Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

STIT SB Maju dan Bermutu Oleh: Prof. Dr. Duski Samad, M.Ag

Sambutan Pada Wisuda XXXIII, STIT SB Pariaman Sabtu, 07 September 2024 di Hotel Pangeran. 

STIT Maju dan bermutu adalah tagline yang terus menerus perlu digaungkan oleh semua civitas akademika, sebab hanya institusi yang bertekad kuat untuk maju dan bermutu yang bisa bertahan di era digital, postrust dan kampus merdeka. 

Peningkatan kompetensi dan profesionalitas pengelolaan kampus adalah tuntutan yang menentukan hidup matinya perguruan tinggi.  

Kompetitor kampus Perguruan Tinggi Keagamaan Swasta (PTKIS) yang kasat mata sekarang justru adalah kampus Negeri (PTKIN). Pimpinan STIT SB dituntut menyiapkan strategi, energi untuk mempertahankan hidup (survival), maju dan bermutu menyesuaikan diri dengan era digital.

TIADA HENTI MENCARI PELUANG MAJU

Bukan pesimis, tetapi berpijak pada data, fakta dan prediksi patut diingatkan bertahan adalah pilihan paling rasional, di samping terus mencari celah untuk maju dan bergerak cepat. 

Kemampuan untuk bertahan hidup dalam menghadapi kondisi darurat yang sulit diprediksi atau diperkirakan, dan berbagai kondisi lainnya harus terus dipacu. Rasanya tidak salah kondisi kampus swasta, tak terkecuali STIT SB, ke depan dalam bahaya gulung tikar, karena suasana sudah mulai terserang deman tinggi, sudah "rawat jalan". 

Kampus STIT SB saat ini tengah membutuhkan strategi, cara dan langkah-langkah cerdas untuk dapat bertahan hidup menghadapi ancaman kebijakan pendidikan tinggi, yang tengah berubah dari benafit ke profit. Biaya untuk akreditasi saja mencapai angka Rp100 jutaan. 

Ada beberapa strategi dan langkah-langkah konkrit yang mesti dipahami, dilakukan dan digerakkan secara massif, terencana dan berkelanjutan. Kesamaan konsepsi, edukasi, dan partisipasi semua elemen civitas akademika, Pembina Yayasan, Pengurus Yayasan, Pimpinan, Dosen, Tenaga Kependidikan dan alumni tentang strategi untuk bertahan dan mesti lebih maju adalah keharusan yang segera dilakukan. 

Keunggulan dan reputasi kampus STIT SB terus diperkuat melalui jumlah prodi, dan kegiatan sinergi dengan kampus luar negeri, seperti MoU untuk akademik dan pengalaman mahasiswa adalah strategi yang terus dikembangkan. Untuk menjadikan kampus sudah usia panjang, tuo alah mudo talampau, ini tetap menarik minat mahasiswa datang.


Perguruan tinggi mesti berkolaborasi untuk tetap maju dan kuat menghadapi tantangan era digital dan dapat menjadi daya pikat bagi mahasiswa memilih kampus tersebut. STIT SB bangkit, bergerak dan memaksimalkan media sosial, IT dan kecanggihan tekhlogi bagi akselarasi kampus.

Kenerja Pimpinan STIT SB didampingi Yayasan MoU dengan Universitas Sultan Zainal Abidin (UnisZA) Trengganu Malaysia, pada tanggal 8 Agustus 2023 lalu. Perkongsian, MoU dengan Taman Pendidikan Kanak-Kanak (TADIKA) Al Mukmin di Port Dicson Negeri Sembilan Malaysia, tanggal 7 Agustus 2023 adalah kerja produktif untuk dipercepat dan perlu keterlibatan semua pihak. Tahun ini menurunkan pula mahasiswa PPL ke Pahang Malaysia.

Modal jaringan dan reputasi ini tentu harus dimaksimalkan dan diminta dosen dan civitas akademika mengisinya bagi peningkatan reputasi kampus STIT SB dan sekaligus menjamin eksistensi kampus di era kompetitif. 

Filantropi supporting mahasiswa, strategi menyediakan biaya penunjang bagi calon mahasiswa melalui adanya pengumpulan dana umat berupa lembaga amil zakat, lembaga nazir wakaf tunai adalah pilihan yang segera dipersiapkan. 

Kampus perjuangan seperti STIT Syekh Burhanuddin ini hendaknya menjadi penyalur (amil) dan penggerak umat yang punya (agniya') mendistribusikan hak Allah (Zakat Infak dan Sadaqah) kepada yang faqir, miskin, fisabillah (asnaf) mustahik zakat. 

Yayasan Islamic Centre yang sudah lengkap izin dan usaha yang dapat dilakukan tentu harus didayagunakan sepenuhnya. Gerakan penyediaan dana zakat untuk pendidikan adalah kerja mulia, dan sekaligus menyiapkan masa depan anak negeri. 

Institusi STIT SB hendaknya memulai gerakan dan kegiatan mendirikan jasa keilmuan yang membantu umat keluar dari kecurangan moral produsen dan penjual makanan, mendirikan Jasa Sertifikasi Halal. 

STIT SB kini mulai memasuki kesehatan yang tak prima, berpotensi sakit, dengan jumlah mahasiswa tidak mencapai angka 500 orang. Agar STIT SB tetap hidup dan bisa survival perlu ada inovatif dan kerja lebih keras dari semua pihak, civitas akademika yang hidup, menghidupi dan ada yang mendapat kehidupan di STIT SB untuk menjaga amanah umat.

Bekerja kolaborasi (kerjasama terpadu), membangun jaringan, mengumpulkan energi umat melalui penyediaan dana hibah, beasiswa dan bantuan untuk mahasiswa berekonomi lemah dan mahasiswa berprestasi adalah kerja bisa dan dapat dilakukan bila niat suci ada,(innama 'amalu binniyat), keinginan (mujahadah) kuat dan tolong menolong (taawun) terbangun kuat. Saciok bak ayam, sa danciang bak basi. Tagak kampung paga kampung, tagak STIT SB, paga STIT dan kearifan lokal lainnya sebagai semangat spirit kolektif civitas akademika. 

PENINGKATAN MUTU

Penjamin mutu yang berkelanjutan pada dasarnya mencakup kapasitas dan kapabilitas, maka sangat diperlukan sikap inklusif, kolaboratif dan progresif dari pimpinan, dosen dan semua stakeholder. Ada beberapa langkah peningkatan mutu yang dapat diambil untuk mencapai peningkatan mutu berkelanjutan meliputi, perencanaan strategis, pengukuran dan pemantauan, pelibatan, inovasi: 

Selalu mencari cara baru untuk meningkatkan proses atau produk. Inovasi dapat menjadi kunci untuk mencapai peningkatan mutu yang berkelanjutan.

Pelanggan dan umpan balik, dapatkan umpan balik dari pelanggan dan gunakan informasi ini untuk perbaikan berkelanjutan. Pelanggan adalah sumber wawasan berharga tentang kebutuhan dan harapan.

Proses yang terstandarisasi, pastikan bahwa proses produksi atau layanan terstandarisasi dan diterapkan secara konsisten. Ini membantu mengurangi kesalahan dan meningkatkan mutu. Pembelajaran dari kesalahan, jangan takut untuk mengakui kesalahan dan belajar darinya. Siklus perbaikan terus-menerus akan membantu mencapai mutu berkelanjutan. Kini untuk standar itu mahal, biaya akreditasi prodi hambis uang Rp100 jutaan.

Kualitas sebagai budaya, jadikan peningkatan mutu sebagai bagian integral dari budaya kampus bukan hanya inisiatif sementara. Penghargaan atas prestasi, berikan penghargaan dan pengakuan kepada individu dan tim yang mencapai tingkat mutu yang tinggi.

Penting untuk diingat bahwa peningkatan mutu berkelanjutan adalah proses jangka panjang yang memerlukan komitmen dan konsistensi dari seluruh organisasi.

IKHITIAR KOLEKTIF YANG SUDAH DILAKUKAN 

Ikhtiar dan kerja-kerja untuk maju dan bermutu YIC dan Pimpinan STIT SB terus menerus memperkuat jaringan calon mahasiswa setiap tahunnya. 

Di antara ide cerdas yang sudah dilakukan tiga tahun belakangan adalah membangun kesadaran kolektif jejak historis STIT SB melalui Program Tuanku Sarjana bekerjasama dengan Pondok Pesanteren Nurul Yakin Ringan-Ringan dan jaringannya, belajar di Pondoknya, tahun ini sudah ada calon mahasiswa 24 orang. Sebelumnya sudah berjalan di PPMTI Batang Kabung Padang dengan jumlah mahasiswa 17 orang. Program Sarjana Tuanku, memberikan pembelajaran ke-tuanku-an kepada mahasiswa yang akan menamatkan strata satu. 

YIC dan Pimpinan STIT SB membuat group whatsaap Silaturahmi Tuanku yang anggotanya kini 686 orang. STIT SB telah melakukan Halaqah Tuanku beberapa kali. Membangun image dan branding Syekh Burhanuddin melalui penguatan entitas Tuanku adalah satu di antara pilihan yang patut dilanjutkan.

Ikhtiar untuk mencari donasi dan beasiswa ke lembaga nasional juga sudah dilakukan ke Baznas Pusat, BPKH, ZISWAF CT, Islamic Centre Nasional. Beberapa institusi sudah membantu, di antaranya Baznas, yang lain masih qarib begitu kata pengelolanya. 

Penutup kalam ingin ditegaskan bahwa peningkatan kompetensi, ikhtiar dan kinerja terukur untuk maju dan bermutu adalah dengan melibatkan institusi lokal tungku tigo sajarangan, tali tigo sapilin yang saling menguatkan dan menjadi ikhtiar, usaha dan kerja maksimal untuk menjaga STIT SB sebagai amanah umat dan bangsa. 

Penutup kalam untuk ananda mahasiswa ingatlah pandangan setelah anda semua menjadi alumni, maka harus cepat melakukan perubahan berfikir. Misalnya, silakan direnungkan "beda kuliah dengan kehidupan". Dalam kuliah diberi pembelajaran untuk diujikan. Sedangkan dalam kehidupan diberikan ujian untuk bahan pembelajaran. Dalam kuliah harus pintar, dalam kehidupan mesti pintar-pintar. Semoga ananda semua sukses menjadi kader umat dan bangsa yang bermanfaat lebih luas. amin 06092024.

*Ketua Yayasan Islamic Centre (YISC) STIT SB

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Hollywood Movies