Verifikasi KSB Sikerei Tuapejat oleh BMKG Padang Panjang dan Kagami Sumbar. (ist) |
MENTAWAI, Sigi24.com – Didampingi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Mentawai, Kelompok Siaga Bencana (KSB) Sikerei Tsunami Ready Community Desa Tuapeijat, Kecamatan Sipora Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai Sumatera Barat kini diverifikasi oleh verifikator dari BMKG dan KOGAMI Sumbar.
Dalam pembukaan verifikasi lapangan yang berlangsung di Aula Bappeda, turut serta Sekdakab Mentawai Martinus Dahlan, Plt Direktur PSKBA Kementerian Sosial Masriani Mansur dan rombongan. Sementara dari Tim Verifikator yakni Kepala BMKG Padang Panjang Suaidi Ahadi dan Tomi Susanto dari KOGAMI, Jumat (23/08/2024)
Dalam kesempatan itu, Humas KSB Sikerei Irene memaparkan, 12 indikator yang menjadi bahan verifikasi dan yang akan dinilai oleh verifikator. 12 Indikator itu menjadi acuan akan kesiapan Kelompok Siaga Bencana yang sudah dibentuk.
Diketahui, Tsunami Ready Community adalah program peningkatan kapasitas masyarakat, dalam menghadapi ancaman tsunami dengan berbasis pada 12 indikator terkait aspek penilaian potensi bahaya (assessment), kesiapsiagaan (preparedness) dan respon yang telah ditetapkan UNESCO-IOC.
Dalam Tsunami Ready Community ada beberapa materi dan 12 indikator yang harus diperhatikan dalam Tsunami Ready Community, salah satunya materi indikator Assessment kaitannya dengan adanya peta bahaya tsunami, estimasi jumlah penduduk yang terdampak, dan sumber ekonomi, infrastruktur, politik dan sosial.
Sementara indikator preparedness terkait dengan adanya peta evakuasi, papan informasi publik, materi edukasi, pendidikan kesiapsiagaan gempa dan tsunami dan pelatihan tsunami.
Dan inti ketiga dari 12 indikator yaitu indikator respon menyangkut empat poin, salah satunya rencana kontinjensi, kapasitas melaksanakan rencana kedaruratan, peralatan dan kemampuan menerima informasi, peralatan kemampuan menyebarluaskan informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami.
Dalam Verifikasi itu, tim verifikator banyak memberikan masukan, dan mempertanyakan kemampuan dan pengetahuan KSB terkait gempa dan tsunami dari 12 indikator tersebut.
Verifikator dari KOGAMI Tomi Susanto menyebutkan, kegiatan ini memperkuat kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana seperti gempa dan tsunami.
Tim verifikasi menilai, kemampuan 30 orang yang tergabung dalam KSB Sikerei terkait gempa bumi dan tsunami di masyarakat. KSB nantinya akan dinilai dan semoga dapat pengakuan oleh UNESCO IOC.
Pengakuan itu nantinya, menjadikan KSB Sikerei Desa Tuapeijat tercatat dan diakui oleh internasional melalui UNESCO. (Tirman - Minangkabaunews.com)