![]() |
Mr Zehn Wangda dari Kedutaan Republik Rakyat Tiongkok Indonesia menggunting pita, tanda reminya pemakaian fasilitas pesantren sehat asrama dan MCK di MTI Batang Kabung Padang. |
PADANG, Sigi24.com -- Asrama dan MCK yang dibangun oleh Kedutaan Republik Rakyat Tiongkok Indonesia dan Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) PBNU, di Pondok Pesantren Madrasah Tarbiyah Islamiyah (MTI) Batang Kabung, Padang, Senin 24 Februari 2025 diserahterimakan sekaligus diresmikan pemakaiannya.
Peresmian dan serah terima asrama dan MCK itu dihadiri Konselor Politik Kedutaan Republik Rakyat Tiongkok Indonesia Mr. Zehn Wangda, serta LKNU PBNU, PWNU Sumbar dan PCNU Kota Padang dan sejumlah alumni MTI Batang Kabung dari berbagai tempat.
Sambutan meriah atas kehadiran Kedutaan Republik Rakyat Tiongkok Indonesia bersama LKNU dapat sambutan antusias. Shalawat badar dinyanyikan oleh santri dan santriwati pesantren siang menjelang sore itu.
Seremonial pembukaan kegiatan, diawali dengan doa, agar melahirkan keberkahan. Doa langsung dipimpin oleh Buya Mahyuddin Salif Tuanku Sutan, Pimpinan dan pengasuh Pesantren MTI Batang Kabung.
Pembina MTI Batang Kabung Padang, Prof. Duski Samad Tuanku Mudo menyampaikan selamat datang dan terima pada Kedutaan Republik Rakyat Tiongkok bersama LKNU yang sudah berkontribusi terhadap pesantren ini.
"Pesantren ini berdiri sejak 1955, dan sudah melahirkan ribuan alumninya yang berkiprah di berbagai profesi dan keulamaan," kata dia.
Menurut Duski Samad, pesantren ini melakukan empat tingkatan pendidikan dan empat pula kampusnya. Yakni Tsanawiyah, Aliyah, pesantren dan perguruan tinggi.
"Sudah banyak bantuan dari China lewat lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama di negeri ini, dengan program fasilitas pesantren sehat ini," katanya.
Bantuan ini hadir, kata Duski Samad, adalah karena lahirnya saling membantu dan saling menghargai antara Pesantren MTI Batang Kabung dengan China, lewat LKNU.
"Komunitas pesantren kita cukup banyak. Mereka tidak hanya mengajar di pesantren ini, tapi juga guru dan mengajar di kampus dan sekolah lain, serta mengajar di tengah masyarakat, terutama di tempat mereka tinggal dan mengabdi," ulas dia.
Konselor politik Kedutaan Republik Rakyat Tiongkok Mr. Zehn Wangda merasa senang ada hadir di sini. "Saya mewakili Kedutaan Tiongkok menyampaikan salam hangat Dubes yang tidak bisa hadir," kata dia lewat penerjemah.
NU dan Islam, katanya, berhubungan baik di Tiongkok. Tiongkok mitra dagang terbesar Indonesia. "Kerjasama yang saling menguntungkan antara Indonesia dan Tiongkok, juga ada di kereta cepat yang sudah dimanfaatkan oleh ribuan masyarakat Indonesia," ujar dia.
Menurutnya, 75 tahun hubungan diplomatik Tiongkok dan Indonesia saat ini, dan baru saja ditandatangani Presiden Prabowo Subianto, dan tentunya diharapkan terus mengalami kemajuan.
"Dua tahun terakhir hubungan baik itu berlanjut, dan menyebar luas di ormas Islam yang ada dan besar di negeri ini, seperti dengan NU dan Muhammadiyah," sebutnya.
Tak heran, katanya, ada banyak bangunan sanitasi, santunan dan kini ada asrama dan MCK untuk MTI Batang Kabung Padang.
Pendidikan adalah dasar kemajuan pembangunan peradaban. "Dengan asrama dan MCK ini, diharapkan akan meningkatkan aktivitas belajar dan mengajar di pesantren ini," ujarnya.
Mr. Zehn Wangda merasa senang bisa berbuat di tengah pesantren yang santrinya begitu banyak. "Wajah senyum santri, menjadikan kami senang untuk terus berbuat di sini," sambungnya.
Pada kesempatan itu, peresmian asrama dan MCK ditandai dengan pengguntingan pita oleh Mr. Zehn Wangda. Ada empat kamar, yang satu kamar mampu menampung enam santri.
MCK ada sembilan unit, dibangun di bagian belakang gedung asrama. MTI Batang Kabung memberikan piagam penghargaan kepada Kedutaan Republik Rakyat Tiongkok Indonesia dan LKNU. Sementara, pihak pesantren juga diberikan cenderamata dan sejumlah buku bacaan. (ad/red)