Pertemuan di kantor DPC PKB Padang Pariaman sebelum deklarasi pasangan Cabup Cawabup Pilkada serentak 2024. (foto titip elyas) |
PADANG PARIAMAN, Sigi24.com -- Pada pagi yang cerah di Sungai Laban, Kecamatan Nan Sabaris suasana di kantor DPC Partai PKB Kabupaten Padang Pariaman terasa berbeda.
Tepat pada pukul 09.42 WIB, Kamis 29 Agustus 2024, acara penting dimulai. Nurdin Tuanku Sultan, seorang tokoh yang dihormati dan berpengaruh di kalangan partai, dengan tenang melangkah maju ke depan podium.
Di sampingnya, para pengurus DPC PKB Kabupaten Padang Pariaman berdiri tegap, bersiap menyambut momen yang telah lama dinantikan.
Nurdin membuka acara dengan suara yang tegas namun bersahaja. "Kita resmi mendukung pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Padang Pariaman, Jhon Kenedy Azis (JKA) dan Rahmat Hidayat (RA)," katanya dengan penuh keyakinan.
Kalimat itu seakan-akan mengukuhkan niat dan tekad seluruh kader partai yang hadir. Sorot mata mereka menyiratkan semangat dan harapan baru untuk perubahan yang lebih baik di Kabupaten Padang Pariaman.
"Semboyan kita jelas," lanjut Nurdin, "PKB ingin perubahan di kabupaten ini. Bersama-sama kita akan memenangkan Jhon Kenedy Azis dan Rahmat Hidayat."
Pernyataannya disambut dengan tepuk tangan yang bergemuruh, menggema di seluruh ruangan. Suasana semakin menggelora ketika Nurdin menyebutkan bahwa tujuh partai pendukung lainnya juga telah bergabung dalam barisan ini, memperkuat koalisi besar yang siap bertarung dalam Pilkada 2024.
Dalam pidatonya, Nurdin tidak hanya berbicara tentang dukungan, tetapi juga tentang pentingnya persatuan dan kerja sama.
"Untuk Pilkada Kabupaten Padang Pariaman, ini adalah pertarungan head to head," ujarnya, merujuk pada pasangan lawan, Suhatri Bur dan Yosdianto.
"Mari kita menangkan Jhon Kenedy Azis dan Rahmat Hidayat," serunya, dengan semangat yang membara, seolah-olah menyuntikkan energi baru ke dalam jiwa para kader yang hadir.
Setelah pidato Nurdin, giliran Muhammad Zaher, Bendahara DPC Partai PKB Kabupaten Padang Pariaman, yang mengambil alih podium. Meski berpenampilan sederhana, kata-katanya penuh makna.
"Acara ini dimotori oleh ketua kita, Tuanku Afredison," ungkapnya. Namun, karena alasan mendesak, sang ketua tidak dapat hadir. Meski demikian, Muhammad Zaher dengan bijak mengisi kekosongan itu dengan pesan-pesan yang menyejukkan hati.
"Mari kita bersama-sama mendukung penuh di lapangan. Ini bukan hanya sekadar formalitas," tegas Zaher.
Kalimatnya seolah-olah mengingatkan para kader bahwa dukungan mereka harus nyata, harus terasa dalam setiap langkah dan tindakan di lapangan.
"Kita sudah menimbang-nimbang banyak calon, dan akhirnya pinangan kita jatuh kepada Jhon Kenedy Azis dan Rahmat Hidayat."
Namun, dalam semangat kompetisi ini, Zaher juga mengingatkan pentingnya menjaga etika.
"Kita tidak boleh menjelek-jelekkan calon lain," katanya, dengan nada yang penuh kewibawaan. "Fokus kita adalah kepada kebaikan. Mari kita tunjukkan bahwa kita mendukung dengan cara yang bermartabat."
Tepuk tangan kembali terdengar, kali ini lebih lembut namun tetap penuh semangat. Para kader partai tahu, bahwa tugas besar menanti di depan mereka. Mereka tahu, kemenangan tidak hanya ditentukan oleh kampanye di atas panggung, tetapi juga oleh kerja keras dan ketulusan di lapangan.
Acara pagi itu bukan sekadar seremoni, melainkan sebuah awal dari perjuangan panjang. Nurdin Tuanku Sultan dan Muhammad Zaher telah menyalakan obor semangat, dan kini, obor itu berpindah ke tangan setiap kader yang hadir.
Dengan hati yang bulat dan tekad yang kuat, mereka siap mengusung perubahan di Kabupaten Padang Pariaman, di bawah panji-panji Jhon Kenedy Azis dan Rahmat Hidayat.
Pewarta: titip elyas