Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Suharti Bur yang Terbuka dan Komunikatif

Bupati Suharti Bur dinilai pemimpin yang terbuka dan komunikatif. (ist)

PADANG PARIAMAN, Sigi24.com -- Siang Selasa itu saya bersua Seven Boy Bandaro Rajo Bungsu di salah satu kedai nasi di Pasar Pauh Kambar.

Bukan pertemuan yang tak direncanakan. Tapi disengaja lewat komunikasi sebelumnya. Kami sedang mengalami "tupai jalan di tanah". Ya, itu istilah ketika gelombang hidup sedang di bawah.

Lama. Selesai makan, lanjut ngopi dan ngobrol masih belum bisa dilerai. Ya, diskusi kian kemari saja, dan kemudian berlanjut sampai malam, terus tengah malam hingga Subuh menjelang.

Tapi tempat dan lokasinya berbeda, momennya masih sama, "diskusi politik tingkat tinggi" ala lokal Padang Pariaman.

Dari kedai nasi ke rumah Bandaro, begitu Wakil Ketua Umum KONI Padang Pariaman ini akrabnya di tengah masyarakat, Selasa 9 Juli 2024 itu masih berdua saja setelah diselingi jeda sebentar.

Lalu, setelah Magrib, kami ke Tanjung Wahana Tano (TWT) di Sungai Sariak, setelah sebelumnya gagal ke Sungai Geringging, menghadiri penutupan iven olahraga.

Gagal karena salah komunikasi. Dan itu Bandaro baru tahu setelah menelpon Bupati Suhatri Bur yang menyebutkan, kalau undangan ke Sungai Geringging bukan Selasa, tapi Kamis.

Aciak, sapaan akrab Suhatri Bur baru saja mendarat dari Jakarta. Tak memilih pulang atau ke kantor sehabis dari berkegiatan di Jakarta, tetapi langsung menurut undangan masyarakat yang berkegiatan di TWT.

Sempat makan setelah Magrib di TWT, sebelum memenuhi undangan masyarakat Balah Hilie Lubuk Alung. Capek. Jelas, tapi ini undangan penting yang sepertinya tidak bisa diwakilkan.

Sekitar pukul 21.00, Aciak meninggalkan TWT. Sore menjelang Magrib, dia memberikan materi pelatihan membuat film di TWT itu.

Di Lubuk Alung pun Aciak memberikan materi. Ada kegiatan pemberian beasiswa dari pemerintah nagari setempat ke anak-anak berprestasi.

Acaranya di Masjid Al-Furqan Kampung Ladang, Nagari Balah Hilie Lubuk Alung. Aciak menjanjikan perbaikan masjid yang sedang direncanakan.

Dari masjid ini sudah lewat pukul 22.00 selesainya. Aciak belum bisa pulang ke rumahnya beristirahat. Masih ada satu agenda lagi, pertemuan dengan sejumlah tokoh politik daerah ini.

Jauh sih. Di Pariaman dijanjikan pertemuan itu. Dari Lubuk Alung ke Pariaman dengan mobil dinas bupati, tentu tak terasa jauh.

Cigin saja sopirnya selepas tiba di jalan negara Padang - Pariaman. Tapi mobil Bandaro yang duluan. Lewat ke Kurai Taji.

Pertemuan dengan Faisal Arifin Rangkayo Majo Basa, Zulbahri, Oyong Liza Piliang, Hendri Gusvira. Berpindah tempat, karena lokasi pertama tutup.

Di sinilah pertemuan panjang dan lama itu terjadinya. Bicara banyak hal, timbal balik, saling mengisi, memperdebatkan serta memperkuat satu sama lain.

Hanya suara orang mengaji di masjid, tanda Subuh menjelang, diskusi panjang itu bubar.

Bagi Aciak, pertemuan yang diisi dengan diskusi panjang, bukan sesuatu yang asing. Dia sering melakukan itu.

Mendatangi dengan diskusi di luar maupun didatangi, dengan membahas banyak hal di kediamannya, adalah nilai-nilai kepemimpinan yang bisa diterima semua kalangan.

Sebagai yang pernah mengenyam pendidikan surau, lalu jadi tokoh yang di dahulukan selangkah dan ditinggikan seranting di tengah kaumnya, Aciak kemudian diberi amanah "Datuak Putiah".

Diskusi di surau dan di lapau, tentu lumrah dari Ketua DPD PAN Padang Pariaman ini. 

Oyong Liza Piliang terkejut. "Aciak terbuka dan sangat terbuka. Fisiknya tahan, komunikasinya bagus," kata dia. (ad/red)

Tags

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Hollywood Movies