Kegiatan SMA YDB Lubuk Alung di RSJ Padang. |
Narasi Sebuah Perjalanan Penuh Makna
Pada Selasa pagi, 10 Desember 2024, suasana di SMA YDB Lubuk Alung tampak berbeda. Guru, staf, karyawan, dan siswa-siswi berkumpul di halaman sekolah dengan penuh semangat.
Di bawah arahan Marniyeti, S.Pd, Wakil Kepala Sekolah, rombongan besar beranggotakan 35 orang bersiap melakukan kunjungan edukasi ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Prof. HB Saanin, Padang. Tujuan utama mereka adalah memahami lebih dalam tentang bahaya penyalahgunaan NAPZA dan pentingnya rehabilitasi.
Pemberangkatan Penuh Semangat
Tepat pukul 08.27 WIB, rombongan menaiki bus besar yang telah disiapkan. Perjalanan dimulai dengan doa bersama, dipimpin oleh salah seorang guru, memohon kelancaran perjalanan. Di sepanjang perjalanan, suasana ceria tampak menghiasi wajah para siswa, sementara para guru sibuk mempersiapkan materi diskusi yang akan disampaikan di sana.
Rombongan tiba di RSJ Prof. HB Saanin pada pukul 10.10 WIB, disambut dengan hangat oleh tim dari rumah sakit. Mereka diarahkan menuju gedung utama untuk menemui Bapak Yuliusman, SKM, MM, Kepala Bagian dan Litbang RSJ. Setelah memperkenalkan diri, Bapak Yuliusman menyarankan rombongan untuk menuju gedung Diklat, yang berjarak cukup jauh dari gedung utama. Meskipun harus berjalan cukup lama, semangat rombongan tidak surut.
Sambutan di Gedung Diklat
Sesampainya di gedung Diklat, rombongan disambut kembali oleh Bapak Yuliusman bersama Dr. Wiwi Marma, Kepala Instalasi NAPZA, dan Muksin Harahap, staf instalasi NAPZA, beserta dokter muda serta staf lainnya. Suasana formal namun ramah menyelimuti aula Diklat.
Acara dibuka dengan sambutan dari Yuliusman yang menyampaikan rasa hormat dan apresiasi atas inisiatif SMA YDB Lubuk Alung untuk menyelenggarakan kunjungan edukatif ini.
Beliau menjelaskan bahwa kunjungan ini merupakan hasil tindak lanjut dari surat yang diterima oleh pihak RSJ beberapa hari sebelumnya.
Materi Edukasi tentang NAPZA
Sesi pertama disampaikan oleh Muksin Harahap yang memaparkan secara detail tentang NAPZA (Narkotika, Alkohol, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya).
Ia menjelaskan jenis-jenis NAPZA, bahaya yang ditimbulkan, ciri-ciri pengguna, hingga cara penanggulangannya. Penyampaian materi berlangsung interaktif, disertai tanya-jawab singkat di tengah sesi. Para siswa tampak antusias mendengar paparan, terutama saat contoh-contoh kasus nyata dijelaskan.
Sesi berikutnya dilanjutkan oleh Dr. Wiwi Marma yang membahas lebih lanjut mengenai instalasi NAPZA di RSJ Prof. HB Saanin.
Ia menjelaskan bahwa instalasi ini didirikan pada tahun 2009 atas inisiatif pemerintah provinsi, dengan peresmian langsung oleh Gubernur Sumatera Barat saat itu, Gamawan Fauzi.
Instalasi ini bertujuan menangani rehabilitasi pengguna NAPZA yang membutuhkan bantuan medis dan psikologis. Ibu Wiwi juga mengapresiasi dukungan BNN Indonesia dalam pengelolaan fasilitas rehabilitasi.
Sesi Tanya-Jawab
Sesi tanya-jawab menjadi momen menarik dalam acara ini. Empat guru dan dua siswa SMA YDB Lubuk Alung mengajukan pertanyaan kritis seputar pencegahan penyalahgunaan NAPZA, prosedur rehabilitasi, hingga peran keluarga dalam mendukung pemulihan korban. Pertanyaan-pertanyaan ini dijawab dengan rinci oleh narasumber, memberikan wawasan baru bagi seluruh peserta.
Penutupan Acara dan Kunjungan Rehabilitasi
Sebagai penutup acara, Marniyeti menyampaikan ucapan terima kasih atas sambutan hangat dari pihak RSJ.
Ia juga menjelaskan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari program edukasi yang didanai oleh Dana BOS Kinerja, berkat capaian prestasi siswa SMA YDB Lubuk Alung yang membanggakan.
Setelah acara resmi ditutup, rombongan diajak mengunjungi gedung rehabilitasi untuk mengenal lebih dekat proses pemulihan pasien.
Di sana, mereka disambut oleh staf rehabilitasi yang menjelaskan metode terapi yang diterapkan, termasuk konseling individu dan kelompok.
Rombongan bahkan berkesempatan berbincang langsung dengan beberapa pasien yang hampir pulih, memberikan pengalaman nyata tentang pentingnya dukungan terhadap para korban NAPZA.
Momen Berharga di Akhir Kunjungan
Sebelum meninggalkan RSJ, rombongan menyempatkan diri untuk berfoto bersama di depan gedung rehabilitasi. Momen ini menjadi simbol kebersamaan dan komitmen bersama dalam mendukung kampanye anti-NAPZA. Tepat pukul 12.20 WIB, rombongan meninggalkan RSJ untuk melanjutkan perjalanan menuju Alahan Panjang, Solok.
Pembelajaran yang Mendalam
Kunjungan ke RSJ Prof. HB Saanin memberikan pengalaman berharga bagi seluruh rombongan SMA YDB Lubuk Alung.
Selain mendapatkan pemahaman mendalam tentang bahaya NAPZA, mereka juga belajar tentang pentingnya empati dan dukungan terhadap sesama.
Dengan semangat yang terinspirasi dari kunjungan ini, diharapkan mereka dapat menjadi agen perubahan dalam menciptakan lingkungan yang bebas dari NAPZA.
Perjalanan ini tidak hanya memperluas wawasan, tetapi juga mempertegas pentingnya kolaborasi antara institusi pendidikan dan kesehatan dalam membangun generasi muda yang tangguh dan peduli.
Pewarta: titip elyas