Sosialisasi pengembangan implementasi deteksi dini kanker leher rahim di Dinkes Padang Pariaman. (ist) |
PADANG PARIAMAN, Sigi24.com --Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman melalui Dinas Kesehatan melakukan sosialisasi pengembangan implementasi deteksi dini kanker leher rahim, metode DNA HPV & IVA tahun 2024 di Aula Dinas Kesehatan di Parit Malintang, Selasa, 30 Juli 2024.
Kegiatan ini merupakan kegiatan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, yang bertujuan untuk sosialisasi dan melatih petugas agar mampu melaksanakan deteksi dini pra kanker kepada wanita usia 30-69 tahun, yang menyasar kepala Puskesmas se Padang Pariaman, PKK, GOW, Dharma Wanita, organisasi profesi dan perangkat daerah terkait.
Kepala Dinas Kesehatan Padang Pariaman yang diwakili oleh Sekretaris Sri Nelis dalam sambutannya menyebutkan, bahwa Kabupaten Padang Pariaman merupakan kabupaten dan kota kedua yang terpilih sebagai lokus kegiatan ini.
Katanya, sosialisasi ini menghadirkan 3 orang narasumber yaitu dari Kementerian Kesehatan, Yayasan Kanker Indonesia dan dari Labkesda Provinsi Sumatera Barat.
Lebih lanjut Sri Nelis menyebutkan, kanker leher rahim merupakan kanker keempat tertinggi pada perempuan di dunia, dengan terdapat 604.127 kasus baru dan sekitar 341.831 perempuan meninggal karena penyakit tersebut.
Di Indonesia, kanker leher rahim merupakan kanker kedua tertinggi pada perempuan, dengan kasus baru sebanyak 36.633 dan 50% darinya meninggal akibat kanker leher rahim.
"Tingginya jumlah kasus baru dan kematian akibat kanker leher rahim ini, menjadikan Indonesia sebagai peringkat pertama, negara dengan insiden dan mortalitas tertinggi di regional Asia," katanyanya saat membuka sosialisasi secara resmi.
Sebagai arah penanggulangan kanker leher rahim, bagi semua negara di dunia tujuan, untuk mengeliminasi kanker leher rahim dilakukan skrining dengan DNA HPV pada wanita usia 30 -69 tahun, untuk mendapatkan tatalaksana sesuai standar.
Kemudian dia menyebutkan, di Padang Pariaman masih rendahnya pencapaian program untuk pemeriksaan IVA di Fasyankes.
Hal ini dikarenakan masyarakat awam menganggap ini sebagai hal yang tabu, sehingga kurangnya kesadaran masyarakat untuk pemeriksaan IVA maupun SADANIS.
Dia menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Kemenkes dan dan Dinkes Provinsi Sumatera Barat, yang telah mensupport penuh dan memilih Padang Pariaman sebagai lokus kegiatan ini.
Terakhir dia berharap, melalui kegiatan ini dapat mendeteksi secara dini dan penanggulangan pencegahan kanker leher rahim di Padang Pariaman, tentunya perlu dukungan dari semua pihak.
"Dukungan tersebut tidak lain berupa keikutsertaan lintas sektor dan lintas program. Oleh karena itu sebagai langkah preventif untuk menurunkan angka kematian yang disebabkan oleh kanker leher rahim atau kanker payudara," tutupnya.
Turut juga menjadi narasumber, Ketua TP PKK Padang Pariaman Ny. Yusrita Suhatri Bur.
"Sebagai bentuk dukungan TP PKK, kami akan terus perintahkan kepada para kader PKK, kader Posyandu di nagari-nagari untuk mensosialisasikan, pentingnya deteksi dini terhadap penyakit kanker servik dan kanker payudara," kata Yusrita mensupport. (rel/red)