Buah Siyasah Tarbiyah ini maksudnya adalah hasil atau manfaat yang diterima generasi kini dari politik pendidikan ulama Perti melalui Madrasah Tarbiyah Islamiyah disingkat MTI. Kenyataan di atas nampak nyata betapa peran alumni MTI dari berbagai daerah bersatu di hari Sabtu-Ahad 23-24 November 2024 saat Musda Perti Kepri di Hotel Batam View.
Bagi penulis istilah politik pendidikan Perti masih terngiang di telinga kata-kata guru kami almarhum Syekh H. Salif Tuanku Sutan pendiri dan pimpinan PPMTI Batang Kabung Padang, saat menjadi anak siak 1973 sd 1980, politik saya adalah politik pendidikan. Nyata sekarang politik pendidikan yang beliau jalankan telah melahirkan tokoh dan penggerak umat.
Benar sekali bahwa manfaat politik pendidikan yang dijalankan oleh ulama Perti telah melahirkan tokoh umat yang menjadi pelopor kemajuan bangsa, walau masih banyak yang memilih tawadhuk, tak suka menampakkan diri, padahal dunia memerlukan mereka. Ketum Perti saat menutup Musda mengingatkan agar PD Perti, Wanita Perti, Pemuda Islam Perti dan Kesatuan Mahasiswa Tarbiyah Islamiyah, alumni MTI, eksponen Perti dan mari perlihatkan diri kita, saatnya PERTI bangkit, dan hebat untuk Indonesia maju.
Hebatnya politik pendidikan ulama Perti yang tiada henti mengasuh MTI, Pesantren dan Surau terasa ketika menyusun nama pengurus sungguh tidak sedikit alumni MTI dari Candung, Jaho, Pasie, Batang Kabung Padang dan alumni surau yang belum terwadahi oleh organisasi Perti ataupun Tarbiyah sejak tiga dasawarsa lalu.
Moment pergerakkan dan percepatan yang dilakukan PP Perti pasca ishlah adalah saatnya semua potensi alumni MTI dan Pesantren Perti, atau alumni MTI mendekatkan diri, kembali ke pangkuan ahlussunah yang diwariskan masyaikh Perti. Alumni MTI sebagai kader utama Perti segera naik ke kapal besar yang dibuat ulama, kini usia kapal PERTI sudah hampir satu abad.
MEMAKNAI SIYASAH TARBIYAH
Siyasah Tarbiyah secara harfiah berarti politik pendidikan. Politik pendidikan adalah proses atau cara bagaimana kebijakan pendidikan dirumuskan, diterapkan, dan diatur. Politik pendidikan mencakup keputusan tentang kurikulum, pembiayaan pendidikan, pemerataan akses pendidikan, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan sistem pendidikan.
Politik pendidikan itu menjawab pertanyaan: "Bagaimana pendidikan diatur untuk mencapai tujuan tertentu dalam masyarakat?".
Misalnya politik pendidikan untuk mencapai tujuan sosial dengan menetapkan regulasi yang dapat meningkatkan kualitas SDM. Politik pendidikan untuk mencapai tujuan ekonomi dengan menciptakan tenaga kerja terampil. Tujuan politik untuk memperkuat nilai-nilai kebangsaan atau ideologi tertentu.
Secara keseluruhan politik pendidikan tidak dapat dilepaskan dari pengaruh ideologi, kepentingan ekonomi, dan budaya suatu negara. Di Indonesia, politik pendidikan sangat dipengaruhi oleh Pancasila dan nilai-nilai lokal yang diintegrasikan dalam kurikulum.
Pesan yang dituju dari politik pendidikan (siyasah tarbiyah) dalam tulisan ini adalah mengingatkan akan fakta sejarah lahirnya Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI) 5 Mei 1928 lalu di MTI Candung Sumatera Barat yang latar dan tujuan utamanya pendidikan, dapat juga disebut PERTI itu buah dari politik pendidikan ulama.
Fakta bahwa Perti bentuk konkrit dari politik pendidikan ulama dapat disigi misalnya dari pilihan nama ormas ini mengunakan Tarbiyah artinya pendidikan dan pengembangan. Branding yang terkandung dalam tarbiyah adalah wujud nyata dari visi besar founding father Perti bahwa pendidikan solusi untuk kemajuan dan peradaban umat manusia.
Lebih tegas lagi dapat juga dari pahami dari aktivitas awal para pendiri PERTI melakukan transformasi pendidikan halaqah surau menjadi Madrasah Tarbiyah Islamiyah yang tahap pertama ada empat Surau menjadi MTI Candung, MTI Jaho, MTI Tabek Gadang dan MTI Batuhampar.
Dinamika Persatuan Madrasah Tarbiyah Islamiyah yang sampai saat ini PERTI menjelang satu abad 05 Mei 2028 adalah jejak sejarah yang tetap saja Madrasah (politik pendidikan) tetap dilanjutkan oleh ulama Perti, walau organisasi ada saat terentu abai pada tugas suci yang digariskan ulama pendiri.
Tegas sekali politik pendidikan Perti lihatlah kehadiran Perti sejak awal abad 20, tepatnya 05 Mei 1928 yang dideklarasikan oleh 10 (sepuluh) ulama di bawah pimpinan Syekh Sulaiman Arrasuli Candung visi besarnya ya Madrasah. Menuju satu abad Perti 05 Mei 2028 kebangkitan (Nahdatul Perti) tidak boleh ditunda dan dibiarkan terbengkalai.
RUJUK ILA TARBIYAH
Rujuk ila Tarbiyah artinya kembali mengurus pendidikan adalah tekad bulat semua eksponen PERTI. Semangat bulat, utuh dan sungguh- sungguh untuk bersatu, bergerak bersama dalam pendidikan dan keumatan adalah keharusan kolektif untuk bangkit, hebat dan maju.
Kesadaran untuk memastikan gerakan pendidikan sejatinya selalu diingatkan..
Wujudnya Tarbiyah Mendidik Manusia... begitu bunyi syair Mars Perti. Ini juga perintah yang menunjukkan bahwa politik pendidikan adalah khittah, identitas dan hakikat adanya PERTI sejak awalnya.
Kata Tarbiyah pada dasarnya adalah ideologi dan pergerakan pendidikan. Esensi dari tarbiyah adalah proses pendidikan, pembinaan, dan pengembangan individu secara holistik (fisik, intelektual, moral, dan spiritual) berdasarkan nilai-nilai Islam.
Kata tarbiyah berasal dari bahasa Arab "ربى" (rabba), yang berarti mendidik, menumbuhkan, atau merawat sesuatu hingga mencapai kesempurnaan. Dalam konteks Islam, tarbiyah bertujuan untuk membentuk pribadi yang beriman, bertakwa, dan mampu memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.
Beberapa poin esensi tarbiyah adalah pembentukan Karakter Islami. Tarbiyah berfokus pada pembentukan akhlak mulia dan kepribadian yang sesuai dengan ajaran Al-Qur'an dan Sunnah, seperti kejujuran, kesabaran, dan ketaatan kepada Allah.
Tarbiyah adalah proses peningkatan spiritual dan iman. Melalui proses tarbiyah, seseorang diarahkan untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan meningkatkan iman, ibadah, dan kesadaran akan tujuan hidup sebagai hamba dan khalifah di bumi.
Tarbiyah mencakup pengembangan aspek intelektual (pemikiran kritis), fisik (kesehatan), dan sosial (hubungan dengan sesama) agar individu seimbang dan harmonis.
Tarbiyah adalah juga penerapan ilmu dalam kehidupan. Ilmu yang dipelajari dalam tarbiyah tidak hanya untuk diketahui, tetapi untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai bentuk ibadah kepada Allah. Tarbiyah bukan hanya program pendidikan sekali selesai, melainkan proses berkelanjutan untuk terus memperbaiki diri seiring waktu.
Intinya, tarbiyah itu lebih dari sekadar pendidikan formal—ini adalah proses pembinaan jiwa dan raga yang bertujuan untuk menghasilkan individu yang bermanfaat bagi dirinya, keluarganya, masyarakat, dan agamanya.
Makna kesadaran kolektif untuk menghadap semua potensi mendidik manusia sesuai masa yang akan dihadapi adalah wujud dari kebangkitan politik pendidikan PERTI.
Politik pendidikan Perti di dasarkan pada keteguhan memegang manhaj Perti. Manhaj adalah istilah dalam bahasa Arab yang berarti metode, sistem, atau jalan yang jelas untuk mencapai suatu tujuan.
Manhaj merujuk pada cara atau sistem tertentu yang digunakan untuk memahami, mengamalkan, dan menyebarkan ajaran Islam berdasarkan Al-Qur'an dan Sunnah.
Manhaj bukan hanya sekadar teori, tetapi mencakup praktik dan prinsip yang digunakan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk akidah, ibadah, akhlak, dakwah, dan muamalah.
Manhaj Perti bermazhab Syafi'i dan Syafiiyah dalam ibadah, muamalah dan fatwa adalah fakta ulama Perti memiliki pemikiran wasathiyah atau moderat. Begitu juga halnya menerima dan mengamal tasawuf dan bertarekat Naqsabandi serta menerima tarekat mu'tabarah lainnya adalah manhaj dan izzah Perti.
Realisasi manhaj memerlukan ghirah yang menyala. Ghirah semakna dengan semangat menyala. Ghirah atau semangat Perti dibakukan dalam Tri Bakti Pendidikan, Dakwah dan Sosial.
Akhirnya patut disyukuri semangat kembali ke pendidikan adalah ghirah yang tumbuh dari dalam diri alumni MTI dan tokoh umat yang sepaham dengan Perti. Selamat atas amanah PD Perti, PD Wanita Perti, PD Pemuda Islam Perti dan Kesatuan Mahasiswa Tarbiyah Islamiyah (KMTI) Provinsi Kepulauan Riau dan sekaligus sudah dilantik oleh Ketua Umum pimpinan pusat keempat organisasi. @hangnadiem24112024#28C.
*Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP Perti)