Pra Konferwil GP Ansor Kalimantan Barat. |
KALBAR, Sigi24.com - Wakil Ketua Umum (Waketum) Pimpinan Pusat (PP) GP Ansor, Mabrur L Banuna membuka secara resmi Pra Konferensi Wilayah (Konferwil) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kalimantan Barat (Kalbar).
Kegiatan berlangsung di Hotel Alimoer, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Sabtu-Minggu (14-15/12/24).
Dalam sambutannya, Mabrur L Banuna menyampaikan, salah satu yang menjadi konsen atau arahan dari Ketua Umum GP Ansor adalah bagaimana menciptakan sebuah organisasi kuat, sebuah organisasi yang solid.
"Yang membedakan organisasi GP Ansor dan organisasi lainnya adalah pertama karena kesolidaritasannya. Kedua, GP Ansor punya ideologi yang kuat. Ketiga, GP Ansor punya jalur komando atau satu komando yang kuat," katanya.
Mabrur mengibaratkan, kalau di sepakbola organisasi GP Ansor kelasnya sudah tim Real Madrid. Oleh karenanya, organisasi GP Ansor tidak ingin bermain di liga-liga bawah.
"Ketika sebuah organisasi baik Pengurus Wilayah ataupun Pengurus Cabang mainnya masih liga bawah itu akan disamakan dengan klub-klub sepakbola yang lainnya," ucapnya.
"Kelas organisasi GP Ansor adalah kelas organisasi Liga Champions," sambungnya.
Ia menyebut, momentum Pra Konferwil menjadi ajang bagaimana supaya organisasi GP Ansor bisa kita jaga dengan baik.
"Setiap suksesi Konferensi itu tidak boleh ada gejolak atau keributan. Sebab organisasi GP Ansor merupakan organisasi yang terpimpin dan organisasi satu komando," jelasnya.
Mabrur juga menyampaikan bahwa Pimpinan Pusat meminta agar Konferensi Wilayah di Kalimantan Barat untuk segera dilakukan dengan kesepakatan dan dengan kepala dingin dengan duduk bersama membicarakan hal-hal yang bisa di komunikasikan.
"Pimpinan Pusat ingin Pengurus Wilayah GP Ansor Kalimantan Barat berlari sekencang-kencangnya yakni dalam arti bisa membenahi apa yang bisa dibenahi terutama tentang penguatan internal keorganisasian," tegasnya.
Dalam kesempatan itu, ia menegaskan, gagasan yang ingin di eksekusi di Gerakan Pemuda Ansor Pusat adalah gagasan soal ekonomi.
Menurutnya, GP Ansor sudah banyak sekali kader sekitar 8 juta lebih, tetapi kita juga harus pikirkan kalau kader GP Ansor kelaparan itulah yang disebut khidmat profesional.
"Khidmah profesional adalah kita berkhidmat tapi juga tidak meninggal kita untuk hidup. Itulah yang kita hidupkan untuk sahabat-sahabat Ansor," tegasnya.
Kemudian Mabrur mengingatkan bahwa berorganisasi, ber-Ansor bukan hanya diikat secara ideologis, tetapi juga berorganisasi di GP Ansor diikat secara profesionalisme , ada skil, dan ada keberkahan yang kita dapatkan.
"Program-program yang akan di eksekusi oleh pimpinan pusat akan diberikan kepada pengurus wilayah dan cabang untuk memberdayakan potensi-potensi kader," imbuhnya.
Kontributor: tata handika