Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

SEMANGKIN MENDEKAT Oleh: Duski Samad

Semangkin mendekat di sini maksudnya dekatnya hati menghadap khaliq lazim jamaah ketika di Muzdalifah. Muzdalifah (مزدلفة) adalah nama salah satu tempat penting dalam pelaksanaan ibadah haji. Muzdalifah terletak di antara Arafah dan Mina, dan memiliki makna simbolis serta historis dalam Islam. 

Secara etimologi, kata "Muzdalifah" berasal dari akar kata Arab زلف (z-l-f) yang berarti "mendekat" atau "berkumpul."

Secara istilah, Muzdalifah berasal dari kata "zalfah" yang berarti mendekat. Tempat ini menjadi simbol mendekatnya seorang hamba kepada Allah setelah mengakui dosa-dosanya di Arafah.

Muzdalifah adalah tempat para jamaah berhenti untuk bermalam setelah wukuf di Arafah.

Jamaah haji tiba di Muzdalifah setelah matahari terbenam pada tanggal 9 Dzulhijjah (setelah wukuf di Arafah).

Mereka disunnahkan untuk mengerjakan salat Magrib dan Isya secara jamak dan qashar, diikuti dengan istirahat malam.

Jamaah juga mengumpulkan batu kerikil yang akan digunakan untuk melontar jumrah di Mina.

Makna spiritual dari Muzdalifah adalah melambangkan momen introspeksi, ketenangan, dan persiapan menuju tahapan berikutnya dalam haji, yaitu mabit di Mina dan melontar jumrah.

Nabi Muhammad SAW dan para sahabat juga bermalam di Muzdalifah selama haji wada'. Tempat ini menjadi simbol ketaatan dan penghambaan kepada Allah SWT.

Dalam perjalanan umroh penyedia jasa travel melakukan city tour ke Arafah, Mina ddan Muzdalifah. Ziarah Arafah pada umroh 7 Januri 2025 terasa berbeda menyaksikan pemagaran Jabal Rahmah bersamaan semangkin baiknya penataan Arafah dan fasilitas pendukungnya. 

Pemagaran Jabal Rahmah dilakukan oleh pemerintah Arab Saudi untuk beberapa alasan utama, di antaranya pencegahan tindakan syirik. Memang jamaah umroh yang memposisikan Jabal Rahmah melebih status historisnya. 

Banyak jamaah haji dan umrah memiliki keyakinan bahwa Jabal Rahmah adalah tempat istimewa untuk berdoa agar hajat tertentu, seperti jodoh, terkabul. Hal ini berpotensi melenceng dari ajaran Islam karena bisa mengarah pada syirik.

Pemagaran dilakukan untuk mengingatkan jamaah agar tidak menjadikan tempat tersebut sebagai lokasi pengkultusan.

Pemagaran tentu juga bentu pelayanan terhadap keamanan jamaah. Kepadatan di Jabal Rahmah, terutama selama musim haji, sering menyebabkan risiko kecelakaan. Pemagaran membantu mengatur pergerakan jamaah dan mengurangi potensi kecelakaan, seperti jatuh atau tersandung di area berbatu tersebut.

Jumlah jamaah umroh yang terus meningkat tentu pengelolaan kerumunan mesti menjadi perhatian. Keramaian yang tidak terkendali dapat memicu masalah logistik dan keamanan. Dengan adanya pagar, jamaah diatur agar tidak berkerumun di satu area tertentu, sehingga alur kunjungan menjadi lebih terkontrol.

Sebagai situs sejarah Jabal Rahmah dijaga kelestarian. Sebagai lokasi bersejarah, Jabal Rahmah sering mengalami kerusakan akibat ulah sebagian jamaah yang mencoret-coret atau meninggalkan sampah. Pemagaran membantu melestarikan area tersebut agar tetap terjaga. Pemagaran ini bukan untuk melarang kunjungan, tetapi lebih untuk mengedukasi dan menjaga nilai-nilai ibadah sesuai ajaran Islam.

NILAI DAN TRADISI JABAL RAHMAH

Jabal Rahmah dan Padang Arafah memiliki makna spiritual yang penting dalam Islam, khususnya dalam ibadah haji. Al-Qur'an dan hadis tidak secara spesifik menyebut "Jabal Rahmah" dengan nama tersebut, keduanya menyampaikan pesan penting terkait Arafah dan apa yang terjadi di sana. 

Al-Qur'an menyebut tentang Arafah dalam Surah Al-Baqarah (2:198): "Maka apabila kamu telah bertolak dari Arafah, berdzikirlah kepada Allah di Masy'aril Haram.";Ayat ini menunjukkan kewajiban wukuf di Arafah sebagai bagian penting dari manasik haji. Wukuf di Arafah merupakan rukun haji, tanpa itu ibadah haji tidak sah.

Dalam Surah Al-Hajj (22:27-28) dimuat artinya.."Dan berserulah kepada manusia untuk berhaji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki atau mengendarai unta yang kurus, mereka datang dari segenap penjuru yang jauh, agar mereka menyaksikan berbagai manfaat untuk mereka dan agar mereka menyebut nama Allah..."Arafah adalah tempat umat Islam berkumpul dari seluruh dunia, mencerminkan kebersamaan dan kesetaraan.

Hadis tentang Arafah Wukuf di Arafah: Rasulullah SAW bersabda: "Haji itu adalah Arafah." (HR. Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ibnu Majah) Hadis ini menegaskan bahwa puncak ibadah haji adalah wukuf di Arafah. Di sinilah umat Islam memohon ampunan, berdoa, dan mendekatkan diri kepada Allah.

Berkaitan keutamaan Arafah: Rasulullah SAW bersabda: "Tidak ada hari yang lebih banyak Allah membebaskan hamba dari neraka daripada hari Arafah." (HR. Muslim)

Hari Arafah adalah waktu penuh berkah di mana doa-doa dikabulkan dan dosa-dosa diampuni.

Tradisi Islam mewariskan bahwa Jabal Rahmah (Bukit Rahmah) adalah tempat di Arafah yang diyakini umat Islam sebagai lokasi pertemuan Nabi Adam AS dan Hawa setelah diturunkan ke bumi. Meskipun Al-Qur'an dan hadis tidak secara eksplisit menyebut Jabal Rahmah, tradisi ini mengandung makna simbolis tentang kasih sayang, pengampunan, dan awal baru. Namun, penting diingat bahwa wukuf tidak harus dilakukan di Jabal Rahmah, tetapi di mana saja di Padang Arafah.

Pesan Utama dari Arafah dan Jabal Rahmah kasih sayang dan pengampunan Allah. Arafah adalah simbol rahmat Allah, di mana umat Islam dapat bertaubat dan berharap pengampunan. 

Arafah adalah juga simbol kebersamaan umat. Berkumpulnya umat Islam dari seluruh dunia menunjukkan persaudaraan, kesetaraan, dan keharmonisan. Ketaatan kepada Allah yang tercermin bahwa Arafah mengajarkan umat Islam untuk taat kepada Allah dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW dalam menjalankan ibadah. Jabal Rahmah dan Arafah menjadi tempat pengingat rahmat dan keagungan Allah serta simbol pengampunan dan pertaubatan.

MUZDALIFAH (SIMBOL MENDEKAT)

Ziarah Muzdalifah adalah mengingatkan untuk terus mendekat pada sang Khaliq.

Muzdalifah memiliki makna hakiki sebagai tempat penting dalam pelaksanaan ibadah haji, yang terletak di antara Arafah dan Mina. Dalam konteks spiritual, Muzdalifah sering dimaknai sebagai simbol persinggahan dan refleksi setelah puncak wukuf di Arafah.

Beberapa makna hakiki Muzdalifah:

1. Kesederhanaan dan Ketundukan.

Jamaah haji bermalam di tempat terbuka di Muzdalifah tanpa memandang status sosial, menunjukkan kesetaraan dan ketundukan kepada Allah SWT.

2. Momentum Pengumpulan

Secara fisik, jamaah mengumpulkan batu kerikil di Muzdalifah untuk melontar jumrah di Mina. Hal ini juga melambangkan persiapan melawan hawa nafsu dan godaan setan.

3. Kontemplasi dan Doa

Muzdalifah adalah tempat untuk mengingat Allah dengan berdzikir dan berdoa. Ini menjadi pengingat pentingnya ketenangan hati dan hubungan yang lebih dekat dengan Sang Pencipta.

4. Simbol Kehidupan

Perjalanan dari Arafah (simbol pengakuan dosa) ke Muzdalifah (simbol perenungan) menuju Mina (simbol perjuangan melawan godaan) mencerminkan perjalanan hidup manusia dalam menggapai ridha Allah.

Penutup kalam ingin ditegaskan bahwa nama tempat, kejadian, peristiwa sejarah di Arafah, Mina, Muzdalifah, Jabal Kurban, Jamarat dan kemewahan bangunannya yang dikunjungi umat Islam di musim haji dalam bentuk ibadah dan umroh dalam makna ziarah adalah situs suci yang sifatnya dapat dirasakan dengan jiwa iman dan hati suci. DS.07012025.armina.

*Catatan kelima 07012025

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Hollywood Movies