The Sufi's adalah sesuatu yang dimiliki oleh seorang sufi. Sufi istilah yang berkaitan dengan tasawuf, spiritual dalam Islam yang menekankan pada hubungan langsung dengan Allah melalui penyucian jiwa, zikir, dan ibadah mendalam.
Kata sufi sendiri berasal dari kata ṣūf (bahasa Arab: صوف), yang berarti "wol," merujuk pada pakaian sederhana dari wol yang sering dikenakan oleh para sufi awal sebagai simbol kesederhanaan dan penolakan terhadap materialisme.
Sufi adalah juga figur atau seseorang yang menjalani kehidupan spiritual dengan tujuan mencapai ma'rifah (pengetahuan hakiki) dan mendekatkan diri kepada Allah melalui jalan cinta (mahabah), zikir, kontemplasi, dan disiplin spiritual lainnya.
Dalam Al-Qur'an, tidak secara eksplisit disebutkan istilah "sufi," karena tasawuf (sufisme) berkembang sebagai cabang spiritualitas Islam setelah masa Nabi Muhammad SAW. Namun, banyak ayat yang menjadi inspirasi bagi kaum sufi untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan fokus pada pembersihan jiwa dan hubungan spiritual dengan-Nya.
Beberapa ayat yang sering dijadikan dasar dalam tasawuf:
1. Tazkiyatun Nafs (Pembersihan Jiwa)
“Sungguh beruntung orang yang menyucikan jiwanya, dan sungguh merugi orang yang mengotorinya.”(QS. Asy-Syams: 9-10)
2. Kedekatan dengan Allah
“Dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.”(QS. Qaf: 16)
3. Tentang Cinta kepada Allah
“Dan orang-orang yang beriman sangat besar cintanya kepada Allah.”(QS. Al-Baqarah: 165)
4. Tentang Mengenal Allah (Ma'rifatullah)
“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.”(QS. Adz-Dzariyat: 56). Dalam tasawuf, "ibadah" diartikan sebagai usaha untuk mengenal Allah dengan mendalam.
5. Mengingat Allah (Dzikir)
“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.”
(QS. Ar-Ra’d: 28)
Kaum sufi menafsirkan ayat-ayat di atas (tafsir sirri) secara mendalam dan simbolis untuk mendukung praktik spiritual seperti dzikir, muraqabah (kontemplasi), dan mahabbah (cinta kepada Allah). Tasawuf juga menekankan pentingnya pengamalan ajaran Al-Qur'an secara batiniah, selain aspek lahiriahnya.
"Sufi Umroh" merujuk pada pengalaman ibadah umroh yang dilakukan dengan pendekatan spiritual mendalam sesuai dengan ajaran tasawuf (Sufisme).
Fokus utama dari sufi umroh adalah
menghayati setiap tahapan ibadah umroh sebagai perjalanan spiritual menuju kedekatan dengan Allah. Bukan hanya sebatas mengikuti tata cara umroh secara ritual, tetapi juga mendalami makna spiritual di balik setiap rukun, seperti tawaf sebagai simbol penghambaan kepada Allah, atau sa’i sebagai cermin usaha manusia.
Tujuan yang ingin dicapai oleh sufi umroh adalah mendekatkan diri kepada Allah dengan hati yang tulus dan jiwa yang bersih. Mengubah umroh menjadi momentum transformasi spiritual.
Memaknai ibadah umroh sebagai perjalanan untuk mendekatkan diri kepada Allah, baik melalui pengalaman pribadi maupun pendekatan kolektif yang mengedepankan nilai-nilai tasawuf adalah esensi yang dimaksud dalam nilai-nilai umroh itu sendiri.
PENGALAMAN SIPRITUAL UMROH
Pengalaman spiritual dalam umroh adalah dimensi batiniah yang dirasakan oleh jamaah selama menjalankan ibadah, yang melibatkan penghayatan, refleksi, dan hubungan mendalam dengan Allah SWT. Beberapa bentuk pengalaman spiritual yang sering dirasakan:
1. Rasa Kedekatan dengan Allah SWT.
Maknanya umroh adalah kesempatan bagi jamaah untuk melepaskan diri dari rutinitas duniawi dan fokus pada hubungan dengan Allah. Melepaskan diri dari ketergantungan pada kehidupan duniawi tidak mudah, merasa dekat dengan Allah di antara melalui umroh.
Contoh Pengalaman: Saat berada di depan Ka’bah, jamaah sering merasa sangat dekat dengan Allah, seolah-olah doa mereka langsung terdengar. Perasaan takjub dan haru melihat Ka’bah untuk pertama kalinya sering menginspirasi tangisan kebahagiaan.
2. Pengalaman Tafakur dan Muhasabah.
Maknanya adalah ibadah umroh mendorong jamaah untuk merenungi hidupnya, mengevaluasi dosa-dosa, dan berkomitmen untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Contoh Pengalaman: Saat melakukan tawaf, jamaah sering mengingat perjalanan hidupnya dan memohon ampunan atas kesalahan yang telah dilakukan. Di sela-sela ibadah, jamaah melakukan introspeksi, menghayati nikmat Allah, dan berdoa untuk masa depan yang lebih baik.
3. Penghayatan Simbolisme Ibadah Umroh
Maknanya setiap rukun dalam umroh memiliki makna simbolis yang dapat meningkatkan kesadaran spiritual.
Contoh Pengalaman:
Tawaf: Melambangkan kesatuan manusia dengan Allah, serta pengakuan bahwa Allah adalah pusat kehidupan. Sa’i: Mengingatkan usaha Hajar mencari air sebagai simbol perjuangan manusia yang tidak terputus dari tawakkal kepada Allah. Tahallul: Memotong rambut sebagai simbol pengorbanan dan kerendahan hati di hadapan Allah.
4. Rasa Kebersamaan dalam Iman
Makna umroh mempertemukan jamaah dari berbagai bangsa dan budaya, mengingatkan kesatuan umat Islam di bawah tauhid.
Contoh Pengalaman merasakan kekuatan ukhuwah Islamiyah ketika beribadah bersama ribuan orang dengan niat yang sama. Berbagi doa dan pengalaman spiritual dengan sesama jamaah.
5. Transformasi Jiwa dan Emosi
Makna umroh sering menjadi momen transformasi jiwa yang mendalam, dari seorang yang sibuk dengan dunia menjadi lebih fokus pada akhirat.
Contoh Pengalaman: Rasa tenang, damai, dan bahagia setelah memanjatkan doa panjang di depan Multazam (antara Hajar Aswad dan pintu Ka'bah). Kesadaran akan betapa kecilnya manusia di hadapan kebesaran Allah, yang menginspirasi perubahan positif dalam hidup.
6. Merasakan Keajaiban Doa
Maknanya umroh adalah momen untuk memperbanyak doa, karena doa di Tanah Haram memiliki peluang besar untuk dikabulkan.
Contoh Pengalaman: Banyak jamaah yang merasakan ketenangan setelah berdoa, bahkan ada yang mengaku doa mereka dikabulkan segera atau setelah umroh.
Doa di tempat-tempat mustajab, seperti di depan Ka'bah, Hijr Ismail, atau Maqam Ibrahim, memberikan pengalaman spiritual yang sangat kuat.
7. Pengalaman Khusyuk dalam Ibadah
Maknanya di Tanah Suci, suasana ibadah terasa berbeda karena lingkungan yang suci dan fokus penuh pada Allah.
Contoh Pengalaman: Shalat di Masjidil Haram terasa lebih khusyuk, dengan lantunan doa yang menenangkan hati. Mendengarkan adzan di Masjidil Haram memberikan getaran spiritual yang mendalam.
8. Penyerahan Diri kepada Allah (Tawakkal)
Makna umroh mengajarkan jamaah untuk berserah diri sepenuhnya kepada Allah, terutama saat menghadapi tantangan fisik atau emosional.
Contoh Pengalaman saat mengalami kelelahan fisik, jamaah belajar untuk bersabar dan bergantung kepada Allah. Menyadari bahwa segala sesuatu yang terjadi selama umroh adalah atas izin dan kehendak-Nya.
9. Rasa Syukur yang Mendalam.
Makna umroh adalah perjalanan ibadah yang membutuhkan niat, biaya, dan pengorbanan. Banyak jamaah merasa sangat bersyukur dapat dipanggil ke Tanah Suci.
Contoh Pengalaman rasa haru ketika menyadari bahwa Allah telah memanggil mereka ke Baitullah meskipun merasa diri belum sempurna dalam beribadah. Kesadaran akan nikmat iman, Islam, dan kesehatan untuk menjalankan ibadah.
Pengalaman spiritual dalam umroh adalah perjalanan batin yang memperkuat iman, membersihkan jiwa, dan memperbarui komitmen kepada Allah. Setiap jamaah dapat mengalami pengalaman yang berbeda, tergantung pada niat, persiapan, dan penghayatan mereka terhadap ibadah.
Sufi umroh yang menekan pada pengalaman batiniah orang yang sedang melakukan umroh adalah milik yang bersangkutan. Tidak dapat dipukul rata, bahwa semua orang yang umroh akan menjadi sufi umroh. Banyak terjadi justru umroh beralih menjadi wisata dan belanja. Setiap orang akan mendapatkan apa yang diniatkan dan diusahakannya, semoga umroh maqbul tercapai. Amin.@06012025.
*Catatan 3 Umroh 04-15 Januari 2025