KPU Padang Pariaman menggelar sosialisasi Pilkada serentak dengan seluruh rekan media di daerah itu. (ist) |
PADANG PARIAMAN, Sigi24.com -- Banyak pihak, terutama pihak keamanan menilai Pilkada serentak di Kabupaten Padang Pariaman berpotensi bergejolak.
Sehingga sesi debat diadakan di luar daerah. Untuk Pilkada Padang Pariaman ini, debat diadakan di Kota Padang, ibukota Provinsi Sumatera Barat.
Dan perkiraan potensi gejolak itu sepertinya sudah jauh hari diprediksi banyak pihak. Pemicunya, head to head, petahana Suhatri Bur - Yosdianto dengan nomor urut satu vs penantang John Kenedy Azis - Rahmat Hidayat nomor urut dua.
Petahana Suhatri Bur hanya diusung oleh dua partai politik, PAN dan PPP, dengan total kursi DPRD 11. Sedangkan penantang, John Kenedy Azis diusung tujuh partai politik, Golkar, Demokrat, PKB, Gerindra, PKS, Nasdem, dan PDI Perjuangan dengan total 29 kursi DPRD Padang Pariaman.
Dua kandidat Bupati dan Wakil Bupati ini memperebutkan 324.631 pemilih, yang tersebar di 17 kecamatan dan 103 nagari.
Dari sekian jumlah pemilih, terdapat pemilih laki-laki sedikit dari pemilih perempuan. Laki-laki berjumlah 161.011 pemilih, sedangkan perempuan berjumlah 163.620 pemilih.
Jumlah itu tentu juga telah termasuk jumlah petugas KPPS sebanyak 5.915 orang yang akan bertugas di 845 TPS di kabupaten bekas gempa 2009 ini.
Kedua tim pasangan kandidat, sudah sama-sama mengklaim, kalau jagoannya menang. Hiruk pikuk kampanye telah berakhir, tetapi keributan di dunia maya dan dunia nyata, masih belum reda.
Dari dua kali debat, dan sekian panjang masa kampanye, masyarakat Padang Pariaman sudah punya pilihan. Namun, masa tenang yang tinggal sehari lagi ini, kemungkinan akan merubah pilihan masyarakat, terbuka lebar.
Adalah paket bantuan sembako yang berlabel BPKH yang heboh sejak mulai minggu tenang. Paket itu berserak di tengah masyarakat, dan di dalam paket itu ditemukan kartu nama pasangan calon nomor dua.
Saling mengadukan tak dapat dihindari. Tim nomor urut satu mengadukan kecurangan yang ditemukan di lapangan. Pun tim nomor dua juga tidak kalah serunya mengadukan kecurangan Pilkada tersebut.
Pilkada Padang Pariaman sudah memakan korban. Sudah ada tersangka dari helat Pilkada ini. Demokrasi memang mahal, tapi jangan disuguhkan dengan cara yang tidak sehat.
KPU dan Bawaslu tentu punya tanggung jawab terhadap kesuksesan helat serentak lima tahun sekali ini.
Sejarah Pilkada di Padang Pariaman
Pilkada atau pemilihan langsung di mulai tahun 2005. Saat itu pemenangnya incumbent Muslim Kasim yang berpasangan dengan Ali Mukhni.
Dia mengalahkan penantang yang mantan anggota DPRD Provinsi Riau M. Yusuf.
M. Yusuf termasuk calon yang dielu-elukan, punya banyak dukungan, tapi dalam pemilihan dia keok. 2010, M. Yusuf kembali ikut Pilkada sebagai penantang, tapi tetap kalah oleh pasangan Ali Mukhni - Damsuar.
Pasca itu, beredar kabar, kalau perantau dan mantan anggota dewan tak akan pernah menang dalam Pilkada.
Santer kabar itu. Dan memang terbukti setelahnya. Yakni Pilkada 2015 yang diikuti mantan Ketua DPRD Padang Pariaman Yulius Danil yang dikalahkan oleh Ali Mukhni - Suhatri Bur. Sebelumnya, Eri Zulfian yang sedang Ketua DPRD Padang Pariaman, ikut mencalonkan diri jadi Cawabup, pun kalah.
Pilkada 2020, dua mantan anggota dewan, Refrizal dan Tri Suryadi yang ikut menantang pasangan Suhatri Bur - Rahmang, tak berkutik. Sekali daram saja. Mereka kalah, dan sepertinya tak mau belajar dari Pilkada yang diikuti Yusuf, yang dua kali kalah dalam Pilkada.
Refrizal pas baru kalah bersaing dengan rekan separtainya, Nevi Zuairina 2019, ikut Pilkada 2020, tambah melorot kalahnya. Kurang apa Refrizal! Anggota DPR RI tiga periode.
Beda dengan Tri Suryadi alias Wali Feri. Dia baru terpilih jadi anggota DPRD Sumbar 2019, Pilkada 2020 tergiur dan mencoba ikut Pilkada. Hasilnya, meskipun sesuai nomor urutnya, yakni nomor urut dua perolehan suara, tetap saja dia kalah.
Pilkada kok coba-coba. Keyakinan dan analisa masyarakat badarai Padang Pariaman, bahwa perantau dan mantan anggota dewan, tidak akan pernah menang Pilkada, sepertinya sedang diuji dan diulang kembali dengan tampilnya pasangan John Kenedy Azis - Rahmat Hidayat sebagai penantang Suhatri Bur - Yosdianto saat ini.
John Kenedy Azis mantan anggota DPR RI dua periode. Tinggal di rantau, tapi dia senang disapa Ajo, menandakan kentalnya aura Piaman dia.
John Kenedy Azis menggandeng anak muda, Rahmat Hidayat. Anak Nagari Toboh Gadang yang lahir dan besar di rantau.
Apakah sejarah Pilkada ini akan terulang? Kita lihat hasilnya, Rabu 27 November 2024 yang tinggal sehari lagi.
Dibuat Oleh: damanhuri