Dokumentasi pengukuhan Tuanku Mudo kepada Abdurrahman Saputra. (ist) |
PADANG PARIAMAN, Sigi24.com -- Pada Sabtu, 9 November 2024, sebuah acara sakral dan penuh makna digelar oleh keluarga besar dan jama’ah Abdurrahman Saputra, SS, M.Pd, di Surau Kajai, Korong Kampung Ladang, Nagari Balah Hilia, Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman.
Acara ini menandai momen bersejarah dalam perjalanan Abdurrahman Saputra, yang menerima gelar kehormatan "Tuanku Mudo" dari alim ulama Kabupaten Padang Pariaman.
Kemeriahan acara terlihat dari ucapan selamat yang terus mengalir, termasuk karangan bunga dari tokoh-tokoh ternama seperti Mahyeldi Ansharullah, calon Gubernur Sumatera Barat untuk periode 2025–2030, dan H. Muslim M. Yatim, Lc, MA, anggota DPD RI dari Sumatera Barat. Kehadiran ini menunjukkan dukungan luas terhadap pengangkatan yang memiliki nilai spiritual dan tradisi yang mendalam.
Kehadiran Para Alim Ulama
Acara tersebut dihadiri oleh para ulama besar Kabupaten Padang Pariaman, termasuk Buya Zulhamdi Tuanku Kerajaan Nan Shalih, seorang Khalifah Imrani dan Guru Besar di Pondok Pesantren Nurul Yaqin Ringan-Ringan Pakandangan, serta Buya Marulis Tuanku Mudo, Pimpinan dan Pengasuh Pondok Pesantren Madrasatul 'Ulum Lubuak Pandan, Kecamatan 2x11 Enam Lingkung. Kehadiran mereka memberikan legitimasi terhadap gelar yang dikukuhkan, menambah khidmatnya suasana.
Buya Zulhamdi Tuanku Kerajaan Nan Shalih secara langsung memimpin prosesi pengukuhan. Dalam pidatonya, beliau menekankan pentingnya gelar "Tuanku" sebagai simbol tanggung jawab moral, spiritual, dan sosial yang harus diemban oleh Abdurrahman Saputra.
"Gelar ini bukan hanya kehormatan, tapi juga amanah. Jadilah pelita yang menerangi umat di tengah kegelapan zaman," ujar beliau dengan suara tegas.
Prosesi Pengukuhan
Prosesi dimulai dengan pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur'an, dilanjutkan dengan tausiyah yang menyentuh hati para hadirin. Setelah itu, Buya Zulhamdi Tuanku Kerajaan Nan Shalih memberikan gelar "Tuanku Mudo" kepada Abdurrahman Saputra dengan menyematkan selempang kehormatan di depan seluruh jama’ah. Momen tersebut disambut dengan lantunan shalawat dari para santri yang memenuhi Surau Kajai.
Abdurrahman Saputra yang kini bergelar "Tuanku Mudo" menyampaikan rasa syukurnya. Dengan mata berkaca-kaca, ia mengucapkan terima kasih kepada keluarga, jama’ah, dan para alim ulama yang telah mempercayainya.
"Ini adalah awal dari tanggung jawab besar yang harus saya jalankan. Semoga Allah memberikan kekuatan kepada saya untuk menjadi pelayan umat yang baik," ucapnya dengan penuh kerendahan hati.
Penutup dengan Doa dan Kebersamaan
Acara ditutup dengan doa syukuran yang dipimpin oleh Buya Marulis Tuanku Mudo, diikuti oleh makan bersama seluruh hadirin. Hidangan khas Minang tersaji di atas talam, menciptakan suasana kebersamaan yang hangat. Acara juga diakhiri dengan sesi foto bersama, mengabadikan momen bersejarah ini.
Pengukuhan gelar "Tuanku Mudo" bagi Abdurrahman Saputra menjadi tonggak baru dalam kiprahnya sebagai tokoh agama yang diharapkan dapat membawa manfaat besar bagi masyarakat. Semangat tradisi yang melekat dalam acara ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga nilai-nilai adat dan agama yang telah diwariskan oleh para pendahulu.
Pewarta: titip elyas