Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Senior Executive UNEP Asia Pasific : Selama Setahun Danau Maninjau Bisa Kembali Normal, Melalui Eco Enzim

LUBUK BASUNG, Sigi24.com -- Pemerintah Kabupaten Agam sambut baik dan turut bergembira dengan kehadiran Senior Executive UNEP H. M Surya Yusuf, SE. MS, yang sekaligus adalah Pendiri dan Ketua Umum Relawan Dunia Eco Enzim Indonesia (RDEE), dan mengucapkan terima kasih kepada Direktur IPDN Dr. Tun Huseno, SE, M.Si, pada acara pembekalan OPD se Kabupaten Agam, Jumat (21/6/2024) di Aula Kantor Bupati Agam.

Bupati Agam yang di wakili oleh Sekdanya Drs. H. Edi Busti M.SI, dalam sambutannya mengatakan ucapan terima kasih, kepada H. M Surya Yusuf sebagai Senior Executif dari UNEP PBB, dan juga Direktur IPDN yang telah membawa Surya Yusuf bisa hadir di Pemerintahan Agam ini. 

Kemudian, lanjut Sekda Edi Busti, persoalan Danau Maninjau yang selama ini di harapkan menjadi centra produksi ikan, sekarang tinggal menunggu mati, karena KJA yang ada sekarang dikuasai oleh penyuplai pakan.

"Contohnya petani punya KJA hanya 10 dan penyuplai pakan punya 300 KJA. Untuk menetralisirkan kembali Danau Maninjau ini, jika semua KJA dikosongkan di sana kita butuh waktu 25 tahun untuk menormalkannya kembali," jelas Sekda.

Mengenai Eco Enzim karena begitu besar dan banyak manfaatnya kepada kesehatan, pertanian dan lingkungan, kita berharap ini bisa kita kembangkan. 

Pada kesempatan itu, Sekda Edi Busti menitip pertanyaan melalui Direktur IPDN, karena mendadak ada tugas lain. 

"Apa bisa eco enzim untuk tanaman sawit? Dan langsung dijawab oleh Surya Yusuf yang akrab disapa Batara ini, sangat bisa". 

Bahkan Senior Executive Surya Yusuf memaparkan, pada pembekalan dengan seluruh OPD tersebut testimoni dari RDEE Indramayu, Jawa Barat dengan menggunakan Eco Enzim hasil panen padinya rata-rata menjadi 16 ton/ha.

"Dan jika ada diantara petani kita yang akan belajar di sana selama 1 minggu untuk 5 orang, akan diberikan rekomendasi dan nanti terus akan dibimbing sampai menghasilkan di sini nantinya," tegas Batara.

Mengenai untuk menormalkan Danau Maninjau kembali, Senior Executif Surya Yusuf menjamin 1 tahun bisa normal.

"Tidak sampai 25 tahun seperti yang disampaikan Sekda tadi. Caranya dengan melaksanakan 3 metode, yaitu pertanian yang ada di sana sudah organic, limbah rumah tangga yang masuk ke danau tersebut sudah steril, dengan menggunakan Eco enzim, dan melakukan penyiraman eco enzim ke danau 1 ton/minggu, kita targetkan selama 1 tahun normal kembali, dan ikan kebanggaan danau, bilih akan hidup dan berkembang kembali dengan baik," jelas Bang Batara.

Sebagaimana kita ketahui, sudah menjadi rahasia umum seperti yang diungkapkan Sekda Edi Busti, KJA yang ada di Danau Maninjau sekarang bukan lagi merupakan usaha petani.

"Petani kita hanya sebagai pekerja bukan lagi pengusahanya. Namun yang pemilik keramba itu adalah para pengusaha /tengkulak penyuplai pakan ikan ke sana. Anehnya, pengusaha penyuplai makanan ini melakukan misi usahanya di sana selama ini dengan menggunakan nama petani di sana agar menghindarkan pajak," ujar dia.

Semua KJA yang ada di Danau Maninjau, tidak satupun yang memiliki izin usaha. Semuanya ilegal, pemainnya ada pengusaha dari luar dan termasuk perusahaan penyuplai pakan. 

"Masyarakat petani di sana hanya sebagai topeng mereka, agar bisa bergerak lebih leluasa dan hal ini yang paling banyak menyumbang untuk kerusakan atau pencemaran Danau Maninjau," jelas salah seorang pejabat Bappeda Agam yang enggan ditulis namanya. 

Pada penutupan acara, Direktur IPDN Tun Huseno selaku inisiator kegiatan ini memberikan sertikat penghargaan kepada nara sumber Batara suhu RDEE. (nd/red)

Tags

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Hollywood Movies