Duski Samad |
Atas nama keseragaman larangan pakaian jilbab Paskibraka pada HUT RI ke 79 di IKN, telah menghebohkan jagad media, dan menimbulkan iklim tidak baik bagi institusi negara, BPIP yang lebih mengutamakan keseragaman dengan mengorbankan keberagaman.
Harusnya apapun regulasi, aturan dan kebijakan dan aturan yang akan diambil pejabat negara yang sejak awal sudah disain dengan keragaman, bhineka tunggal ika, tentu wajib hukumnya menjunjung tinggi kemajemukan dan keberagaman.
Sudah 79 tahun Indonesia merdeka ternyata esensi keragaman masih belum dipahami dengan lurus, benar dan cendrung dibajak sesuai selera pihak yang tak mau negara seperti rancang awal pendirinya. Pihak yang menafsirkan Pancasila tanpa mengindahkan suasana kebatinan lahirnya.
ESENSI KERAGAMAN
Esensi keberagaman adalah pengakuan dan penghargaan terhadap perbedaan yang ada di antara manusia, baik dalam hal ras, suku, agama, budaya, gender, kemampuan, dan lain sebagainya.
Keberagaman memiliki beberapa esensi penting, yaitu:
Kekayaan dan keunikan. Keberagaman memperkaya kehidupan dengan menghadirkan berbagai perspektif, ide, dan cara pandang yang berbeda. Setiap individu memiliki keunikan dan potensi yang dapat berkontribusi pada kemajuan bersama.
Keberagaman itu esensinya toleransi dan saling menghormati. Keberagaman menuntut untuk toleran dan saling menghormati perbedaan. Siapapun harus belajar untuk menghargai dan memahami nilai-nilai yang berbeda dari kita sendiri.
Keadilan dan Kesetaraan. Keberagaman mendorong untuk memperjuangkan keadilan dan kesetaraan bagi semua orang, terlepas dari perbedaan mereka. Setiap individu berhak mendapatkan kesempatan yang sama untuk berkembang dan mencapai potensi terbaiknya.
Kerjasama dan Kolaborasi. Keberagaman mendorong untuk bekerja sama dan berkolaborasi dengan orang-orang yang berbeda. Melalui kerja sama, semua dapat mencapai tujuan bersama yang lebih besar.
Inovasi dan Kreativitas. Keberagaman mendorong inovasi dan kreativitas. Ketika orang-orang dengan latar belakang yang berbeda berinteraksi dan berbagi ide, mereka dapat menghasilkan solusi yang lebih kreatif dan inovatif.
Makna dan esensi keberagaman adalah menghargai perbedaan, membangun toleransi, dan menciptakan masyarakat yang adil, setara, dan inklusif.
Karakter dan watak keragaman adalah jati diri dan substansi dari budaya bangsa Indonesia, karena aslinya bangsa ini beragam dari semua aspek.
Masalah muncul ketika keragaman itu dimaknai sempit atau sesuai kepentingan mereka yang mengingininya. Aturan untuk keseragaman seringkali dijadikan kambing hitam, akibatnya gejolak dan penolakan keberagaman menjadi kegaduhan yang tak perlu.
Keragaman yang sudah alami dan diterima dalam sistim sosial dan kehidupan hendaknya terus dirawat bersama. Iman, keyakinan, pilihan pakaian dan hak-hak dasar manusia apa perlunya diseragamkan.
Tak pantas bahkan bisa merusak tatanan bila keseragaman dipaksakan, akibatnya mematikan keragaman. Orang bijak menyebut memaksakan keseragaman itu penanda awal kematian.
MAKNA BHINEKA TUNGGAL IKA
Esensi Bhineka Tunggal Ika adalah persatuan dalam keberagaman. Frasa ini memiliki makna yang mendalam dan kompleks.
Bhineka berarti "berbeda" atau "beraneka ragam". Ini merujuk pada keberagaman budaya, suku, agama, bahasa, dan tradisi yang ada di Indonesia.
Tunggal berarti "satu" atau "bersatu". Ini menunjukkan bahwa meskipun Indonesia memiliki banyak perbedaan, rakyatnya tetap bersatu dalam satu bangsa.
Ika berarti "kita" atau "bersama-sama". Ini menekankan bahwa persatuan tersebut harus dicapai melalui kerja sama dan saling menghormati antar warga.
Secara keseluruhan, Bhineka Tunggal Ika adalah filosofi yang menekankan pentingnya persatuan dan toleransi dalam masyarakat yang beragam.
Beberapa poin penting yang terkandung dalam esensi Bhineka Tunggal Ika.
Menghormati perbedaan. Setiap individu memiliki hak untuk mempertahankan identitas dan budayanya sendiri.
Saling menghargai. Perbedaan bukan menjadi penghalang, melainkan menjadi kekayaan yang memperkaya bangsa.
Bersatu dalam perbedaan. Meskipun berbeda, kita tetap satu bangsa yang bersatu dalam mencapai tujuan bersama.
Menghindari konflik. Persatuan dan toleransi dapat mencegah konflik antar kelompok.
Bhineka Tunggal Ika bukan hanya semboyan, tetapi juga nilai luhur yang harus dijaga dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Memahami dan menerapkan esensi Bhineka Tunggal Ika, dapat membangun Indonesia yang damai, adil, dan sejahtera.
ESENSI TOLERANSI
Toleransi memiliki makna yang luas dan mendalam. Secara sederhana, toleransi berarti menerima dan menghormati perbedaan.
Beberapa aspek penting dari makna toleransi.
Menerima perbedaan. Toleransi berarti mengakui dan menghargai bahwa setiap orang memiliki keyakinan, nilai, budaya, dan gaya hidup yang berbeda.
Menghormati perbedaan: Toleransi bukan hanya tentang menerima perbedaan, tetapi juga tentang menghormati perbedaan tersebut. Ini berarti tidak menyinggung, menghina, atau merendahkan orang lain karena perbedaan mereka.
Bersikap terbuka. Toleransi mendorong untuk bersikap terbuka terhadap ide-ide dan perspektif baru, bahkan jika tidak setuju dengan mereka sekalipun.
Menghindari diskriminasi. Toleransi berarti menolak untuk mendiskriminasi orang lain berdasarkan ras, agama, gender, orientasi seksual, atau ciri-ciri lainnya.
Membangun hubungan yang harmonis. Toleransi adalah kunci untuk membangun hubungan yang harmonis dan damai di antara orang-orang dari berbagai latar belakang.
Contoh Toleransi.
Menghargai dan menghormati agama lain, meskipun kita menganut agama yang berbeda.
Bersikap ramah dan sopan kepada orang-orang dari budaya yang berbeda.
Mendengarkan dan memahami perspektif orang lain, meskipun kita tidak setuju dengan mereka. Membela orang-orang yang menjadi korban diskriminasi.
Pentingnya Toleransi.
Toleransi sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang adil, damai, dan harmonis. Tanpa toleransi, akan terjadi konflik, perpecahan, dan ketidakadilan.
Toleransi adalah nilai penting yang harus dipupuk dalam diri sendiri dan dalam masyarakat. Mempraktikkan toleransi, dapat membangun dunia yang lebih baik untuk semua orang.
Aturan dan kebijakan apapun dalam masyarakat yang beragam tentu mesti mengakomodir kebhinekaan dan toleransi yang adil dan sehat.
#hentikan bukajilbab paskibraka2024.
*Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Sumatera Barat