Memilih Pemimpin Padang Pariaman Masa Depan, begitu tema debat putaran kedua Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Padang Pariaman, Kamis, 21 November 2024. Tema yang dibagi dalam 4 (empat) sub tema, tata kelola pemerintah, ketahanan budaya dan agama, inovasi dan mitigasi bencana adalah bahasan kontekstual dan memang itu kenyataan yang dihadapi daerah ini sekarang dan masa datang. Masyarakat patut memberikan apresiasi pada panelis yang telah menyiapkan pernyataan dan pertanyaan yang memantik berfikir Paslon untuk memberikan gagasan cerdasnya.
Apapun hasil yang dihasilkan dan penilaian masyarakat terhadap debat kemaren malam, yang jelas kedua Paslon adalah putra terbaik daerah yang memiliki niat dan kehendak kuat untuk memberikan pengabdian terbaiknya bagi daerahnya. Walau harus diakui emosi, dan iklim hati yang kurang nyaman tercermin dari lontaran pernyataan, sindiran, bahasa tubuh, dan gaya bahasa yang dipakai kedua Paslon, apapun kenyataan itu manusiawi dan tak perlu dilanjutkan oleh kedua pendukung Paslon yang salah satunya akan menjadi pimpinan Piaman Laweh ini.
Secara keseluruhan debat dengan 6 (enam) tahapan berjalan baik, walau moderator berkali-kali mengingatkan dan menghimbau pendukung agar tenang, tetapi ya itulah konsekwensi debat publik, yang jelas beda dengan debat akademik dan debat politik tingkat tinggi. Ujaran kurang pantas, sorak sorai dan suasana gaduh pendukung kedua pasangan calon adalah realitas dari riang gembiranya demokrasi, yang tentu diharapkan berakhir bila Pilkada sudah selesai, biduak lalu, kiambang bataut, begitu kearifan adat menyebut dan masyarakat Padang Pariaman sudah terbiasa mengamalkannya.
Membaca tema debat yang dipilih KPU semula pemirsa berharap akan mendengarkan gagasan besar, bernas dan menilik jauh kedepan bagaimana menjadi pemimpin di masa depan dari kedua Paslon, tetap berpijak pada realitas, think globaly, action localy (berfikir global dan bertindak local). Nyatanya debat belum masuk ke core masalah, masih normatif, dialektika, opini dan gagasan yang belum cukup kuat didukung data, dan agenda strategis menuju Padang Pariaman Cermat seperti visi Paslon 01 dan Padang Pariaman Maju dan Sejahtera visi Paslon 02.
Sebagai bahan pertimbangan misalnya gagasan ketahanan budaya dan agama belum terdengar adanya program kedua Paslon yang secara jelas menyebutkan langkah-langkah protektif, ikhtiar sistematis, edukasi terprogram, program pemberdayaan tokoh informal (tokoh adat, tokoh agama dan tokoh masyarakat), menyiapkan katup pengaman sosial, budaya dan agama melalui Peraturan Daerah tentang kearifan lokal, walau bodencek ada disebut, tetapi seperti apa peran kepala daerah merawat dan mengembangkan adat, budaya, agama dan kekhasan lokal ini belum jelas.
KARAKTER PEMIMPIN ERA SOCIETY 5.0
Kata karakter berkali-kali disebut oleh kedua pasangan, begitu juga narasi yang bermakna sama seperti kesantunan, keteladanan, dan mulai dari sendiri, dan disadari pula oleh kedua pasangan bahwa era industri 4.0 era digital telah menggeser perilaku masyarakat, bahkan ketahanan budaya dan agama rapuh. Era industri 4.0 yang sedang dijalani yaitu era digital dengan dampak positif dan negative yang dihasilkannya, walau harus diakui lebih banyak dampak negative yang dirasakan, buktinya Padang Pariaman termasuk daerah yang tinggi angka kriminalitas, bahkan viral di dunia kasus Nia contohnya. Dunia tidak berhenti, tekhnologi melompat jauh, masyarakat “galau”, pemimpin formal dan non formal juga “kehilangan akal”, dunia memasuki era society 5.0, pemimpin seperti apa yang bisa sukses dalam perubahan ini?
Era 5.0 Society, atau Masyarakat 5.0, masyarakat yang menggabungkan teknologi canggih dengan nilai-nilai kemanusiaan. Bayangkan, bukan sekadar teknologi untuk teknologi, melainkan teknologi yang dibentuk dan digunakan untuk kemajuan dan kesejahteraan manusia secara keseluruhan. Era 5.0 Society bisa dianalogikan sebagai evolusi dari masyarakat sebelumnya. Masyarakat 1.0 mungkin didominasi oleh pertanian, 2.0 oleh industri, 3.0 oleh informasi, dan 4.0 oleh otomatisasi dan digitalisasi. Nah, 5.0 adalah langkah selanjutnya, di mana teknologi berinteraksi dengan manusia, bukan hanya menggantikannya, untuk menciptakan sistem yang lebih cerdas, berkelanjutan, dan inklusif.
Ciri-ciri Masyarakat 5.0 adalah berintegrasi dengan teknologi. Teknologi informasi, komunikasi, dan bioteknologi saling terhubung dan terintegrasi dalam kehidupan sehari-hari. Bayangkan kota pintar di mana lampu jalan menyala otomatis berdasarkan kebutuhan, transportasi cerdas yang mengurangi kemacetan, dan sistem kesehatan yang lebih presisi.
Kecerdasan buatan (AI) yang terpadu integral dari berbagai sistem dan proses. Dari diagnosis medis hingga manajemen energi, AI membantu manusia mengambil keputusan yang lebih baik dan efisien. Kolaborasi manusia-mesin maksudnya manusia dan mesin bekerja sama untuk menyelesaikan tugas-tugas yang kompleks. Bayangkan robot yang membantu petani memanen hasil panen, atau dokter yang dibantu AI dalam mendiagnosis penyakit.
Era 5.0 menekankan pada solusi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, serta mendorong keberagaman dan inklusi. Teknologi harus digunakan untuk mengatasi tantangan global seperti perubahan iklim dan kemiskinan. Meskipun teknologi canggih, inti dari Era 5.0 adalah kesejahteraan manusia. Teknologi harus digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup, kesehatan, dan kebahagiaan manusia.
Intinya, Era 5.0 Society bukanlah sekadar kemajuan teknologi, tetapi juga sebuah pergeseran paradigma dalam cara memandang dan menggunakan teknologi untuk kebaikan bersama. Ini adalah masa depan yang penuh potensi, namun juga penuh tantangan. Bagaimana pemimpin mengarahkan masyarakat dalam mendayagunakan teknologi untuk menciptakan masyarakat yang lebih baik adalah kunci keberhasilannya.
Mencermati beratnya tantangan ke depan, maka modal paling utama untuk suksesnya daerah dan masyarakat diperlukan pemimpin yang memiliki karakter kuat, mulia, tangguh dan visioble. Karakter pemimpin masa depan haruslah unik, adaptif, dan mampu menjawab tantangan zaman yang semakin kompleks.
Beberapa karakter kunci yang mungkin akan menjadi ciri khas pemimpin masa depan adalah kepemimpinan yang berpusat pada orang. Bukan pemimpin sekedar memerintah, tetapi memahami kebutuhan dan aspirasi masyarakatnya. Pemimpin masa depan harus mampu memotivasi dan menginspirasi timnya, bukan hanya dengan arahan, tetapi dengan pemahaman mendalam terhadap individu dan aspirasi kolektif. Mereka akan menjadi pendengar yang aktif dan mampu membangun hubungan yang kuat dan saling mempercayai.
Pemimpin masa depan memiliki kemampuan beradaptasi dan inovatif. Dunia berubah dengan cepat. Pemimpin masa depan haruslah mampu beradaptasi dengan perubahan teknologi, trend sosial, dan kebutuhan pasar yang dinamis. Mereka haruslah memiliki rasa ingin tahu yang besar, menghargai eksperimen, dan berani mengambil risiko terukur untuk menciptakan solusi inovatif.
Kepemimpinan era society mesti berbasis data dan analitik, bukan omon-omon. Data dan analitik akan menjadi fondasi pengambilan keputusan yang cerdas. Pemimpin masa depan harus mampu mengolah data, menganalisis trend, dan menggunakan informasi tersebut untuk membuat strategi yang efektif dan terukur. Pemimpin masa depan harus memiliki kesadaran yang tinggi terhadap dampak lingkungan dan keberlanjutan. Mereka akan mengintegrasikan prinsip-prinsip keberlanjutan ke dalam strategi bisnis dan pengambilan keputusan.
Pemimpin masyarakat memiliki kemampuan komunikasi dan kolaborasi yang luar biasa. Pemimpin yang tidak terkurung dalam ego sectoral, bagaikan katak dalam tempurung, Dunia semakin terhubung, dan kolaborasi lintas budaya dan lintas sektor menjadi kunci keberhasilan. Pemimpin masa depan harus memiliki kemampuan komunikasi yang efektif, mampu bernegosiasi, dan membangun hubungan yang kuat dengan berbagai pihak, termasuk stakeholder yang beragam.
Pemimpinan yang transparan dan bertanggung jawab, lebih lagi Kepala daerah yang cakupan kinerja semua warga dan daerah yang dipimpinnya. Kepercayaan merupakan aset berharga. Pemimpin masa depan haruslah transparan dalam pengambilan keputusan, jujur dalam komunikasi, dan bertanggung jawab atas tindakan mereka. Pemimpin bukan hanya mengidentifikasi masalah, tetapi juga mencari dan mengimplementasikan solusi yang inovatif dan berkelanjutan.
Padang Pariaman yang sejak lama dikenal dengan “Piaman Laweh", cimeeh Piaman, jaan kalah, podo je ambo ndak amuah doh, dan kakobeh yang khas lainnya memerlukan kepemimpinan yang berjiwa global. Dunia semakin terhubung, dan pemimpin masa depan haruslah memiliki pemahaman dan empati terhadap berbagai budaya dan perspektif global. PKDP se dunia, internasional yang sudah, Ajo akan manggaleh sate di bulan, bukan mustahil, artinya pemimpin berwawasan global adalah keniscayaan.
Era society yang ciri utamanya adalah serba digital dan digitalisasi tata kelola pemerintah, tentu menuntut kepemimpinan Bupati, wakil Bupati dan jajaran kabinetnya adalah mereka yang berorientasi pada keterampilan digital. Kemampuan memanfaatkan teknologi digital merupakan hal yang mutlak. Pemimpin masa depan harus memahami dan menguasai teknologi yang relevan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas.
Point penting dan diharapkan menjadi perhatian bahwa pemimpin masa depan bukan hanya tentang posisi dan kekuasaan, ketaatan pada regulasi, transparansi, tetapi lebih tentang kemampuan untuk menginspirasi, beradaptasi, dan berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama dengan cara yang berkelanjutan dan berwawasan luas.
Penutup kalam patut diberikan apresiasi kepada kedua paslon yang tentunya sudah menyiapkan diri sepenuh hati dalam memimpin daerah Padang Pariaman satu daerah yang unik dan memiliki keunggulan sumber daya insani tidak kalah dengan daerah lain. Sentuhan tangan dingin, pikiran besar dan jiwa ikhlas, satu di antara dua paslon yang diberi amanah oleh masyarakat tanggal 27 November 2028 adalah buah ikhtiar, kerja keras, tentunya dalam frame takdir yang Maha Kuasa. Ayo memilih pemimpin masa depan, membeli masa depan dengan harga mahal, jangan golput alias tidak memilih. Kita dukung mereka yang terpilih untuk Padang Pariaman lebih baik, dan bermartabat. @DS.debatkedua21112024.
*Ketua Yayasan Islamic Centre Syekh Burhanuddin Padang Pariaman