Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Tiga Puisi Penyair Perempuan Indonesia Emi Suy Lolos Seleksi Untuk Majalah Internasional Porch Literary Magazine Edisi Perdana

Penyair Perempuan Indonesia Emi Suy, karya puisinya telah dimuat sejumlah media cetak nasional dan media online .Karya puisinya juga telah diterbitkan dalam 5 buku antologi puisi tunggal.Suka olahraga dan fotografi.Foto : Ist/Kir/Lasman)

JAKARTA- " Alhamdulillah puisi saya lolos seleksi di sebuah jurnal international. Bangga dan bahagia puisi saya turut mengisi edisi perdana Porch Literary Magazine bersama kontributor terpilih lainnya.Terima kasih banyak-banyak tim editorial Rilda A Oe, Taneko Damhuri Muhammad ,Dedy Tri Riyadi dan Yusri Fajar," ujar Penyair dan Penulis Perempuan Indonesia Emi Suy dalam suatu wawancara khusus di Jakarta, Rabu siang (18/12/2024).

Lahir di Magetan Pebruari 1979, Jawa Timur, dengan nama Emi Suyanti sedangkan nama pena Emi Suy .Ia juga dikenal sebagai aktivis kemanusiaan dan lingkungan hidup, menyukai olahraga serta fotografi.

Penggagas dan pendiri Komunitas "Jejak Langkah" sebuah komunitas yang bergerak di bidang literasi, seni, budaya dan kemanusiaan.  

"Sampai saat ini puisi saya sudah diterbitkan lima buku kumpulan puisi tunggal, yaitu Tirakat Padam Api (2011), trilogi Sunyi yang terdiri dari Alarm Sunyi (2017), Ayat Sunyi (2018), Api Sunyi (2020) Ibu Menanak Nasi Hingga Matang Usia Kami (2022), serta buku kumpulan esai sastra Interval (2023)," katanya.

Emi Suy mengaku belajar sastra secara otodidak adalah seorang penulis Naskah Opera (Libretto) Opera I’m Not For Sale yang menceritakan tokoh pejuang anti perdagangan wanita Aw Tjoei Lan - oleh pianis dan komponis Ananda Sukarlan.

Puisi Emi Suy juga dimuat di lebih dari 200 buku terdiri buku antologi puisi bersama, beberapa buku antologi cerpen, kumpulan esai dan artikel.    

Puisi dan esai-nya pernah dimuat berbagai media online, seperti Tatkala, erakini.id, Basabasi.co, Sastramedia.com, Kompas.id.

Juga pernah dimuat di media cetak nasional, antara lain Pikiran Rakyat Bandung, Malutpost, Lampung Post, Banjarmasin Post, Suara Merdeka, Media Indonesia, serta Harian Umum Kompas. 

Selain itu puisinya pernah dimuat di majalah internasional dalam bahasa Inggris; majalah Porch Litmag.

Blog pribadi emisuy.id email : imeliavidy@gmail.com IG : @emisuy FB : Emi Suy.

Berikut ini puisi Emi Suy dalam format dwi bahasa yakni Inggris dan Indonesia.Selamat membaca.

A Steamer

By Emi Suy

In the bamboo steamer, blackened, 

burning coals and benediction, so quiet 

Mom has cooked our age, until matured. 

In the boiling night, and poignant day, 

Mom is slowly aging, like a steamer. 

All-containing, frail and mighty, steaming tears

Yearning

By Emi Suy

Mom. 

I am here, 

on this land

Longing turns into the raindrops

sewing wounds and griefs on the head

which often collided with the town walls

Mom.

I'm here

in this contemplation

I'm looking for a way

far in the depths, and inland

the most outlying

flooded with massive silence

and a whole heart

NIGHT

By Emi Suy

I never measured

a familiar snoring sound

My night is as deep as a well

which we drew frequently from the same tears

How vast your chest is

the deepest sea

Where I drown

whole night

About the Author;

Emi Suy is a Jakarta-based writer, co-founder of Jagat Sastra Milenia Community, and a member of the editorial board of Sastramedia.com. She has published five single poetry anthologies, namely Tirakat Padam Api (2011), Trilogi Sunyi (Alarm Sunyi,2017, Ayat Sunyi, 2018, Api Sunyi, 2020), and Ibu Menanak Nasi hingga Matang Usia Kami (2022). Emi's poems have been included in several joint anthologies. Her book, Ayat Sunyi was nominated for The 2019 Best Book of the National Library of Indonesia. She is also a photographer and her work have been exhibited at the 2019 National Photography Exhibition, The Power of Women, in Bandung, West Java, Indonesia.

KUKUSAN

Emi Suy

di kukusan bambu, menghitam

dibakar bara dan doa, begitu tenang

ibu menanak usia kami, hingga matang

di malam mendidih, di siang perih

ibu pelan-pelan menua, bagai kukusan

menampung segala, ringkih dan perkasa

sesekali meneguk

air matanya

sendiri

2021

Dari Buku "Ibu Menanak Nasi Hingga Matang Usia Kami" - 

RINDU 

Emi Suy

Bu, di sini

di tanah ini 

kerinduan menjelma jarum-jarum hujan

menjahit luka--duka di kepala

yang kerap terbentur tembok kota 

Bu, di sini di permenungan ini

aku mencari sebuah jalan

jauh di kedalaman dan pedalaman

paling pelosok 

digenangi sunyi yang penuh 

hati yang utuh

2021

MALAM 

Emi Suy

aku tak pernah mengukur

suara dengkur

yang terlanjur karib 

malamku sedalam sumur

yang kerap kita timba

dari mata air mata yang sama 

betapa dadamu adalah

laut paling dalam

tempat aku menenggelamkan 

seluruh malam.

(***)

Kontributor : Lasman Simanjuntak

Tags

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Hollywood Movies