut bahwa puasa dapat menyeimbangkan metabolisme tubuh dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

Puasa bukan sekadar ibadah, tetapi juga terapi kesehatan yang diajarkan dalam Islam. Dalil Al-Qur’an dan hadis, serta pendapat ulama dan ilmuwan modern, menunjukkan bahwa puasa dapat meningkatkan kesehatan fisik, mental, dan spiritual.

Puasa memiliki relevansi dengan kesehatan holistik dalam Islam mencakup kesehatan fisik, mental, dan spiritual. Berikut adalah dalil dari Al-Qur’an, Hadis, serta pendapat ulama dan ilmuwan yang mendukung konsep ini kesehatan fisik dan makanan halal, "Makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi..." (QS. Al-Baqarah: 168). Ini nenunjukkan pentingnya asupan sehat sebagai bagian dari kesehatan holistik.

Kesehatan mental dan spiritual, "Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram." (QS. Ar-Ra'd: 28). Kesehatan mental erat kaitannya dengan ketenangan hati melalui ibadah dan zikir. Menjaga kebersihan dan tubuh, "Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri." (QS. Al-Baqarah: 222). Islam mengajarkan kebersihan sebagai bagian kesehatan tubuh dan jiwa.

Hadis menukilkan bahwa hendaklah menjaga kesehatan sebelum sakit, Rasulullah ﷺ bersabda "Manfaatkan lima perkara sebelum lima perkara: sehatmu sebelum sakitmu..." (HR. Al-Hakim dan Al-Baihaqi). Hadis ini menekankan pentingnya menjaga kesehatan sebelum jatuh sakit. Menjaga keseimbangan dalam hidup, Rasulullah ﷺ bersabda: "Sesungguhnya tubuhmu memiliki hak atasmu." (HR. Bukhari dan Muslim). Islam melarang gaya hidup ekstrem dan menekankan keseimbangan antara ibadah, istirahat, dan aktivitas.

Ulama Imam Al-Ghazali dalam Ihya' Ulumuddin menjelaskan bahwa kesehatan ruhani (spiritual) lebih penting daripada kesehatan jasmani, tetapi keduanya harus seimbang. Ibnu Qayyim Al-Jauziyah dalam At-Tibb An-Nabawi menegaskan bahwa pola hidup sehat, makanan halal, dan keseimbangan aktivitas adalah kunci kesehatan holistik dalam Islam. 

Pandangan ilmuwan Ibnu Sina (Avicenna) dalam The Canon of Medicine mengajarkan pendekatan kesehatan yang mencakup diet, olahraga, psikologi, dan pengobatan alami. WHO (World Health Organization) mendefinisikan kesehatan sebagai “keadaan sejahtera secara fisik, mental, dan sosial, bukan sekadar bebas dari penyakit”, yang sejalan dengan konsep Islam.

Sehat holistik dalam Islam adalah keselarasan antara fisik, mental, dan spiritual, didukung oleh Al-Qur’an, hadis, serta pemikiran ulama dan ilmuwan. Islam tidak hanya mengajarkan ibadah, tetapi juga menjaga pola makan, kebersihan, keseimbangan hidup, dan kesehatan mental sebagai bentuk ibadah kepada Allah.

KIAT PUASA MEMBAWA SEHAT HOLISTIK

Puasa tidak hanya bermanfaat secara spiritual, tetapi juga bisa membawa kesehatan holistik jika dilakukan dengan cara yang benar. Berikut adalah kiat agar puasa mendukung kesehatan fisik, mental, emosional, sosial, dan spiritual sehat fisik (Menjaga daya tahan tubuh). Sahur yang bergizi: Konsumsi makanan kaya serat (oat, sayur, buah), protein (telur, ikan, kacang-kacangan), dan lemak sehat (alpukat, minyak zaitun).Hindari gorengan dan gula berlebihan bisa menyebabkan energi cepat turun dan dehidrasi. Minum cukup air: 8 gelas sehari (pola 2-4-2 2 gelas saat sahur, 4 gelas saat berbuka, 2 gelas sebelum tidur). Olahraga ringan: Pilih waktu sebelum berbuka atau setelah tarawih (jalan kaki, yoga, stretching).

Sehat Mental (Melatih ketenangan dan fokus). Kurangi overthinking: Gunakan waktu puasa untuk refleksi dan berpikir positif. Kelola stres dengan baik: Ambil waktu untuk relaksasi, seperti membaca atau mendengarkan musik yang menenangkan. Perbaiki kualitas tidur: Tidur cukup agar tubuh tetap bugar saat puasa. Sehat Emosional (Mengendalikan perasaan). Latih kesabaran & empati: Hindari mudah marah atau tersinggung. Fokus pada hal positif: Hindari gosip dan pikiran negatif yang bisa merusak suasana hati. Journaling atau menulis rasa syukur: Membantu menenangkan hati dan memperjelas tujuan hidup.

Sehat Sosial (Membangun hubungan yang lebih baik). Perbanyak silaturahmi: Gunakan puasa sebagai momen untuk mempererat hubungan dengan keluarga dan teman. Berbagi dan sedekah: Memberi kepada yang membutuhkan bisa meningkatkan kebahagiaan dan kepuasan batin. Saling memaafkan: Puasa adalah waktu yang baik untuk memperbaiki hubungan yang renggang. Sehat Spiritual (Meningkatkan koneksi dengan Tuhan). Perbanyak ibadah: Sholat, dzikir, dan membaca kitab suci bisa menenangkan hati. Refleksi diri: Renungkan makna hidup dan bagaimana menjadi pribadi yang lebih baik. Hidup dengan kesadaran penuh (mindfulness): Fokus pada niat dan tujuan puasa, bukan hanya sekadar menahan lapar.

Jika puasa dilakukan dengan benar, bukan hanya tubuh yang sehat, tapi juga pikiran, hati, dan hubungan sosial ikut lebih baik. Yang terpenting adalah menjaga keseimbangan dan niat yang tulus.

Kesimpulan:

Puasa bukan sekadar ibadah, tetapi juga sarana untuk mencapai kesehatan holistik yang mencakup keseimbangan fisik, mental, emosional, sosial, dan spiritual. Dengan menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan, seseorang tidak hanya melatih pengendalian diri tetapi juga mendapatkan manfaat kesehatan yang luas. 

Secara fisik, puasa membantu proses detoksifikasi, meningkatkan metabolisme, dan menjaga keseimbangan tubuh. Secara mental dan emosional, puasa melatih ketenangan, mengurangi stres, dan meningkatkan kesabaran. Dari segi sosial, puasa mempererat hubungan dengan keluarga dan komunitas melalui silaturahmi dan berbagi dengan sesama. Sementara itu, secara spiritual, puasa menjadi cara mendekatkan diri kepada Tuhan, meningkatkan kesadaran diri, serta memperkuat nilai-nilai keimanan dan ketakwaan. 

Baik dari perspektif Islam maupun ilmu kesehatan modern, puasa terbukti bermanfaat bagi kesejahteraan manusia secara menyeluruh. Dengan menerapkan pola hidup sehat selama puasa, seperti menjaga asupan nutrisi, istirahat cukup, serta mengelola pikiran dan emosi dengan baik, seseorang dapat mencapai kesehatan holistik yang optimal. Sehingga, puasa bukan hanya menyehatkan tubuh, tetapi juga menenangkan jiwa dan memperkokoh hubungan dengan sesama serta dengan Tuhan.DS.13032025.

*Kajian Bank Nagari Pagambiran, Rabu, 13 Maret 2025

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.