Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Hijriah untuk Transformasi Batin Oleh: Prof. Duski Samad

Prof. Duski Samad 

Jumat hari ini adalah minggu pertama bulan Muharram 1446 Hijriah, awal bulan penanda puncak perjuangan Nabi bersama asbiqunal awwalun mendirikan bangsa dan negara baru yang kaya dan cerah, sehingga menjadi role model negara beradab dan berperadaban sehingga zaman digital ini, negara madani, konstitusi Madinah dengan kemakmuran, keadilan dan kesejahteraan yang belum ada tandingan. 

Sukses story bukan datang dari langit, tetapi selalu mengikuti hukum kehidupan, perjuangan berat dan luar biasa adalah jalan untuk maju dan menyejarah. Heroiknya Sejarah hijrah diabadikan dalam al-quran, Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اِلَّا تَـنْصُرُوْهُ فَقَدْ نَصَرَهُ اللّٰهُ اِذْ اَخْرَجَهُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا ثَا نِيَ اثْنَيْنِ اِذْ هُمَا فِى الْغَا رِ اِذْ يَقُوْلُ لِصَا حِبِهٖ لَا تَحْزَنْ اِنَّ اللّٰهَ مَعَنَا ۚ فَاَ نْزَلَ اللّٰهُ سَكِيْنَـتَهٗ عَلَيْهِ وَاَ يَّدَهٗ بِجُنُوْدٍ لَّمْ تَرَوْهَا وَجَعَلَ كَلِمَةَ الَّذِيْنَ كَفَرُوا السُّفْلٰى ۗ وَكَلِمَةُ اللّٰهِ هِيَ الْعُلْيَا ۗ وَا للّٰهُ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ

"Jika kamu tidak menolongnya (Muhammad), sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir mengusirnya (dari Mekkah); sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, ketika itu dia berkata kepada sahabatnya, "Jangan engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita." Maka Allah menurunkan ketenangan kepadanya (Muhammad) dan membantu dengan bala tentara (malaikat-malaikat) yang tidak terlihat olehmu, dan Dia menjadikan seruan orang-orang kafir itu rendah. Dan firman Allah itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana." (QS. At-Taubah 9: Ayat 40)

Keyakinan ada pertolongan Allah merupakan energi untuk bangkit dari keterpurukan, kegalauan menyikapi, ulah jahat, bejat, maksiat, munkarat sudah seperti adat dan adab saja harus digelorakan untuk menata perubahan lebih baik. Hijrah sukses mengulang sejarah maksudnya adalah bahwa peringatan tahun baru hijrah diharapkan dan membangkitkan ghirah dan gairah umat, bahwa umat Islam dalam sejarah pernah sukses, super power dunia. Umat mesti menata ulang bangunan keumatan sesuai keadaan dengan tetap menjaga nilai-nilai luhur, dan keadaban yang bermartabat. 

MENDEKORASI DAN MENYALAKAN 

Mendekorasi yang dimaksud di sini adalah terjemahan dari kata enrichment artinya semantiknya menjadi kaya, memberi pengayaan, menata lebih baik dan meningkatkan kualitas sesuatu dengan menambahkan sesuatu yang baru atau berbeda. Contoh, pengayaan pekerjaan adalah dengan menambahkan tugas atau tanggung jawab baru untuk membuat pekerjaan lebih menantang dan memuaskan.

Pengayaan kurikulum maksudnya menambahkan program atau kegiatan baru ke dalam kurikulum sekolah untuk meningkatkan pembelajaran siswa. Pengayaan lingkungan adalah memperbaiki kualitas lingkungan dengan menambahkan tanaman, air mancur, atau elemen alami lainnya.

Sedangkan yang dituju dengan menyalakan ruangan adalah padanan dari kata enlightenment bahasa Indonesia-nya pencerahan. Pencerahan lebih fokus untuk mencapai pemahaman yang lebih tinggi atau kesadaran spiritual. Contoh, zaman pencerahan adalah sebuah gerakan intelektual dan budaya di abad ke-18 yang menekankan akal, individualisme, dan hak asasi manusia. Pencerahan spiritual adalah keadaan kesadaran yang mendalam yang ditandai dengan kebijaksanaan, kasih sayang, dan kedamaian batin.

Perbedaan utama keduanya adalah enrichment bersifat eksternal, berfokus pada peningkatan sesuatu di luar diri kita. Enlightenment bersifat internal berfokus pada transformasi batin dan pertumbuhan spiritual. Analoginya, bayangkan sebuah ruangan kosong. Enrichment mendekorasi ruangan dengan furnitur, lukisan, dan permadani yang indah. Ruangan tersebut menjadi lebih menarik dan nyaman. Enlightenment menyalakan lampu di dalam ruangan. Ruangan tersebut menjadi terang benderang, dan kita dapat melihat segala sesuatu dengan jelas.

Hijrah menurut bahasa memiliki dua arti, pertama secara zhahiriy, yaitu perpindahan dari suatu tempat menuju ke tempat yang lebih baik. Dan kedua secara ma’nawiy, yaitu perubahan dari satu kondisi kepada kondisi yang lebih baik. Hijrah yang berakar kata hajara juga memiliki arti meninggalkan, menjauhkan diri atau transformasi batin.

Hijrah secara dhahiriyah maupun maknawiyah, yang telah dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW bersama para sahabat Ra, dari kota Mekkah menuju Yatsrib (Al-Madinah Al-Munawwarah). Lalu bagaimana berhijrah pada konteks kekinian? Hijrah adalah sebuah etos dan spirit yang harus terus dirawat dalam kehidupan. Hijrah adalah sebuah upaya keras (jihad) untuk memperbaiki kualitas hidup yang berisi dan menuju kepada kebaikan dan perbaikan, dalam bingkai peribadatan. Allah SWT, Berfirman dalam surah An-Nisaa’ ayat 100:

وَمَنْ يُهَاجِرْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ يَجِدْ فِي الْأَرْضِ مُرَاغَمًا كَثِيرًا وَسَعَةً وَمَنْ يَخْرُجْ مِنْ بَيْتِهِ مُهَاجِرًا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ يُدْرِكْهُ الْمَوْتُ فَقَدْ وَقَعَ أَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا

Artinya: Barang siapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rizki yang banyak. Barang siapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat/cita-cita yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya adalah dengan berusaha keras agar kehidupan diri, keluarga, masyarakat serta bangsa berjalan pada koridor yang diridhoi oleh Allah SWT, sesuai dengan tuntunan serta panduan yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW, sebagaimana yang diwarisi dan diajarkan oleh para ulama. Bila cara tersebut ditempuh, maka garansinya adalah suatu perubahan menuju kepada situasi dan kondisi kehidupan yang lebih baik dan beradab, sebagaimana yang telah Allah janjikan. Dalam berhijrah, secara lebih spesifik, Rasulullah berwasiat:

والمهاجر من هجر ما نهى الله عنه (رواه البخاري)

Artinya: Dan orang yang berhijrah adalah orang yang telah meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah. (HR. Imam Al-Bukhari). 

والرجز فاهجر

Artinya: Dan dari segala perbuatan dosa, maka hijrahlah (tinggalkanlah) (QS. Al-Mudattsir, 5). 

Memperkokoh niat dan mengoptimalkan daya upaya untuk menaati segala perintah dan larangan Allah, inilah esensi dari kewajiban hijrah. Semoga, pada awal tahun baru 1446 H ini, mengintrospeksi diri atas segala langkah yang telah kita lewati pada tahun 1445 H yang lalu, untuk kemudian mengoreksinya dan menjadikannya sebagai modal guna memperbaiki dan meningkatkan kualitas ketaatan, sehingga tidak menjadi orang yang merugi, apalagi celaka.

MAJU DAN TRANSFORMASI BATIN

Semangat perubahan (hijrah) yang tak boleh redup dan kendor adalah memastikan Indonesia maju dan hebat terus digerakkan dengan tetap teguh berada dalam garis kebenaran dan kebaikan untuk semua anak bangsa. Maju dan hebat tetap dapat terjaga bila transformasi batin pemimpin negeri ini dilakukan dengan tegas, jelas dan mengikuti arah jalan benar dan beradab. 

Maju dan hebat yang menjadi slogan, tagline dan pemanis pidato pemimpin akan sia-sia dan bahkan menjadi bahan cemoohan, ketika pemimpinnya terjatuh ke jurang kenistaan, korupsi, penyalahgunaan jabatan dan melakukan perbuatan tercela. Miris dan memalukan tiga lembaga tinggi negara ketuanya tersungkur di bawah kendali harta, tahta dan wanita. 

Pemegang otoritas terkahir dari segala sengketa hukum dipecat disebabkan tak tahan godaan tahta. Panglima yang akan mengadili penjahat negara, koruptor, terjatuh dalam jebakan batmen harta. Pimpinan tertinggi yang mengurus peralihan kepemimpin masuk dalam kubangan perbuatan tercela bermain wanita, itu bukan fitnah, hakim yang memutuskan kok, nauzubillahi minzalik. 

Transformasi batin dapat berlangsung ketika seleksi personal berjalan secara benar, fair dan tidak sarat uang, bagaimana mungkin sapu kotor dapat membersihkan lantai yang kotor. Krisis kepribadian pemimpin dapat diatasi dengan tegaknya hukum positif, hukum social dan hukum adat. Artinya kepastian hukum, pengucilan dalam masyarakat, dan menjadikan pelanggar hukum disingkirkan dari ruang budaya, adalah cara terbaik untuk memastikan efektifnya transformasi batin. Semoga perubahan dan transformasi batin dapat efektif untuk menjadikan negeri ini dapat diwariskan kepada generasi mendatang dengan baik dan bermartabat. DS.12072024. 

*Guru Besar UIN Imam Bonjol, Khutbah Masjid Kantor Gubernur, Jum’at 12 Juli 2024



Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Hollywood Movies