Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

ETIK "LAGO SA KANDANG" Oleh: Duski Samad

Pertarungan haq (benar) dengan batil (salah) adalah kenyataan yang tak mungkin dielakkan. Alquran membuat perumpamaannya laksana banjir, sampah dan kotoran....Demikianlah Allah membuat perumpamaan tentang hak dan batil. Buih akan hilang tidak berguna, sedangkan yang bermanfaat bagi manusia akan menetap di dalam bumi,..(QS. Al Raad, 17).

Helat Pilkada 27 November 2024 hanya menghitung hari, di dunia nyata dan dunia maya, medsos bermacam bentuk pertarungan narasi, dan aksi yang membuat bingung masyarakat pemilih. 

Wacana medsos pada Pilkada 2024 ini begitu masif, viral dan dukung mendukung dari komunitas, termasuk Tuanku, ulama dan tokoh kharismatik. Sayang sekali, ada ulama kharismatik dan institusi agama terjebak dalam mendukung satu figur yang boleh jadi "dicurigai" oleh jamaah menerima "amplop" dalam makna negatif.

Kegaduhan opini, dan suara miring tentang baik buruknya kandidat sepertinya sudah dianggap biasa, praktik jarah wata'dil' (kecaman dan dukungan) menjadi konsumsi komunitas ketika ada ruang pertemuan sekecil apapun peluangnya. 

Persis seperti sindiran al Quran surat al Ra'ad ayat 17 di atas bahwa banjir informasi, bersileweran narasi kampanye, khutbah dan tabligh bernuansa politik telah mewarnai mimbar masjid, meja tempat ceramah, podium tempat memberi sambutan, yang secara tak langsung menjadi pemilih bimbang dan ragu. 

Pilkada di Sumatera Barat menjadi berbeda dengan daerah lain, karena semua calon dari komunitas yang sama, agama sama, sama latar budaya dan banyak lagi kesamaan. Kecuali yang berbeda aspirasi politik, latar belakang kehidupan, jejak rekam, visi, misi dan program yang ditawarkan. Dalam bahasa budaya Minang disebut lago kandang, artinya bertarung sesama saudara dan sahabat sendiri. 

KOMPETISI SESAMA SAUDARA

Etik kompetisi sesama saudara sangat penting dalam menjaga keharmonisan dan saling menghargai. Persaingan atau kompetisi antar individu yang memiliki ikatan darah atau hubungan keluarga seharusnya tidak mengarah pada permusuhan atau kerusakan hubungan. Sebaliknya, kompetisi yang sehat harus berfokus pada peningkatan diri, saling mendukung, dan belajar dari satu sama lain.

Di berbagai budaya, termasuk di Indonesia, ada prinsip "saudara seiman, saudara sesama bangsa," yang menekankan pentingnya solidaritas. Dalam kompetisi, baik itu dalam keluarga, organisasi, atau masyarakat, harus ada rasa saling menghormati dan tidak mengorbankan hubungan yang lebih besar demi kepentingan pribadi atau kelompok. Sebagai contoh, ketika dua saudara berlomba dalam bisnis atau karier, mereka harus tetap menjaga komunikasi terbuka dan berusaha tidak merusak hubungan personal demi mencapai tujuan individu.

Pada intinya, etik dalam kompetisi antar saudara adalah menjaga keseimbangan antara bersaing dan saling mendukung, menghindari perpecahan yang bisa merusak hubungan yang lebih mendalam dan lebih penting.

Dalam al Quran etik kompetisi sesama saudara dapat dibaca dalam surat al hujurat ayat 9 dan 10 yang berbicara tentang pentingnya menjaga persaudaraan dan kedamaian di antara kaum Muslim. 

Ayat 9 artinya: "Dan jika ada dua golongan dari orang-orang mukmin berperang maka damaikanlah antara keduanya. Tetapi jika salah satu dari keduanya berbuat aniaya terhadap yang lain, maka perangilah golongan yang berbuat aniaya itu hingga golongan itu kembali kepada perintah Allah; jika golongan itu telah kembali (kepada perintah Allah), maka damaikanlah antara keduanya dengan adil dan berlaku adillah. Sungguh, Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil."

Ayat ini mengajarkan umat Islam untuk selalu berusaha mendamaikan jika ada dua kelompok atau individu yang berselisih atau bertikai, terutama di antara sesama orang beriman. Jika ada salah satu pihak yang berbuat zalim atau melanggar, umat Islam diperintahkan untuk melawan pihak yang zalim itu hingga ia kembali ke jalan yang benar. Namun, ketika pihak yang berbuat aniaya telah kembali atau berhenti dari kezaliman, maka kewajiban berikutnya adalah mendamaikan kedua belah pihak secara adil. Allah memerintahkan untuk berbuat adil karena Dia mencintai orang yang adil.

Pada ayat 10 ditegaskan mengapa penting sekali mendamaikan pertarungan sesama saudara, artinya: "Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara. Karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat."

Tafsir ayat ini menegaskan bahwa semua orang beriman adalah bersaudara. Persaudaraan ini menuntut untuk menjaga keharmonisan, kedamaian, dan solidaritas di antara sesama Muslim. Allah memerintahkan untuk menyelesaikan konflik yang ada dengan cara damai dan penuh rasa persaudaraan. Ayat ini juga menekankan pentingnya takwa kepada Allah sebagai cara untuk mendapatkan rahmat-Nya. Jadi, perdamaian dan persatuan di antara umat Islam merupakan perintah yang harus dijaga dengan penuh rasa takwa kepada Allah.

Kedua ayat ini mengajarkan tentang tanggung jawab sosial umat Islam untuk saling menjaga persatuan, menegakkan keadilan, dan membina keharmonisan dalam komunitas mereka.

Penutup kalam dapat ditarik kesimpulan bahwa Pilkada 2024 yang paslonnya adalah sesama saudara muslim, dalam bahasa sosial disebut lago sakandang. Menegakkan etik sesama saudara se iman dengan menjaga ukhuwah, ishlah, adil dan rahmat untuk semua adalah kerja ibadah yang mesti dilakukan paslon, timses, partai pengusung, pendukung dan relawan dalam segala segmen umat dan bangsa. DS. 09112024.

*Pembina Majelis Silaturahmi Tuanku Nasional



Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Hollywood Movies