Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Bahagianya Berbagi dan Filantropi Islam Oleh: Prof. Duski Samad

Prof. Duski Samad di CT Arsa Foundation foto bersama dengan pengelola ZISWAF Mega Syariah. (ist)

Tema bahagianya berbagi dan filantropi Islam natijah dari diskusi penulis dengan Bapak Fadlan dan Imam di kantor CT ARSA ZISWAF lantai 10 Tower Mega Syariah Jln Rasuna Said Jakarta. 

Bahagianya berbagi begitu kuat di terasa ketika PW DMI Sumatera Barat ikut aktif menyalurkan bantuan CT ARSA ZISWAF ke korban bencana di Tanah Datar Sumatera Barat saat tanggap darurat lalu.

Diskusi yang penuh canda dengan aktivis kemanusiaan terasa hangat dan berarti ketika bahasan menyakut pentingnya umat Islam memiliki sumber ekonomi yang lebih baik. Mengubah umat dari konsumen menjadi produsen atau distributor adalah kerja kolektif tokoh umat bersama pengusaha muslim yang memiliki akses ekonomi lebih baik. 

FILANTROPI DAN PENGUSAHA MUSLIM 

Dana filantropi Islam, seperti zakat, infak, sedekah, dan wakaf, memiliki peran penting dalam Islam dan masyarakat secara keseluruhan. Bagi Individu filanropi adalah untuk menyucikan harta.  

Zakat membersihkan harta dari hak orang lain yang membutuhkan. Meningkatkan Ketakwaan, beramal mendorong kepekaan sosial dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Menumbuhkan rasa syukur dan  memberi kepada yang membutuhkan mengingatkan kita akan nikmat yang telah diberikan.

Bagi Masyarakat filantropi Islam penting untuk mengentaskan kemiskinan. Dana filantropi Islam membantu memenuhi kebutuhan dasar masyarakat miskin, seperti pangan, sandang, dan papan. Meningkatkan Kesejahteraan: Dana ini dapat digunakan untuk membangun fasilitas umum, seperti sekolah, rumah sakit, dan infrastruktur lainnya. 

Mendorong Kemandirian Ekonomi. Dana wakaf produktif dapat menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan perekonomian masyarakat. Memperkuat Ukhuwah Islamiyah: Beramal menumbuhkan rasa persaudaraan dan solidaritas antar umat Muslim.

Dalam realitasnya mengelola dana filantropi Islam banyak tantangan dan tentu juga banyak peluang yang mesti disikapi dengan tepat. Transparansi dan Akuntabilitas: Dibutuhkan pengelolaan dana yang transparan dan akuntabel untuk menjaga kepercayaan publik. 

Efisiensi dan Efektivitas: Penyaluran dana harus tepat sasaran dan memberikan dampak yang signifikan bagi penerima manfaat. Inovasi dan Kreativitas: Dibutuhkan inovasi dalam pengelolaan dan penyaluran dana agar lebih efektif dan berkelanjutan.

Jadi dana filantropi Islam memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mencapai keadilan sosial. Dengan pengelolaan yang baik dan partisipasi aktif dari umat Muslim, dana ini dapat menjadi instrumen penting dalam membangun masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.

Sebagai seorang pengusaha Muslim yang ingin meningkatkan kesejahteraan umat, ada  beberapa langkah yang dapat diambil: 

A. Prinsip dan Etika Bisnis Islam: 

1. Berpegang Teguh pada Prinsip Halal: Pastikan seluruh aspek bisnis, dari sumber daya, proses produksi, hingga pemasaran, sesuai dengan prinsip halal. 

2. Menerapkan Etika Bisnis Islam:Kejujuran, transparansi, keadilan, dan amanah harus menjadi landasan dalam berbisnis. Hindari riba, penipuan, dan eksploitasi.

3. Berzakat dan Bersedekah: Tunaikan zakat perusahaan dan sisihkan sebagian keuntungan untuk sedekah dan program pemberdayaan umat.

B. Fokus pada Pemberdayaan Ekonomi Umat

1. Menciptakan Lapangan Kerja: Utamakan perekrutan karyawan dari kalangan Muslim, khususnya yang kurang mampu. Berikan pelatihan dan kesempatan pengembangan diri.

2. Mengembangkan UMKM Muslim: Bermitralah dengan UMKM Muslim sebagai pemasok, distributor, atau mitra bisnis lainnya. Berikan dukungan dan bimbingan untuk pertumbuhan mereka.

3. Investasi di Sektor yang Menguntungkan Umat: Arahkan investasi pada sektor-sektor yang dapat meningkatkan kesejahteraan umat, seperti pendidikan, kesehatan, dan pertanian.

C. Meningkatkan Kualitas Produk dan Layanan:

1. Inovasi dan Kreativitas: Kembangkan produk dan layanan yang inovatif, berkualitas tinggi, dan sesuai dengan kebutuhan umat.

2. Peningkatan Kompetensi: Terus tingkatkan kompetensi dan profesionalisme dalam menjalankan bisnis.

3. Bangun Jaringan dan Kolaborasi: Jalin kerjasama dengan pengusaha Muslim lainnya untuk saling mendukung dan memperkuat ekosistem bisnis Islam.

D. Menjaga Keberlanjutan dan Dampak Sosial:

1. Kepedulian Lingkungan: Terapkan praktik bisnis yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

2. Tanggung Jawab Sosial: Jalankan program- program CSR yang berfokus pada pemberdayaan ekonomi, pendidikan, dan kesehatan umat.

3. Menjadi Teladan: Jadilah contoh pengusaha Muslim yang sukses, berintegritas, dan peduli terhadap kesejahteraan umat.

E. Pentingnya Doa dan Ikhtiar:

1. Luruskan Niat: Niatkan setiap usaha dan kerja keras sebagai ibadah dan bentuk kontribusi untuk umat.

2. Berdoa dan Memohon Petunjuk: Mohonlah kepada Allah SWT agar diberikan kemudahan, kelancaran, dan keberkahan dalam berbisnis.

Pesan yang hendak dikatakan ingatlah bahwa meningkatkan kesejahteraan umat adalah tanggung jawab bersama. Dengan kolaborasi, kerja keras, dan keikhlasan, pengusaha muslim dapat menciptakan dampak positif yang besar bagi umat dan bangsa. 

Di era industri yang penuh tantangan dan kebutuhan pada finansial, maka kehadiran filantropi Islam yang berawal dari insiatif pengusaha muslim menjadi keniscayaan. Kehidupan umat akan sulit bangkit bila sumber-sumber ekonomi tidak dikuasai umat. Umat akan sulit keluar dari kesulitan bila jumlah pengusaha muslim tidak banyak dan besar. 

Penguasaan ekonomi yang lumayan besar, dalam hitungan milyar, tentu akan memberikan dampak besar bagi pengumpulan Zakat, Infaq, Wakaf dan sadaqah yang tentu juga bisa menolong umat yang ditimpa bencana dan keterbatasan biaya pendidikan. 

Satu di antara filantropi yang menyalurkan dana penguasa, utamanya dari pengusaha CT Group melalui ZISWAF CT ARSA nyata sekali perannya dalam menolong umat dan bangsa. Menyalurkan dana umat untuk pendidikan, bantuan bencana dan bantuan kemanusiaan yang dilakukan filantropi  jelas membawa kebaikan bagi umat dan bangsa. 

Mencermati keadaan umat beragama di Indonesia nampak dengan jelas dana filantropi yang berasal dari kewajiban agama telah banyak menyelamatkan kehidupan umat dan bangsa. Beberapa kasus kemanusiaan dilingkungan umat lintas agama banyak yang sudah diselesaikan dana filantropi. 

Penutup kalam ingin ditegaskan bahwa algoritma kehidupan menunjukkan bahwa bahagia yang sulit digambarkan adalah saat seorang dapat berbagi. Pengusaha muslim yang ikhlas menunaikan kewajiban zakatnya ternyata lebih dipermudah usaha dan kesuksesannya. @ds.08072024#ciptahotelwh.

*Guru Besar UIN Imam Bonjol 

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Hollywood Movies