 |
| Awak, Bandaro dan Hendri Gusvira ketika mengikuti Porwil di Riau 2023 |
Di penghujung puasa kemarin, seorang tokoh yang memacit di Padang Pariaman berbisik ke saya, bahwa di VII Koto ada banyak nama yang sedang dipersamakan untuk maju jadi bupati dan wakil bupati dalam Pilkada besok ini.
Di antara sekian banyak yang disebutkannya itu, masuk nama Hendri Gusvira. Ya, meski Sekretaris Umum KONI Padang Pariaman ini tidak memikirkan arah karir politiknya ke situ, yang namanya suara sejumlah tokoh masyarakat di VII Koto, tentu dihormatinya.
Rasanya, masuk dalam pusaran itu tak pula asing bagi seorang Hendri Gusvira. Kenapa! Dia memang politisi tulen yang tak pernah ganti warna.
"Sejak dulu dia setia dengan Golkar. Sama dengan Bujang Pendawa, yang juga tokoh VII Koto yang sedang "dilarap" untuk masuk dalam helat Pilkada November mendatang," kata Ketua Forum Walinagari Padang Pariaman, Jonifriadi.
Hanya saja, Hendri Gusvira tidak bersuku Sikumbang, kayak Bujang Pendawa dan Yosdianto. HG, begitu banyak politisi menjuluki Hendri Gusvira, adalah dari Mandailing, sebuah suku yang terbilang besar di VII Koto.
Disebut besar, faktanya tidak bisa dibantah. Seluruh Rajo di VII Koto berasal dari Mandailing ini. Sebut Rajo Guguak, Rajo Barangan, Rajo Ampalu dan Rajo VII Koto di tangan Mandailing semuanya.
Pengaruh HG ini tak diragukan. Analisa politiknya kencang dan jarang meleset. Kesibukannya di nagari sebagai Kepala Pasar Sungai Sariak, tak menghabat bagi dia untuk berkiprah di KONI dan Golkar Padang Pariaman.
Pernah jadi wakil rakyat di Padang Pariaman periode 2004-2009 dan terkenal sering mewarnai permainan politik antara eksekutif dan legislatif kala itu.
Agaknya, "polemik" di VII Koto saat ini bisa diluruskan oleh HG. Tokoh yang diterima semua kalangan seperti HG ini, setidaknya bisa memberikan yang terbaik, dalam menyatukan gerak langkah VII Koto kompak.
Catatan: ad tuanku mudo
@pengikut @sorotan #fbpro #semuaorang
