ilustrasi : AI |
Rintik itu melantun irama senyap
Menjadi prolog bagi langit yang tak lagi terang
Tirai kelabu melukis cakrawala
Namun sinarnya malu-malu mengintip dunia
Hujan bukan sekadar tirta yang jatuh
Ia kadang bisa membasuh
Setiap emosi dan luka yang meradang dalam gemuruh
Meluruh sisa pedih dari derasnya jiwa yang ingin berteduh
Dari setiap lelah yang Menggoyah asa
Tetaplah berpayung pada doa
Payung harapan bagi jiwa yang letih,
Penawar hati dari gelap yang kadang membuat pekat
Di bawah langit sendu, kita berbisik harap
Merajut asa pada pelangi yang sedang diracik waktu
Semoga Temaram ini segera pergi
Berlalu bersama segala badai yang mengguyur airmata
Entah seberapa getirnya luka dalam kehidupan
Selama kita tak berhenti berjalan
Maka akan selalu ada simfoni indah yang menyisakan harapan
Bahwa bahagia itu pasti akan datang...