Dr. Irwandi Sulin Datuak Gadang |
Kompetensi bupati, akan menentukan bagi peningkatan kualifikasi pembangunan daerah dan dinamikanya terhadap multi effek kesejahteraan masyarakat daerah. Hal ini terjadi karena adanya dinamika pembangunan dari berbagai sisi, baik dan pemerintah, investasi maupun, sisi keswastaan.
Pencapain pertumbuhan seperti ini rasanya hanya mimpi di siang bolong. Jika tidak di dukung dengan kemampuan personal kepala daerah, baik diri dan jaringan kerja yang tidak mengandalkan orang lain.
Seorang kepala daerah adalah penentu terhadap kesejahteraan masyarakat. Hal ini berkaitan dengan adanya dinamika pembangunan yang terjadi di daerah itu.
Kesejahteraan masyarakat merupakan harapan dan ukuran keberhasilan satu kepemimpinan. Rasanya, selama sejarah hidup penulis, semenjak zaman Pak Kol. Anas Malik, Nasrul Syahrun, MK, Ali Mukhni dan sekarang ini, kita belum mendapatkan pencapaian harapan sebagaimana yang diharapkan.
Satu bulan kedepan kita akan kembali memilih kepala daerah baru, dan ada dua kandidat yang disaring Parpol sebagai orang yang akan kita pilih. Salah satu diantaranya akan menang dan menjadi kepala daerah, Bupati kita periode mendatang.
Permasalahannya adalah, mohon maaf, apakah keduanya paham dan mengerti dengan kondisi daerah kita, paham mengenai harapan cita-cita anak nagari Padang Pariaman.
Berkaca pada beban dan bengkalai tugas dari masa lalu kepala daerah, PR zaman MK pun masih ada yang belum selesai. Sembilan kawasan strategis yang digadang akan menjadi ikon daerah, rasanya masih tersisa banyak.
Demikian juga dengan zaman Nasrul Syahrun pun masih ada. Kita kupas lagi zaman Ali Mukhni dengan konsep besar Kawasan Pendidikan Tarok City, sepertinya baru satu PT yang menjangkau di zaman Bupati Suhatri Bur.
Bengkalai tak sudah pada kawasan utama kantor bupati mungkin masih tampak. Hemat kami, ini tidak lebih dari pada mimpi yang dimunculkan pada setiap kepala daerah, nampak dan mungkin tidak berkaca pada kejadian dari kepala daerah sebelumnya. Sehingga kesinambungan program hampir jarang terjadi.
Pilkada 2024, adalah satu fenomena impian yang ditawarkan lagi kepada kita, anak daerah, bahagian dari program yang akan dijalankan dan akan dikerjakan pada masa mendatang.
Selaku masyarakat yang rasanya selalu mengamati liku-liku Pilkada dan perilaku kepala daerah dalam menjalankan visinya, merasa perlu menyampaikan dan mengharapkan kepada calon kepala daerah yang maju di periode 2024 ini.
Jeli dan mau membaca kondisi ini, agar apa yang telah digadang-gadangkan oleh kepala daerah yang lalu, dapat juga dijadikan re informasi model atau keberlanjutan, agar dana yang telah masuk dalam program lama tidak menjadi hilang begitu saja. Karena setiap perencanaan tentu telah menelan biaya APBD untuk membuatnya, jangan lagi sia-siakan uang daerah demi menjangkau mimpi semata.