Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

FKUB, Pekat dan Kerukunan Oleh: Duski Samad

Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) mandatnya yang paling dasar adalah memelihara kerukunan sesuai PBM Nomor 8 dan 9 Mendagri dan Menag tahun 2006. 

Memelihara kerukunan artinya memastikan tidak ada kisruh, gaduh, konflik dan gesekan yang dapat mengganggu kerukunan dalam artian yang lebih luas. 

Kerukunan itu prinsipnya berhubung kait dengan toleransi dan moderasi. Tiga serangkai rukun, toleran dan moderat diyakini modal utama kesatuan dan persatuan bangsa. 

Mengapa ada FKUB? Satu di antara argumen sosiologisnya adalah untuk mewaspadai ekses, impack dan potensi gaduh yang terjadi sebagai residu keragaman. 

Pasca reformasi 1998 dan era digital konstelasi kehidupan berbangsa berubah 180 derajat. Akibat lanjutan terma intoleran, radikal, ekstrim dan teroris menjadi wacana yang mencemaskan. FKUB di disain menjadi forum silaturahmi tokoh lintas agama, pemeliharaan kerukunan dan memberi rekomendasi pendirian rumah ibadah di tingkat kabupaten dan kota dan rekomendasi kepada Gubernur di provinsi. 

HAKIKAT RUKUN

Esensi kerukunan itu luas sekali. 

Esensi kerukunan adalah hubungan yang harmonis dan damai antara individu atau kelompok yang berbeda. Ini berarti saling menghormati. Menerima dan menghargai perbedaan keyakinan, budaya, dan latar belakang masing-masing.

Kerukunan intinya toleransi. Mampu menerima dan berdampingan dengan perbedaan pendapat dan perilaku.

Buahnya kolaborasi. Bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, meskipun ada perbedaan.

Empati. Memahami dan merasakan perspektif orang lain, bahkan jika berbeda dengan kita.

Keadilan: Memperlakukan semua orang dengan adil dan setara, tanpa memandang perbedaan.

Kerukunan bukan hanya tentang menghindari konflik, tetapi juga tentang membangun hubungan yang positif dan saling menguntungkan. Ini adalah fondasi untuk masyarakat yang damai, sejahtera, dan berkembang.

Beberapa contoh esensi kerukunan dalam kehidupan sehari-hari:

Keluarga: Anggota keluarga yang berbeda karakter dan kepribadian dapat hidup rukun dengan saling memahami dan menghargai. Pekatnya, tingginya angka perceraian dan gugat cerai. 

Sekolah: Siswa dari berbagai latar belakang dapat belajar bersama dengan damai dan saling mendukung.

Pekatnya bullying dan tawuran. 

Masyarakat: Warga dari berbagai suku, agama, dan budaya dapat hidup berdampingan dengan damai dan saling membantu. Pekat gesekan interen dan antar umat lintas agama. 

Negara: Warga negara dari berbagai suku, agama, dan budaya dapat hidup berdampingan dengan damai dan saling mendukung. Masalah pendirian rumah ibadah dll.

Kerukunan adalah tanggung jawab bersama. Setiap individu memiliki peran penting dalam membangun dan menjaga kerukunan. Dengan saling menghormati, toleransi, dan empati, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih damai dan sejahtera.

PATOLOGI SOSIAL

Aktor kerukunan diminta ikut aktif dalam mencegah patologi sosial, lazim disebut penyakit masyarakat, seperti LGBT, penyalahgunaan narkoba, perceraian, tawuran dan lainnya. 

Strategi mencegah patologi sosial adalah upaya kompleks yang melibatkan berbagai aspek kehidupan masyarakat. Berikut beberapa strategi yang dapat diterapkan:

1. Peningkatan Kesejahteraan dan Kesetaraan:

Mencegah Kemiskinan:  

Meningkatkan Kualitas Hidup: 

Mempromosikan Kesetaraan: 

2. Pendidikan dan Kesadaran:

Pendidikan Karakter: 

Pendidikan tentang Patologi Sosial: 

Kampanye dan Sosialisasi: 

3. Penguatan Lembaga Sosial:Keluarga: Sekolah:Masyarakat: 

4. Penegakan Hukum dan Keadilan:Hukum yang Adil dan Tegas: . Sistem Peradilan yang Transparan: Rehabilitasi dan Pemulihan: 

5. Peningkatan Peran Pemerintah:

Kebijakan yang Pro-Rakyat: Alokasi Anggaran yang Tepat: Kerjasama Antar Lembaga: 

6. Peran Media Massa:

Media yang Bertanggung Jawab:  

Promosi Nilai-Nilai Positif: 

7. Peran Agama dan Spiritualitas: .

Peningkatan Spiritualitas: 

Pencegahan patologi sosial adalah upaya jangka panjang yang membutuhkan komitmen dan kerja sama dari semua pihak. Dengan menerapkan strategi yang komprehensif dan berkelanjutan, diharapkan dapat menciptakan masyarakat yang lebih sehat, aman, dan sejahtera.

Berbagai issues terkini seperti maksiat, narkoba, judol, pinjol, 

LGBT, ada PP yang membolehkan kondom untuk siswa, terakhir ada pernyataan pejabat Sumbar kerawanan Pilkada adalah kerja kerukunan yang tak bisa diabaikan. Semoga kita terus menjadi aktor dan role model rukun. DS.#28082024.

*Ketua FKUB Provinsi Sumatera Barat. Disampai kan pada Rakorda FKUB se Sumatera Barat 29-30 Agustus 2024

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Hollywood Movies