Ketua MP3I Sumatera Barat Rusli Intan Sati menyerahkan SK dan program kerja organisasi yang dipimpinnya ke Gubernur Mahyeldi. |
PADANG, Sigi24.com -- Seiring visi dan misi Pemerintah Indonesia, khususnya Provinsi Sumatera Barat berusaha terus menerus meningkatkan mutu pendidikan, baik di tingkat pendidikan dasar, menengah maupun tingkat pendidikan tinggi.
Dibutuhkan kerjasama dan dukungan dari segenap stakeholder masyarakat, dalam mewujudkan pendidikan yang baik, bermutu dan terjangkau.
Pondok Pesantren sebagai salah satu bentuk pendidikan menengah, telah banyak hadir di tengah masyarakat. Di wilayah Provinsi Sumatera Barat, saat ini tercatat lebih kurang 500 Pondok Pesantren berdiri dan beroperasi.
Dibutuhkan kerjasama, pengawasan dan pembinaan untuk membuat proses pendidikan tepat sasaran, sesuai dengan visi misi pemerintah, menciptakan insan manusia yang kuat, mandiri, kreatif dan berakhlak mulia.
Majelis Permusyawaratan Pengasuh Pesantren se-Indonesia (MP3I) sebagai wadah bagi para pengasuh pondok pesantren telah hadir sejak tahun 2013.
Saat ini, mulai terbentuk kepengurusannya di Provinsi Sumatera Barat. Hari ini, Senin, 23 Desember 2024, pimpinan DPW MP3I Sumatera Barat, Intan Sati, Irwan Febrianto, Buya Zainal, bersama beberapa pengasuh Pondok Pesantren di Sumatera Barat, menemui Gubernur Provinsi Sumbar, Mahyeldi Ansharullah guna bersilaturahmi serta meminta arahan dan pandangan Gubernur, demi mewujudkan program-program MP3I di masa datang.
Saran dan pendapat dari Gubernur Mahyeldi seperti: mengadakan event perlombaan hafalan hadist, penguasaan hafalan hadist agar dimotivasi.
"Perlombaan membaca kitab kuning / muktabar, serta melakukan kerjasama dengan Pemerintah Provinsi Sumbar / kabupaten / kota dalam menyelenggarakan lomba-lomba tersebut".
Diharapkan kedepan, segenap pengasuh Pondok pesantren di Provinsi Sumatera Barat yang belum menerapkan kurikulum kitab kuning / muktabar, mau menerapkan program kurikulum tersebut.
Di lain sisi, terus memupuk kekompakan dan kerjasama antara elemen Pondok Pesantren di Provinsi Sumatera Barat, sehingga menciptakan iklim pendidikan yang bernuansa Islami dan Ahlussunnah wal Jama’ah An-Nahdiiyah. (rel/red)