Prof. Duski Samad foto bersama di kantor BPKH. (ist) |
IQRA yang dimaksud di sini adalah singkatan dari Integritas, Quality, Responsif dan Akuntability. Tagline IQRA melekat pada uniform pimpinan dan karyawan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Indonesia yang berkantor di Muamalat Tower lantai 15 Kuningan, Jakarta Pusat.
Diskusi penulis dengan pimpinan yang mengurus penggunaan nilai manfaat pengelolaan dana haji dan dana abadi umat yang menjadi kewenangan BPKH dijelaskan, bahwa ada dua bentuk bantuan yang dibagikan kepada umat, yaitu bantuan biaya pendidikan berupa beasiswa dan bantuan fisik peningkatan kualitas hidup umat.
Membaca keberadaan, tugas dan fungsi BPKH sungguh besar maknanya bagi sukses perhajian dan sekaligus berdayaguna tinggi bagi dunia pendidikan dan kebaikan umat dalam makna yang luas.
Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) adalah badan hukum publik yang bertanggung jawab atas pengelolaan keuangan haji di Indonesia. BPKH memberikan beberapa jenis bantuan, antara lain:
1.Pembiayaan Penyelenggaraan Ibadah Haji: Pemanfaatan nilai manfaat dana haji untuk subsidi biaya penyelenggaraan ibadah haji. BPKH mengelola dana haji yang disetorkan oleh calon jemaah dan menginvestasikannya untuk mendapatkan nilai manfaat. Sebagian dari nilai manfaat ini digunakan untuk mensubsidi biaya haji, sehingga biaya yang harus dibayarkan oleh jemaah menjadi lebih terjangkau.
2.Pengembangan Keuangan Haji: Melakukan investasi dana haji yang aman dan menguntungkan. BPKH bertanggung jawab untuk mengelola dana haji secara profesional dan transparan agar dapat memberikan nilai manfaat yang optimal. Mengembangkan produk dan layanan keuangan haji yang inovatif. BPKH berupaya untuk menciptakan produk dan layanan keuangan haji yang dapat memenuhi kebutuhan jemaah, seperti tabungan haji dan pembiayaan haji.
3.Pengawasan dan Pengendalian Keuangan Haji: Melakukan pengawasan terhadap pengelolaan keuangan haji. BPKH bertugas untuk memastikan bahwa dana haji dikelola dengan baik dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Melakukan audit terhadap pengelolaan keuangan haji. BPKH melakukan audit secara berkala untuk memastikan akuntabilitas dan transparansi pengelolaan dana haji.
4.Edukasi dan Literasi Keuangan Haji: Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang keuangan haji. BPKH menyelenggarakan program edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang pengelolaan keuangan haji, investasi, dan produk-produk keuangan haji.
Tujuan utama BPKH adalah untuk: Meningkatkan kualitas penyelenggaraan ibadah haji. Menjamin dana haji aman dan terkelola secara profesional. Meningkatkan nilai manfaat dana haji untuk sebesar-besarnya kemaslahatan umat.
BPKH berperan penting dalam membantu calon jemaah haji di Indonesia untuk mewujudkan impian mereka menunaikan ibadah haji dengan biaya yang lebih terjangkau dan pengelolaan dana yang amanah.
Lebih dari itu BPKH juga besar kontribusinya bagi umat, khususnya dunia pendidikan dan lembaga umat yang memerlukan bantuan melalui pemanfaat nilai manfaat dana umat yang akan menunaikan ibadah haji yang tahun ini masa tunggunya ada yang sudah sampai 20 tahun.
BPKH sebagai institusi yang mengelola keuangan umat tentu akan terus melakukan fungsi dan tugasnya seperti yang terbaca muda di baju seragam mereka. Siapapun yang berkunjung ke kantor BPKH akan mudah diingatkan komitmen dan tekad kuat pimpinan dan jajaran pegawai untuk kuat menepati janji IQRA, individu beritegritas, kinerja berkualitas, responsif dan bertanggung jawab semua kinerjanya.
PENTINGNYA DIPERMAKLUMKAN
Istilah dipermaklumkan ini adalah konsep kehidupan yang diperkenalkan oleh seorang lawyer muda sukses yang berkantor di lantai 15 Mega Kuningan Tower Jakarta. Ketika penulis berdiskusi bersama ring satu penentu kebijakan di negeri ini terasa bahwa kehidupan dunia hukum di Indonesia memang sedang dalam ujian berat, jika tidak mau disebut sedang tak menentu dan cendrung membuat kecemasan serta kegelisahan publik.
Mereka yang tingkat pendidikan tinggi, ada yang jabatan yang diembannya tinggi, pangkatnya pada level tertinggi dan menduduki posisi strategis dan menentukan, masih memerlukan dukungan dan tidak jarang mengalami kecemasan dan ketakutan yang tidak mudah untuk diceritakan.
Analoginya dapat ditarik kepada masyarakat biasa, masyarakat dengan aksesnya pada kekuasaan lemah, jumlah uang terbatas, pendidikan juga secukupnya, apakah tidak lebih takut dan terus dalam kegelisahan bila berhadapan dengan sistim kapitalis, berjouis dan materialistik yang luar biasa mengguritanya dalam sistim hukum, sosial dan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Memang dunia digital dan kemajuan di era abad industri ini ada perbedaan kegelisahan dan ketakutan yang dihadapi masyarakat dunia. Negara Korea Selatan, dan Jepang misalnya, begitu maju dalam tekhnologi dan kehidupan materialistik, namun mereka sedang menghadapi masalah yang tak kalah mencemaskannya, utamanya tingkat bunuh diri, takut menikah dan individualistik.
Oleh karenanya perlu diperkuat kembali kekuatan budaya dan agama. Ya itu yang dimaksud dengan dipermaklumkan. Memaklumi diri, keluarga dan orang lain (budaya saling asah, asuh dan asih) adalah bentuk permakluman orang Indonesia.
Permakluman akan diperkuat lagi kuatnya rasa beragama, ada takdir dan ketentuan sang Pemilik hidup, yang menjadikan kuatnya daya tahan diri (resilensi) dalam menghadapi kisruh politik, kekacauan hukum dan realita budaya kosmopolitan yang sering menjebak pada rutinitas dan kompetisi yang tidak fair, bahkan tidak masuk akal, menisbikan kualitas dan nilai-nilai perjuangan.
Negara maju di belahan dunia Asia ini sedang dihadapkan pada generasi muda yang rentan dan lemah menghadapi tantangan kehidupan. Mereka belajar di sekolah sampai 12 jam, kompetisi dalam mendapatkan pendidikan tinggi terbaik, dan bekerja di tempat terbaik. Namun bila mereka gagal, mereka sering memilih jalan bunuh diri. Angka bunuh diri remaja dan orang muda begitu tinggi. Maka sekali lagi permakluman hidup adalah kunci untuk adanya ketahanan diri, sosial dan masyarakat bangsa.
Masalah krusial lain yang menghantui negara maju saat ini, adalah rapuhnya nilai-nilai kemanusiaan, khususnya hidup berkeluarga. Banyak orang muda memilih hidup jomblo, tak mau menikah, takut menghadapi tanggung jawab terhadap anak, kalaupun menikah tak mau memiliki anak. Bahkan di ruang publik banyak orang membawa anjing sebagai teman di rumah dan dalam perjalanannya.
Sekali lagi, perlu disadarkan bahwa hidup yang dipermaklumkan menjadi sangat penting untuk memastikan adanya kebahagian dan keberlanjutan umat manusia. Bila egoisme dan kesenangan material telah merantai kehidupan maka itu akan berbahaya besar bagi entitas manusia. Permakluman dalam makna bisa memahami, mengerti dan mengunakan akal rasa dalam menghadapi realitas adalah kunci sukses dan bahagia di tengah kompetisi sengitnya kehidupan.
Ruang kesulitan nalar rasa dan kegelisahan batin yang dirasakan penduduk belahan dunia maju itu, salah satu pemicu banyaknya mereka yang memilih destinasi wisata ke Indonesia, khususnya Bali, Yokyakarta dan daerah lain yang menurut mereka masih ada nuansa permakluman yang tinggi dalam masyarakatnya, begitu dialog antara turis asing dengan advokat cerdas di jantung Indonesia.
Hal lain yang sering diabaikan dalam hidup adalah keyakinan yang lemah pada algoritma kehidupan. Algoritma langit (jalan Tuhan) itu pasti, bila algoritma kebaikan dengan mengisi awal hari (bangun dan ibadah saat Subuh) berjalan baik diyakini sepanjang siang dan malam kebaikan dan kebahagian akan menghampiri diri.
Sebaliknya algoritma ego, akal bulus dan curang yang mengawali pagi, maka siang dan malamnya akan resah dan cendrung negatifnya akan bertambah berat menghimpit akal sehat.
Konklusi penulis berdiskusi dengan orang-orang kaya pengalaman dan menghadapi berbagai keadaan, namun disudut paling dalamnya kuat permakluman hidup maka semua hal dapat dijalani dengan mudah. Bahkan kerja dan promosi hidupnya semangkin di mudahkan oleh sang Pemilik hidup. Semoga diri kita dan siapapun dapat dengan waise (arif dan bijak) menerapkan sikap batin permakluman. Memang, jika ingin lebih baik, ya latih diri memaklumi dan mempermakluman terhadap realitas. @ciptahotel# 09072024.
*Ketua Yayasan Islamic Centre Syekh Burhanuddin Pariaman, Sumatera Barat