Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Karya Monumental Syekh Abdurrauf Itu Dikaji Ridwan Arif Tuanku Bandaro

Dr. Ridwan Arif Tuanku Bandaro menyerahkan bukunya yang baru terbit ke saya. (ist)

PADANG PARIAMAN, Sigi24.com -- Setelah saya searching di internet, Umdat Al-Muhtajin ini ternyata karya monumental Syekh Abdurrauf. (wafat 1105 H/1693 M).

Buku ini dikaji oleh Dr. Ridwan Arif Tuanku Bandaro, dan sudah diterbitkan pula bukunya oleh Akademi Jawi Malaysia Kuala Lumpur Mei 2024.

Bukunya tebal, dan termasuk dalam lima karya buku yang laris di Malaysia. Saya beruntung, dikasih juga oleh dosen tetap Universitas Paramadina Jakarta ini.

Selasa, 13 Agustus 2024, kami bersua. Tentu dalam sebuah pertemuan yang direncanakan sebelumnya. Dan memang, kami sudah lama bersahabat.

Kesibukan Ridwan Arif di Jakarta, kami jarang bersua. Sama-sama alumni surau, rajutan silaturahmi itu tersambung terus.

Ridwan Arif Tuanku Bandaro ini alumni Darul Ulum Kampung Paneh, Pakandangan. Saya alumni Madrasatul 'Ulum Lubuk Pandan. 

Dari pesantren itu, Ridwan Arif melanjutkan ke UIN Imam Bonjol, tamat 2005. Dari sini ia merantau ke Malaysia, mendalami keislaman, sampai mendapat gelar doktor di University Islam Antarbangsa Malaysia 2017.

Siang itu tak lama kami bersilaturahmi. Paling sejam lebih sikit, tapi diskusi kami di kediamannya di Nareh, Pariaman itu agak sedikit berisi.

Terutama soal bukunya yang masih hangat dan harum kertasnya. Sebelumnya, Ridwan Arif juga sudah menerbitkan buku biografi Syekh Abdurrauf.

Saya juga sudah baca dan pelajari buku yang diterbitkan oleh Buku Kompas Jakarta itu.

Menarik, Ridwan Arif adalah ulama tua belum, muda terlampau. Orang surau yang hebat. Mampu menyelaraskan membaca dengan menulis.

Disebut demikian, bacaan mantan aktivis Ansor Padang Pariaman kelahiran Kampung Dalam 1979 ini banyak yang berbobot. Rumahnya yang sederhana, hampir dipenuhi oleh rak yang berisi banyak buku dan kitab.

Tentu di samping buku karya penulis lain, sebagian kecilnya buku karya dia sendiri. Tak jarang ulama intelektual seperti dia, yang bisa menyamai membaca dengan menulis.

Sebagai ulama yang sudah malang melintang di dunia kampus dalam dan luar negeri, Ridwan Arif sepertinya tak tergoyahkan Syattariyah-nya.

Makanya, dia ingin mengkaji semua karya Syekh Abdurrauf, Khalifah Utama Syattariyah di Nusantara ini.

Abdurrauf semasa pengabdiannya di tengah masyarakat Aceh, ternyata juga seorang penulis produktif. Puluhan karyanya, dan Umdat Al-Muhtajin ini satu dari sekian karya Abdurrauf yang paling monumental.

Menurut Muhd Zul 'Azmi bin Junaidi, pengantar buku itu, Umdat Al-Muhtajin adalah perkara yang wajib diketahui oleh mukallaf dalam akidah Islam.

"Kelebihan dan keutamaan la ilaha illalah, wirid-wirid, amalan sunat, kayfiyyat dan adab ketika melakukannya," tulis Muhd Zul 'Azmi.

Abdurrauf menyebutkan dalam Umdat Al-Muhtajin itu, tujuh fawaid atau faedah zikir la ilaha illah itu.

Pertama soal wajib dan mustahil bagi Allah SWT dan Rasul Muhammad Saw. Kedua adab zikir dan sebagian kayfiyyatnya. 

Ketiga hadis Nabi Muhammad Saw yang menyatakan kelebihan kalimat zikir tersebut.

Keempat menyatakan segala keistimewaan orang yang karam dalam zikir.

Kelima pentingnya guru dan murid. Silsilah, sanad dan dasar kajian zikir itu dijelaskan.

Keenam, seharusnya semua orang melakukan zikir itu, terutama yang ingin berjalan menuju Allah SWT.

Dan ketujuh, dan siapa yang berzikir sesuai adab itu, maka dalam hadis nabi dia disebut sebagai orang mukmin.

Nah, Umdat Al-Muhtajin inilah yang sudah dikaji oleh Ridwan Arif. Tentunya dengan kajian yang bisa dipahami oleh semua orang.

Namun, karya asli tetap dilampirkan dalam buku ini. Setelah dapat sambutan luas di Malaysia, buku ini pun sebagian sudah menyebar di Nusantara.

Hanya saja, buku ini belum dibedah dan dikaji di Ulakan, Padang Pariaman sebagai pusat Syattariyah di Minangkabau.

Tentu, alangkah baik dan eloknya buku ini dikaji oleh ulama di Padang Pariaman. Itu saran dan masukan saya, mengingat simpul sambung Syekh Abdurrauf dengan Syekh Burhanuddin Ulakan, tak diragukan lagi.

Pewarta: Damanhuri 

Tags

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Hollywood Movies