 |
| Para penyuluh pertanian menerima pembekalan soal organik. (foto ali nurdin) |
PADANG, Sigi24.com--Ir. Primadona Betta Penyuluh Pertanian Madya Disbuntanhort Sumbar, adakan pembekalan kepada staf dan penyuluh pertanian Sumatra Barat secara Offline dan online kepada semua peserta Sabtu ( 22/6/2/2024 ) bertempat di Aula Balai Diklat Pertanian Bandar Buat Kota Padang.
Pembekalan yang lansung di berikan oleh Senior Executive UNEP PBB H.M Surya Yusuf, SE, MS, dengan topik pertanian organic terpadu tersebut dihadiri oleh 19 orang peserta offline dan online 36 orang dari berbagai daerah di Sumatra Barat.
Ir. Primadona Betta yang akarab disapa Betta ini disamping seorang ASN di Dinas Pertanian juga adalah ketua Relawan Dunia Eco Enzim (RDEE) Kota Padang dalam arahannya menyampaikan, kegiatan ini diadakan adalah memanfa'atan momen kedatangan pendiri RDEE Indonesia yang sekaligus ketua Yayasan Budaya Hijau Indonesia dan anggota UNEP untuk Asia Fasifik.
"Dia juga adalah pakar di bidang pertanian organic dan lingkungan untuk Asia Fasifik, maka sangat rugi kita jika tidak menerima dan mendengarkan paparan beliau tentang pertanian organic dan lingkungan yang sehat," jelas Betta.
Terlihat pada acara tersebut betapa besar minat para peserta penyuluh pertanian baik yang hadir secara langsung maupun yang mengikuti secara online berbagai hal tentang hal organic dengan memanfaatkan Eco Enzim sebagai product utamanya ini banyak muncul pertanyaan dari pada para peserta.
Acara pembekalan yang langsung dipimpin sebagai moderator Heru Rahmoyo Airlangga SPT. SSI, Pengawas Mutu Hasil Pertanian di Kementerian Pertanian RI pada Balai Standarisasi Pertanian Sukarami Solok tersebut membuat suasana semakin gairah dan menarik perhatian para peserta.
"Karena Heru juga adalah seorang pelaku pada penggunaan Eco Enzim pada pertanian, kendati belum mengikuti standar RDEE dan anggotanya,' jelas Heru.
Pak Surya Yusuf yang akarb disapa Batara Asal Medan ini dalam paparannya menyampaikan banyak hal dan menantang para peserta untuk bisa menggunakan bahan organic untuk semua kebutuhan pertanian.
"Karena disamping hasilnya produksinya melimpah juga membantu para petani kita karena harganya cukup murah dan mudah dengan memanfa'atkan pengolahan sampah dan limbah dan akan menghasilkan dua keuntungan yaitu sampah bisa terurai dan hasil tidak diragukan lagi," tegas Batara.
"Untuk meyakinkan kita semua sekarang saya tantang siapa yang bisa menyiapkan lahan 1000 meter untuk dijadikan sebagai denplop agar bisa kita buktikan pertanian dengan serba organic tersebut dan bisa di jadikan motvasi kepada masyarakat cara bertani sehat, mudah dan murah dengan hasil melimpah tersebut dan ini sudah di buktikan beberapa kali panen padi di Indramayu Jawa Barat 1 ha sawah itu bisa mendapatkan hasil rata 16 ton," terang Batara.
Lebih lanjut Batara sebagai Senior Executive UNEP untuk Asia Fasifik ini menjelaskan, pada pemotongan hewan kurban tahun depan agar bisa menggunakan Eco Enzim mulai dari hulu sampai hilir yaitu diadakan penyemprotan area pemotongan hewan kurban.
"Alat yang di gunakan serta darah hewan qurban sebaiknya terlebih dulu di sterilkan melalui Eco Enzim agar sehat dan tidak bau busuk setelah penyembelihan nanti," jelas Batara.
Kenapa Eco Enzim mampu untuk menetralisir itu semua karena eco enzim mengandung 1. Asam Asetat ( CH3C00H ) untuk membunuh kuman, virus dan bakteri. 2. Bakteri Asam Laktat ( BAL ) 3. Hidrogen Perokisida ( H202 ). 4. Ethanol ( C2H50H ). 5. Enzyme ( Lipose, Tripisin dan Amilase ). 6. Enzyme Protease untuk pembunuh virus. Semua bakteri dan virus dapat teratasi dengan Eco Enzyme ini dan banyak lagi manfa'at lainnya baik kesehatan dan lingkungan pertanian dan perairan, tutup Batara.
Acara tersebut juga dihadiri Tim RDEE Sumbar Ir. Ana Susanti Yusman M. Eng, Drs Ali Nurdin dan tim RDEE Kota Padang bunda Betta dan bunda Gus dan lainnya dan pembekalan singkat hanya sampai jam 12 siang tersebut tambah semarak dan akrab karena semua panitia dan tim RDEE makan siang bersama di Cafe Uni Betta di Gor H. Agus Salim Padang. (nd/red)
