Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Rapid dan Kuliner Oleh: Duski Samad

Duski Samad 

Semalam di Malaysia 20 Agustus 2024

Kata rapid begitu mudah menemukannya masa covid 19 lalu, Rapid Test. Rapid di Kuala Lumpur melekat di moda transportasi publik di bis umum dua rangkaian, dan kereta cepat rangkai tiga yang membelah jalan-jalan di Kuala Lumpur. 

Hotel Speed di jalan Tun Abdurrahmam kawasan Melayu yang depannya ada hentian taksi dan rapid KL, beberapa ratus meter ada stasiun kereta layang sepertinya untuk tamu yang suka belanja di pasar tradisionil dan makan di kuliner asli Melayu dan Padang. Serasa menginap di hotel Rocky Padang atau hotel Milinium dekat Tanah Abang, Jakarta. 

Kawasan ini dihuni penduduk pribumi Melayu, komunitas India dan perantau Minang dengan segala dinamikanya. Tak jauh beda dengan pasar kuliner dan dagangan "urang awak" di perantauan lainnya. Teh talua, lontong gulai paku, cubadak, lontong pical, goreng pisang dan sejenisnya menghiasi lapak sarapan pagi dan senja hari.

TRANSPORTASI PUBLIK

Travelling di Kuala Lumpur rasanya tidak jauh beda dengan di Jakarta, bila diukur dengan gedung pencakar langitnya. Kecuali yang beda itu transportasi publiknya. Walau Anies Baswedan ketika menjadi Gubernur DKI sudah menata moda transportasi publik, kini mulai masalah lagi. Namun di Kuala Lumpur layanan transportasi publik lebih baik. 

Manajemen transportasi publik yang nyaman melibatkan banyak aspek, mulai dari infrastruktur hingga layanan. Berikut beberapa poin penting:

1. Infrastruktur yang Memadai:

Sistem Transportasi Terintegrasi: Memastikan berbagai moda transportasi (bus, kereta, MRT, dll.) terhubung dengan baik, dengan transfer yang mudah dan cepat. Jalur yang Efisien: Rute yang dirancang dengan baik, menghindari kemacetan dan memperpendek waktu tempuh. 

Kendaraan yang Nyaman: Bus dan kereta yang bersih, ber-AC, dan memiliki kapasitas yang cukup. Aksesibilitas: Fasilitas untuk penyandang disabilitas, seperti ramp, lift, dan tempat duduk khusus. 

Perawatan Berkala: Perawatan rutin untuk memastikan kendaraan dan infrastruktur dalam kondisi baik. 

2. Layanan yang Berkualitas:

Ketepatan Waktu: Jadwal yang akurat dan bus/kereta yang tiba tepat waktu. Frekuensi yang Cukup: Jadwal keberangkatan yang sering, terutama pada jam sibuk. Informasi yang Jelas: Papan informasi yang mudah dipahami, aplikasi mobile, dan layanan pelanggan yang responsif. Keamanan dan Keamanan: Petugas keamanan yang terlatih, CCTV, dan sistem pencahayaan yang baik. Kebersihan: Kendaraan dan stasiun yang bersih dan terawat.

3. Pengalaman Pengguna yang Positif:

Kemudahan Pembayaran: Sistem pembayaran yang mudah dan praktis, seperti kartu elektronik atau aplikasi mobile. Ketersediaan Tempat Duduk: Kapasitas kendaraan yang cukup untuk menampung semua penumpang. Suasana yang Nyaman: Suasana yang tenang, tidak terlalu ramai, dan tidak terlalu panas. Ketersediaan Wifi: Akses internet gratis di kendaraan atau stasiun.

4. Manajemen dan Operasional yang Efektif:

Sistem Manajemen yang Terintegrasi: Sistem yang terpusat untuk mengelola semua aspek transportasi publik. Teknologi Informasi: Penggunaan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas layanan. Komunikasi yang Baik: Komunikasi yang transparan dan efektif antara operator dan pengguna. Evaluasi dan Peningkatan: Evaluasi berkala untuk mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.

Manajemen transportasi publik yang nyaman membutuhkan perencanaan yang matang, investasi yang memadai, dan komitmen dari semua pihak. Dengan menerapkan strategi yang tepat, transportasi publik dapat menjadi pilihan yang aman, nyaman, dan efisien bagi masyarakat.

Akhirnya patut diingatkan sejatinya masyarakat dapat disiplin bila aturan tegak dan penegak aturan konsisten dan tak bisa dibayar. @almubaraqhotel # phonmpen20082024.

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Hollywood Movies