AS Edi |
Kalau kita survey, banyak lahan pertanian sawah di daerah Padang Pariaman dan juga daerah lainnya, luasnya semakin berkurang dengan beberapa sebab.
Diantaranya dijadikan untuk bangunan perumahan oleh pemiliknya, berubahnya fungsi penanaman padi ke tanaman lain diakibatkan oleh air tidak mencukupi, atau lahan terkikis oleh banjir bandang/longsor dan atau semakin mahalnya pupuk dan pembasmi hama padi sehingga lahan persawahan ditanam dengan jagung, ubi, mentimun, cabe, terung dan sayuran hijau lainnya.
Semakin sempitnya lahan pertanian di sektor padi ini dan, tidak adanya terobosan baru oleh pemangku jabatan daerah, terutama bupati untuk mengatasi problema yang di jelaskan di atas, maka Padang Pariaman sangat jauh mencapai kemandirian pangan dan pada gilirannya nanti akan terjadi krisis pangan, beringsut tapi pasti warga miskin akan bertambah banyak kelaparan.
Untuk kedepannya, mari kita hadirkan bersama sepasang Bupati dan Wakil Bupati Padang Pariaman sebagai pilot dan copilot untuk tinggal landas membawa daerah menuju swasembada pangan dengan membuat program "PENGOLAHAN PENCETAKAN SAWAH BARU" di atas lahan tertinggal atau lahan tidak produktif lainnya.
Semoga berkenan