Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Kantin Lanese di Ringan-Ringan, Cita Rasa Tradisional dengan Harga Bersahabat

Kantin Lanese di Ringan-Ringan. (foto titip elyas)

PADANG PARIAMAN, Sigi24.com -- Di sudut Kecamatan Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, berdiri sebuah tempat yang tidak hanya menjadi persinggahan bagi mereka yang mencari makanan enak, tetapi juga menjadi simbol kerja keras dan cinta dari sepasang suami istri, Nasyaruddin, dan istrinya yang tercinta, Upik Miswarti. 

Tempat ini diberi nama "Kantin Lanese," sebuah nama yang dengan cepat dikenal oleh masyarakat sekitar. Berlokasi strategis di Ringan-Ringan, Pakandangan, kantin ini menawarkan dua lokasi berbeda, yang masing-masing memiliki pesonanya tersendiri.

Kantin 1 Lanese: Simplicity di Tepi Jalan

Di tepi jalan depan Klinik RMC (Ringan-Ringan Medical Center), "Kantin 1 Lanese" berdiri dengan penuh kesederhanaan namun memancarkan kehangatan. 

Pagi hari, saat matahari baru saja terbit, aroma harum dari gulai katupek yang menguap dari panci besar sudah mengundang perhatian siapa saja yang lewat. 

Tidak heran jika kantin ini sudah mulai ramai sejak pukul 06.00 WIB. Nasyaruddin, dengan senyum ramahnya, menyapa para pelanggan setia yang datang untuk sarapan pagi. Ada yang datang khusus untuk menikmati katupek gulai, makanan khas Minang yang disajikan dengan kuah santan kental, dan bagi yang suka variasi, ada tambahan mie yang membuat hidangan ini lebih istimewa. 

Harga yang ditawarkan pun terbilang sangat terjangkau, hanya Rp 5.000 per porsi. Dengan harga semurah itu, orang-orang sering kali memesan lebih dari satu porsi.

Selain katupek gulai, kantin ini juga menyediakan berbagai pilihan makanan ringan seperti bakwan, tahu isi, dan risoles yang dijual dengan harga Rp 1.000 saja per potong. Bagi mereka yang hanya ingin sekadar mengganjal perut atau menunggu waktu makan siang, sajian gorengan ini adalah pilihan sempurna.

“Kami memang sengaja menjaga harga agar tetap murah. Makanan itu harus bisa dinikmati semua orang, bukan hanya mereka yang punya uang banyak,” ujar Nasyaruddin dengan nada yang bersahabat. 

Dia mengingat hari-harinya sebagai mantan Walinagari Pakandangan, di mana ia belajar memahami apa yang masyarakat butuhkan. Pengalaman ini membuatnya yakin bahwa harga yang terjangkau adalah kunci untuk menarik lebih banyak pelanggan sekaligus membantu perekonomian masyarakat sekitar.

Kantin 2 Lanese: Oase Kecil di Tengah Klinik

Jika "Kantin 1 Lanese" menarik perhatian mereka yang lewat di pinggir jalan, "Kantin 2 Lanese" yang berada di dalam Klinik RMC menawarkan suasana yang berbeda. 

Di sini, para pengunjung klinik—baik pasien, keluarga, maupun petugas medis—sering datang untuk menikmati makanan lezat sembari menunggu jadwal pemeriksaan atau sekadar beristirahat sejenak. Kantin ini menjadi oase kecil bagi mereka yang ingin melepas penat.

Di dalam kantin ini, menu yang ditawarkan tetap sama menggiurkannya. Selain katupek gulai dan gorengan, ada juga soto, nasi goreng, serta hidangan yang lebih ringan seperti bubur kacang hijau. 

Tidak lupa, aneka minuman juga tersedia untuk menemani makanan yang disantap, seperti es teh, teh talua, teh panas, dan kopi hangat. 

Kantin ini juga buka dari pagi hingga malam hari, dari pukul 06.00 WIB hingga 20.00 WIB, memastikan bahwa siapa pun yang berada di klinik dapat menikmati makanan enak kapan saja mereka mau.

Upik Miswarti, sang istri yang setia menemani, sering terlihat sibuk di dapur kecil kantin ini. Meskipun dapurnya sederhana, namun dari tangannya, lahir berbagai hidangan yang tidak kalah dengan restoran besar. 

“Kami selalu berusaha memberikan yang terbaik. Setiap bahan makanan dipilih dengan cermat, dan kami selalu memastikan kebersihan kantin ini,” tutur Upik dengan senyum tulus.

Cinta dan Kerja Keras di Balik Kantin Lanese

Kantin Lanese bukan hanya sekadar tempat makan biasa, melainkan bukti nyata dari cinta dan kerja keras Nasyaruddin dan Upik Miswarti. 

Setelah puluhan tahun mengabdi sebagai pegawai Dinas Pariwisata Sumatera Barat, Nasyaruddin memutuskan untuk menghabiskan masa pensiunnya dengan sesuatu yang lebih sederhana, namun penuh makna. 

Kantin ini menjadi caranya untuk tetap berkontribusi pada masyarakat, menawarkan makanan lezat dengan harga yang sangat terjangkau.

“Kami ingin membuat tempat ini menjadi rumah kedua bagi siapa saja yang datang. Kami ingin mereka merasa nyaman, tidak hanya dengan makanannya, tetapi juga dengan suasana yang kami ciptakan,” tambah Nasyaruddin.

Keinginan mereka untuk memberikan yang terbaik tidak berhenti di sini. Nasyaruddin telah merencanakan untuk memperluas usahanya dengan membuka rumah makan di sekitar lokasi yang sama. 

Rumah makan ini nantinya akan menawarkan berbagai macam masakan Padang dengan harga yang masih sangat terjangkau, yaitu Rp 13.000 per porsi. 

Menu yang disajikan akan bervariasi, mulai dari rendang, dendeng, hingga gulai ikan yang lezat. Mereka juga berencana menyediakan layanan katering masakan Padang bagi mereka yang membutuhkan makanan untuk acara-acara besar.

“Kami sadar bahwa makanan adalah sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Bukan hanya soal mengenyangkan perut, tapi juga soal kenikmatan dan kebersamaan. Itulah mengapa kami ingin membawa makanan Padang yang autentik dan berkualitas kepada lebih banyak orang,” jelas Nasyaruddin penuh semangat.

Masa Depan Kantin Lanese

Impian Nasyaruddin dan Upik Miswarti tidak berhenti pada dua kantin kecil ini. Mereka bercita-cita menjadikan Kantin Lanese sebagai tempat makan yang semakin dikenal oleh masyarakat luas, tidak hanya di Ringan-Ringan, tetapi juga di seluruh Padang Pariaman. 

Dengan keahlian mereka dalam menyajikan masakan tradisional Minang, mereka yakin dapat menarik lebih banyak pelanggan dari berbagai kalangan.

“Kami tidak hanya menjual makanan, kami juga menjual pengalaman dan kenangan. Setiap orang yang datang ke sini, kami harap, akan membawa pulang cerita yang baik tentang Kantin Lanese,” ujar Upik dengan senyum penuh harap.

Nasyaruddin menambahkan, bahwa di masa depan, mereka juga berencana untuk mengadakan acara-acara kecil di sekitar kantin, seperti festival makanan tradisional atau pasar murah, yang dapat menarik lebih banyak pengunjung dan sekaligus mempromosikan kuliner khas Sumatera Barat. 

Mereka ingin Kantin Lanese menjadi lebih dari sekadar tempat makan, tetapi juga pusat kegiatan komunitas di Ringan-Ringan.

Kantin Lanese, Sebuah Perjalanan yang Tidak Biasa

Kantin Lanese bukan hanya sebuah tempat makan, melainkan representasi dari perjuangan, cinta, dan komitmen dari Nasyaruddin, dan Upik Miswarti. 

Di tengah hiruk-pikuk kehidupan sehari-hari, mereka berhasil menciptakan tempat yang memberikan kehangatan dan kenyamanan bagi semua orang yang datang. Dengan harga yang sangat terjangkau, mereka tidak hanya memenuhi kebutuhan perut masyarakat, tetapi juga menciptakan ikatan emosional dengan para pelanggannya.

Dalam waktu dekat, mereka berharap dapat mewujudkan impian untuk memperluas usahanya dengan membuka rumah makan Padang dan layanan katering. 

Dengan dukungan masyarakat dan semangat pantang menyerah, tidak diragukan lagi bahwa Kantin Lanese akan terus berkembang dan menjadi ikon kuliner di Ringan-Ringan dan sekitarnya.

Di balik setiap porsi katupek gulai yang disajikan, tersimpan kisah cinta dan kerja keras yang menginspirasi. Dan dengan setiap langkah maju, Kantin Lanese siap melanjutkan perjalanannya untuk membawa rasa autentik Minang kepada lebih banyak orang.

Laporan: titip elyas 

Tags

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Hollywood Movies