Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Syekh Calau dalam Moderasi Beragama Oleh: Duski Samad

Calau nama jorong sama dengan RT di Nagari, Kecamatan Muaro Sijunjung, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat. Nama Calau mudah diingat dan populer dalam sejarah Islam dan keulamaan di Minangkabau, sebab di Calau berkubur Syekh Calau. 

Nama Syekh Calau dikenal, Abdul Wahab wafat 1869 masehi dan beliau mengasuh pendidikan surau, berhalaqah, atau mengaji kitab dengan santri yang cukup banyak di zamannya. 

Makam Syekh Calau sampai saat ini ramai di ziarahi oleh penganut tarekat Syattariyah yang bersilsilah dengan Syekh Burhanuddin, guru langsung Syekh Karimun yang terkenal dengan Syekh Tibarau. 

Penelitian Yulizal Yunus, Syekh Calau sanad keilmuan tarekat Syattariyah-nya dari jalur khalifah Syekh Tibarau yang bersambung dengan Syekh Burhanuddin Ulakan berjumlah 35 orang sampai ke Nabi Muhammad Saw.

Warisan silsilah keilmuan Syekh Calau sudah sampai pada generasi disebut khalifah yang ke 9, disandang oleh Umar SL Tuanku Mudo, usia 50 tahun. 

Kebesaran pengaruh Syekh Abdul Wahab Calau masih dapat ditemukan pada manuskrip yang tersimpan, silsilah tarekat, ziarah penganut Syattariyah sebagai ziarah sanad. 

Jaringan guru dan murid Syekh Amiluddin di Pudak sekitar 15 KM dari Calau yang masih meneruskan pengajian halaqah. Sedangkan di Calau yang tersisa pengajian tarekat, wirid dan pengajian dasar bagi anak-anak di sekitar Calau. Beda ketika Syekh Abdul Wahab murid yang belajar halaqah sampai Teluk Kuantan, di Riau, Tanjung Simalidu di Jambi dan daerah lain di Sumatera, kini masih ada murid yang ziarah. 

FAKTA MODERASI 

1. Kitab ahlussunah wal jamaah dan mazhab Syafii (Aswaja), tasawuf al Ghazali yang isi pokoknya mengajarkan wasathiyah. 

2. Tarekat Syattariyah, yang akomodatif budaya lokal, di antaranya ivent pengatan penghulu wajib ada ulama yang mengesahkan. 

3. Kearifan lokal di legalisasi niniak mamak. 

4. Makam, surau, manuskrip dan kawasan 2 hektar tanah wakaf nagari sebagai cagar budaya. 

5. Pemda DWR (Daerah Wisata Religi). 

6. Ulama Syattariyah jaringan Calau selalu bersama pemerintah, ikuti himbauan Pemda, Kemenag bahkan sering dilibatkan dalam promosi program pemerintah.

7. Menghargai perbedaan. 

Kesediaan ulama Calau untuk menerima perbedaan paling nampak saat menentukan awal Ramadhan dan awal Idul Fitri. Ulama Calau mengikuti Rukyah taqwim khamsiyah seperti diamalkan Syattariyah Ulakan, yang lazim terlambat satu sampai dua hari dari yang ditetapkan Pemerintah. Namun perbedaan ini tidak pernah ada konflik dan saling meniadakan. Pengakuan khalifah ke 9 Umar Sl Tuanku Mudo, memang begitu yang kami terima secara turun temurun. 

Pengalaman tarekat Syattariyah dan ibadah yang menyertainya seperti shalat 40 hari, tarawih 20 rakaat, qunut saat shalat Subuh, membaca bismillah awal fatihah dengan jahar, mengaji hari ke 3, 7, 14, 40 dan 100 pasca kematian, talqin kubur, doa hari awal puasa, doa Rajab, dan doa sebelum ke sawah disebut berkaul di kepala bandar, doa selesai panen dan kegiatan kemasyarakatan yang selalu disertai doa, dzikir dan nasehat ulama. 

Kesemuanya dapat dikatakan fakta-fakta sosial religiusitas yang moderat dan akomodatif. (NS. Syamsurizal Dt. R. Dubalang, Ninik Mamak dan Umar SL Tuanku Mudo, khalifah ke 9 Calau. wwc 09 oktober 2024 di Calau). 

Fakta lain kuatnya moderasi beragama pada surau halaqah Calau adalah menguatnya kewibawaan khalifah Calau, di antaranya pengakuan dan fatwa keagamaan yang diterima niniak mamak Nagari Muaro Sijunjung. 

Pengaruh keulamaan, paham tarekat dan pengakuan sosial keagamaan Syekh Calau ditunjukkan ulama yang berada di nagari-nagari selalu mengikuti fatwa dari khalifah Calau. Memory kolektif ulama kaum tarekat di Sumatera Barat, Riau dan Jambi diyakini tersambung dengan Syekh Abdul Wahab Calau. 

Peneliti manuskrip dari UIN, UNAND dan BALITBANG Kemenag RI telah melakukan kajian dan merawat manuskrip Syekh Calau sebagai karya ulama abad 19 yang memiliki jaringan keulamaan Syattariyah nusantara.

*Penelitian Lapangan Moderasi Beragama Pada Surau Halaqah di Sumatera Barat, Rabu, 09 Oktober 2024

Tags

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Hollywood Movies