VIsi, niat dan manfaat terbaik yang ingin didapatkan muslim adalah hasanah (unggul) dunia dan akhirat. Setelah talbiyah dan dalam banyak tempat-tempat mustajab di haramaian satu di antara doa yang dibimbing oleh ulama adalah mendapatkan hasanah (keunggulan) dunia dan akhirat.
وَمِنْهُمْ مَّنْ يَّقُوْلُ رَبَّنَآ اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِى الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَّقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Dan di antara mereka ada yang berdoa, “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka.”(QS. Al-Baqarah Ayat: 201).
Ulama kontemporer memberikan penjelasan ayat ini sering diyakini sebagai doa yang sempurna karena mencakup keseimbangan antara kebutuhan duniawi dan ukhrawi. Tafsir kontemporer menekankan beberapa poin:
1. Keseimbangan Hidup.
Doa ini mencerminkan prinsip keseimbangan dalam Islam, tidak hanya fokus pada dunia, tetapi juga tidak mengabaikan akhirat. Tafsir modern sering mengaitkan ini dengan pentingnya keseimbangan antara spiritualitas, pekerjaan, pendidikan, keluarga, dan tanggung jawab sosial.
Makna Hasanah (Kebaikan)
Di dunia meliputi segala hal yang membawa manfaat seperti kesehatan, rezeki halal, keluarga yang harmonis, ilmu pengetahuan, dan keamanan. Di akhirat surga, keridhaan Allah, dan keselamatan dari siksa neraka.
Ayat yang sudah menjadi "sapu jagad" artinya dibaca umat dalam berbagai ivent ibadah memiliki relevansi dengan kehidupan modern.
Dalam konteks modern, doa ini dimaknai sebagai motivasi untuk mencapai keberhasilan dunia (ekonomi, pendidikan, karier) yang diraih dengan cara yang sesuai nilai-nilai Islam. Keberhasilan ini harus disertai persiapan menuju akhirat, seperti menjalankan ibadah, membantu sesama, dan menjaga integritas.
Doa ini pelindung diri agar dihindari dari Azab Neraka.
Tafsir ini mengingatkan bahwa meskipun dunia penting, manusia tidak boleh lupa bahwa kehidupan akhirat adalah tujuan utama. Permohonan perlindungan dari neraka menunjukkan betapa pentingnya menghindari dosa besar, baik yang bersifat spiritual maupun sosial.
Ayat ini menjadi panduan hidup yang komprehensif, mendorong umat untuk terus berupaya meningkatkan kualitas hidup di dunia tanpa melupakan tanggung jawab kepada Allah dan kehidupan akhirat.
INDIKATOR HASANAH
Umroh dan ibadah lainnya yang disertai doa hasanah dunia dan akhirat ini tentu dapat diukur sesuai kenyataan dari pencapaian setiap mereka yang taat pada perintah khaliq.
"Hasanah" (Kebaikan) di Dunia dan Akhirat menurut Islam dapat dipahami sebagai keberhasilan yang komprehensif dan seimbang, baik secara material, spiritual, maupun sosial.
Beberapa indikator yang dapat dikategorikan hasanah itu jelas berdasar seberapa kuat maqasid syariah, tujuan syariat, dapat menjadi nyata.
Hasanah di Dunia, kebaikan di dunia mencakup semua aspek kehidupan yang memberikan manfaat bagi diri sendiri dan orang lain, dengan tetap berada dalam kerangka syariat Islam.
Kesehatan Fisik dan Mental. Hidup dengan tubuh yang sehat dan pikiran yang tenang.
Terhindar dari penyakit fisik dan stres berlebihan.
Rezeki yang Halal dan Cukup. Mendapatkan penghasilan dari usaha yang halal dan penuh keberkahan. Tidak berlebihan (mubazir) atau kekurangan dalam memenuhi kebutuhan dasar.
Hubungan Harmonis.
Memiliki keluarga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah. Hubungan baik dengan tetangga, teman, dan masyarakat sekitar.
Ilmu Pengetahuan dan Kebermanfaatan. Menuntut ilmu yang bermanfaat bagi dunia dan akhirat. Menggunakan ilmu untuk memberi manfaat kepada orang lain. Ketenangan dan Kedamaian Hidup. Hidup dalam kondisi aman dari konflik dan ancaman. Merasakan kebahagiaan yang sejati meskipun tidak berlebihan secara materi.
Kualitas di atas lebih menekankan tercapai jaminan terhadap kebaikan dan keunggulan jiwa raga, akal pikir, keluarga, kepemilikan dan keyakinan beragama. Kelima itu hajat dasar orang yang disebut unggul dan terbaik.
Hasanah di Akhirat.
Kebaikan di akhirat mencakup segala bentuk karunia dan keselamatan yang Allah berikan sebagai balasan atas amal dan ketaatan di dunia. Keimanan yang Kokoh.
Keyakinan yang teguh kepada Allah, Rasul-Nya, dan hari akhir. Berusaha istiqamah dalam menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Pahala yang Berlimpah.
Memiliki amal ibadah yang diterima, seperti shalat, zakat, puasa, dan haji.
Amal kebaikan sosial seperti sedekah, menolong sesama, dan menjaga lingkungan.
Masuk Surga artinya
Mendapatkan rahmat Allah untuk memasuki surga dan menikmati kenikmatannya.
Terhindar dari siksa neraka.
Keridhaan Allah yang dicapai melalui ketaatan, keikhlasan, dan usaha mendekatkan diri kepada-Nya. Merasakan ridha Allah di dunia dan akhirat sebagai kebahagiaan tertinggi.
Mendapatkan Syafaat Rasulullah. Mendapatkan syafaat Nabi Muhammad SAW di hari kiamat. Berada di barisan umat yang diridhai di yaumul mahsyar.
Indikator "hasanah" adalah tercapainya keseimbangan antara dunia dan akhirat. Hasanah dunia terlihat dari hidup yang berkah, damai, dan bermakna, sementara hasanah akhirat diukur dari keselamatan menuju surga dan keridhaan Allah. Kedua hal ini saling terkait: kebaikan dunia adalah sarana menuju kebahagiaan akhirat.
NILAI POSITIF (BERKAH) UMROH
Satu kata yang sering meluncur dari mereka yang melaksanakan ibadah umroh adalah berkah artinya nilai positif.
Hakikat berkah dalam Islam adalah keberkahan (barakah) yang bermakna bertambahnya kebaikan, manfaat, atau nilai positif dari sesuatu yang dimiliki, dilakukan, atau dialami, meskipun secara lahiriah tampak sedikit atau sederhana. Berkah bukan hanya tentang jumlah atau kuantitas, tetapi lebih kepada kualitas dan dampak kebaikan yang diberikan oleh Allah.
Makna Berkah dalam Islam
1.Keberlanjutan Kebaikan
Berkah berarti suatu hal yang terus memberikan manfaat dan kebaikan, baik di dunia maupun akhirat. Misalnya, rezeki yang diberkahi adalah rezeki yang mencukupi kebutuhan, mendatangkan ketenangan, dan digunakan untuk hal-hal bermanfaat.
2.Kehadiran Allah dalam Segala Urusan. Berkah menunjukkan bahwa Allah meridhai dan menyertai usaha atau hal tersebut. Kehadiran Allah inilah yang memberikan dampak positif yang luar biasa, bahkan dalam hal-hal yang sederhana.
3. Keseimbangan dan Kepuasan. Orang yang hidup dalam keberkahan merasakan ketenangan, kebahagiaan, dan rasa cukup meskipun tidak memiliki banyak harta atau kemewahan.
4. Keselamatan Dunia dan Akhirat. Berkah tidak hanya untuk kehidupan dunia, tetapi juga menjadi jalan menuju keselamatan akhirat. Misalnya, ilmu yang diberkahi tidak hanya bermanfaat bagi pemiliknya tetapi juga bagi orang lain.
Makna berkah dalam redaksi yang berbeda dijelaskan dalam kitab al mu'jam al myfaras fi alfazil quran bahwa ada 3 (tiga) makna berkat, yaitu manfaat, ziayadah (pertambahan nilai) dan saadah artinya membawa kebahagiaan.
Ciri-Ciri kehidupan yang diberkahi
1.Rasa Cukup (Qana'ah).
Meskipun rezeki sedikit, hati merasa cukup dan puas. Tidak tamak atau iri dengan rezeki orang lain.
2. Manfaat yang Luas.
Apa yang dimiliki memberikan manfaat bagi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat. Misalnya, ilmu yang bermanfaat, harta yang digunakan untuk amal, atau waktu yang produktif.
3. Hati yang Tenang.
Kehidupan yang penuh keberkahan ditandai dengan ketenangan hati, jauh dari kegelisahan yang tidak perlu.
4.Kemudahan dalam Kebaikan. Selalu diberikan kemudahan untuk melakukan amal kebaikan, seperti shalat, sedekah, atau membantu sesama.
5. Keberlanjutan Kebaikan.
Kebaikan yang dilakukan memiliki efek berantai yang terus berkembang, meskipun pelakunya sudah tiada.
Keberkahan menjadi pusat keunggulan dan capaian hidup muslim, sehingga selalu disertai setiap kali bertemu dengan menyampaikan salam yang contennya berkah.
Cara mendapatkan keberkahan banyak di antaranya.
1.Bertakwa kepada Allah
Menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an: "Jika penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka keberkahan dari langit dan bumi." (QS. Al-A'raf: 96)
2.Bersyukur. Mensyukuri nikmat yang diberikan Allah, baik besar maupun kecil. Allah berjanji:
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, Aku akan menambah (nikmat) kepadamu." (QS. Ibrahim: 7)
3.Berbuat Kebaikan. Beramal soleh, seperti membantu sesama, berdonasi, dan menjaga silaturahmi.
4.Menjaga Kehalalan.
Menghindari hal-hal haram dalam makanan, minuman, pekerjaan, dan aktivitas lainnya.
5.Berdoa Memohon Keberkahan. Rasulullah SAW sering mengajarkan doa keberkahan, misalnya:
"Ya Allah, berkahilah kami dalam rezeki yang Engkau berikan."
Akhirnya hamba Allah akan terus beribadah, bergerak dan berdoa untuk selalu hidul dalam keberkahan. Berkah adalah karunia Allah yang menghadirkan manfaat dan kebaikan yang melimpah serta mendalam. Hidup yang diberkahi adalah hidup yang tenang, bermanfaat, dan diridhai oleh Allah, baik di dunia maupun di akhirat. Mencari keberkahan adalah bagian dari tujuan hidup seorang Muslim, karena keberkahan adalah tanda keridhaan Allah SWT.
Hasanah dan dua berkah adalah dua nilai yang ingin didapatkan dalam setiap denyut hidup, umroh jalan menujunya. Amin.ds.1019. Addresajyad@07012025.
*Catatan keempat