Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Pendidikan dan Jilbab di Cambodia Oleh: Duski Samad

Pengabdian masyarakat internasional ke Madrasah An-Nikmah Cambodia oleh mahasiswa FTK UIN Imam Bonjol Padang, langsung didampingi Guru Besar Prof. Duski Samad. (ist)

Pengabdian Masyarakat Internasional ke Madrasah An-Nikmah dan Monev PPL KKN Mahasiswa FTK UIN Imam Bonjol.

Pendidikan Islam dan jilbab di negara jiran Cambodia yang minoritas muslim kedua realitasnya menarik untuk dicermati. Pendidikan Islam sejak dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi kini mulai bangkit dan mendapat dukungan kerjasama dari bangsa ASEAN, khususnya Malaysia dan Indonesia. 

UIN Imam Bonjol, dilakukan oleh Fakultas Tarbiyah dan Keguruan sejak tahun 2013 lalu telah memainkan peran penting dalam dunia pendidikan Islam dan kerjasama pendidikan secara lebih luas dengan muslim minoritas di Cambodia. Tahun 2024 ini UIN menempatkan 16 orang mahasiswa PPL dan KKN selama satu bulan di Madrasah An-Nikmah Cambodia. 

Sedangkan jilbab yang dimaksud judul di atas adalah ingin menyatakan penting untuk diungkap ketika di Indonesia yang dasar negaranya Pancasila heboh soal pencopotan pakaian jilbab anggota Paskibraka. Sedangkan di Cambodia sejak tahun 2015 muslimah sudah diberi kebebasan oleh negaranya untuk menggunakan jilbab, cadar dan identitas kemuslimannya pada dokumen resmi negara, kartu tanda penduduk, paspor, ijazah dan surat resmi lainnya. Sungguh kemerdekaan beragama dan beribadah menjadi perhatian penting oleh negara Cambodia, dalam konteks ini pejabat NKRI mesti belajar bagaimana mengelola keragaman agama. 

Pusat pengabdian dosen, PPL dan KKN FTK UIN Imam Bonjol di Cambodia dipusatkan pada Madrasah. Madrasah An-Nikmah Al Islamiyah levelnya sejak awal adalah Madrasah sampai tingkat Institut atau College Pendidikan Ugama ketika dulu berada di bawah Kementerian Agama. Kini lembaga ini berpindah di bawah pendidikan kerajaan maka nomenklaturnya menjadi Madrasah, namun tetap menyelenggarakan pendidikan tinggi. 

Membaca informasi di media tentang Madrasah atau sekolah agama Islam di Cambodia memang diharapkan sekali dukungan negara jiran untuk bekerjasama meningkatkan kuantitas dan kualitas pendidikannya. 

Data online menunjukkan bahwa jumlah guru yang saat ini mengajar di Madrasah an-Nikmah Phonm Phenh dan cabang-cabangnya yang berjumlah 12 buah di seluruh Kamboja adalah 80 orang. Jumlah siswanya terdiri 1.429 laki-laki dan 1.639 perempuan. Madrasah ini dibina kerjasama dengan Kelantan Islamic Foundation Malaysia. 

Madrasah An Nikmah tempat PPL KKN Mahasiswa UIN Imam Bonjol bersama empat perguruan tinggi lain dari Pulau Jawa (UIN Syahid, UHAMKA, UM Jakarta dan UM Cirebon) menyampaikan terima kasih atas kesediaan memberikan pengabdian di Cambodia. Walau kendala tekhnis bahasa Cambodia yang berdialek Khamer dan Campa tidak banyak diketahui mahasiswa Indonesia, namun bahasa Melayu, Bahasa Inggris dan bahasa Arab menjadi lazim dipakai di Madrasah An-Nikmah. 

Seminar pengabdian masyarakat bersama Wakil Mudir, guru-guru dan mahasiswa PPL KKN UIN Imam Bonjol yang berlangsung di ruang guru Madrasah mendapat sambutan hangat dari pimpinan Madrasah. Umat Islam Indonesia baru aktif memberikan pengabdian ke Cambodia setelah covid 19 berakhir, tahun 2021 ini, sebelumnya dan sampai saat ini negara Malaysia banyak membantu pendidikan Islam di Cambodia. 

Kurikulum Madrasah dan Perguruan Tinggi di Madarsah An-Nikmah dengan 21 cabangnya di Provinsi Cambodia mengikuti Madrasah dari Kelantan Malaysia dan untuk Madrasah pengawasan kualitas pendidikan, ujian dan supervisi dilakukan oleh Madrasah dari Kelantan. 

Paparan makalah Penguatan Pendidikan Islam pada masyarakat muslim minoritas di Cambodia yang menekankan pada pentingnya kemajuan pendidikan bersamaan dengan kemajuan Islam. 

Mengutip makna ayat 122 surat al-Taubah dan ayat 11 surat al-Mujadilah ditegaskan bahwa mengelola pendidikan dan bergerak di dunia Madrasah adalah bahagian dari jihad yang mesti dijadikan modal dan spirit perjuangan kemajuan dunia pendidikan pada minoritas muslim. 

Penguatan kurikulum yang terintegrasi, komperhensif dan adaptif terhadap kemajuan akan memperkaya metode pengajaran di era digital adalah keharusan yang perlu kolaborasi Madrasah di Cambodia dengan negara jiran, termasuk Indonesia. 

Terbatasnya sumber daya guru, di Madrasah An-Nikmah dari level menengah dan sampai perguruan tinggi hanya baru satu orang yang Ph.D, maka mereka minta UIN Imam Bonjol memberikan kesempatan gurunya dapat belajar magister dan doktor. Guru agama di An-Nikmah lebih banyak alumni Al Azhar Mesir dan beberapa orang dari Timur Tengah lain. 

Madrasah An-Nikmah memiliki beberapa Madrasah di beberapa Provinsi dengan pusat lokasinya di kawasan muslim Kota Cambodia hanya beberapa puluh kilometer dari pusat pemerintah dan istana Raja. Suasana belajar dan lingkungan Madrasah An-Nikmah, bangunan yang berlantai tiga tidak jauh beda dengan Madrasah di Indonesia, perlu penguatan manajemen, sumber daya manusia, dan sarana pendukung pendidikan.

Penulis sebagai narasumber pada pertemuan dengan pimpinan, guru dan mahasiswa PPL KKN UIN Imam Bonjol, hari Rabu, 21 Agustus 2023 di Madrasah An Nikmah merasakan berkelindannya semangat dakwah dan pendidikan dalam kerja akademik di Cambodia ini. 

Wakil Mudir Madrasah An-Nikmah menyampaikan bahwa gerakkan pendidikan Islam dan dakwah Islam di era pemerintah sekarang mendapat perlakuan yang baik. Komunitas muslim dapat menjalankan ibadah, pendidikan, dakwah dan ekonomi lebih terbuka terintegrasi.

Di antara berkembangnya Islam saat ini bawah merek dagang Al-Barkah ada penginapan di lantai dua dan hotel di lantai 2 dan 3, Travel Biro Haji dan Umrah adalah model menyatunya gerakan muslim yang salah satu lokasinya di perkampungan muslim jalan Chang Chomreh Kilometer 9 Phnom Phent Cambodia kami menginjak kaki pukul 18.00 sore setelah terbang dari Malaysia. 

Beralamat di Street Betong, Pun Kohar 2, Sangkat Chomreh 2, Chun Russey Phnom Pent, Cambodia adalah jalan utama yang melintasi negeri muslim yang di kawasan ini lebih tiga kilometer Madrasah An-Nikmah dan komunitas muslim tinggal, sekitar tiga kilometer daerah ini disebut kilometer tujuh. 

INSTITUSI PENDIDIKAN ISLAM

Pendidikan Islam di Cambodia mengikuti level atau Sijil menengah ugama mengikuti pola Indonesia, management dan tata kelolannya dan Sijil SMU, Pendidikan Tinggi mengikuti Malaysia, bantuan negeri Kelantan. 

Candidat Dr. Alfi, mudir dua Madrasah An Ni'mah Al Islamiyah Al Thasaniyah yang alumni IPB sudah mengabdi di Cambodia sejak 2007 menyebut bahwa umat Islam di Cambodia minoritas, hanya 5 persen di seluruh negara. Namun sejak tahun 1998 lalu sudah didirikan Mufti dan Majelis Tinggi yang mengurusi kepentingan umat Islam. 

Berkenaan dengan identitas ke musliman, umat Islam di Cambodia diberi kebebasan mengunakan identitas jilbab dan cadar pada photo Kartu Tanda Penduduk, Pasport dan dokumen negara lainnya. Ini buah perjuangan Mufti dan Majelis Tinggi Islam Cambodia. 

Madrasah An-Nikmah yang sudah menyebar pada 21 Cabang tersebar di semua provinsi, Pasca Covid 19 Indonesia mulai ramai bekerjasama membantu pendidikan Islam di Kamboja. Guru dan dosen yang mengajar umumnya alumni dari Al Azhar University Mesir. 

Perhatian negara terhadap pendidikan Islam sejak tahun 2015 terus membaik, ditandai guru dan dosen sudah digaji Pemerintah Cambodia. Pemerintah memberi gaji dan mengangkat 1.500 orang guru agama yang diangkat menjadi pegawai negara. Dua orang Wakil Menteri Pertanian, alumni IPB dan Wakil Menteri Perdagangan, alumni UGM sebagai representasi umat Islam Cambodia. 

Dalam urusan umat Islam pada level pusat ada Mufti di bawah Kementerian Agama. Memang sebelum ini yang banyak memberikan dukungan dan kerjasama dengan muslim Cambodia hanyalah negara Malaysia saja. Sejak covid, Indonesia sudah banyak dan perguruan tinggi juga sudah banyak memberikan pengabdian ke Cambodia. 

Sebagai bahagian akhir patut disampaikan, bahwa keberadaan minoritas muslim di Cambodia perlu mendapat dukungan dari saudara se iman dari Indonesia, khususnya dalam penguatan pendidikan Islam.

Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Imam Bonjol yang PPL dan KKN yang 16 orang itu menyatakan bahwa memang perlu sumber daya guru dan management pendidikan di An-Nikmah dan Madrasah lain di Cambodia ini.albarkah@22082024.

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Hollywood Movies