Nasrul |
Pendidikan agama Islam adalah suatu usaha dalam membimbing peserta didik agar terbentuk keseimbangan jasmani dan rohani yang sesuai ajaran Islam. Upaya untuk mengubah tingkah laku individu dan membentuk kepribadian islami dapat dilakukan melalui proses latihan. Proses latihan ini meliputi aspek keyakinan, kemauan, kecerdasan, kejiwaan, dan persamaan di semua aspek kehidupan manusia.
Pendidikan agama Islam sebagai suatu aktifitas untuk membina kepribadian peserta didik, tentu saja harus memiliki dasar dan asas landasan dasar. Dasar merupakan landasan atau tempat berdirinya sesuatu agar bisa tegak dan kokoh. Ibarat sebuah bangunan, yang menjadi dasarnya adalah pondasi bangunan tersebut. Dalam hal pendidikan Islam, yang menjadi dasar atau pondasi terbaiknya adalah Al Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW.
Pendidikan juga dipandang sebagai suatu perbuatan yang aktif untuk dilakukan oleh setiap individu ataupun suatu komunitas dalam upaya untuk mengembangkan diri secara terus menerus dengan sumber belajar apa saja, yang terpenting adalah proses belajar dan improvisasi dalam tujuan manusia berbudaya. Pendidikan dan budaya adalah dua hal yang saling mempengaruhi satu sama lain dalam hal pola pikir dan perilaku masyarakat.
Minangkabau merupakan sebutan bagi masyarakat yang hidup dalam suatu lingkungan adat di Provinsi Sumatera Barat. Meskipun demikian pengertian dari Minangkabau tidak dapat disamakan dengan pengertian Sumatera Barat, hal ini disebabkan bahwa Minangkabau dominannya bermakna dari sisi sosial kulturalnya, sedangkan Sumatera Barat lebih ditekankan pada makna geografisnya (Syarifuddin, 1984). Filosofi yang mendasari kehidupan Masyarakat Minangkabau di Sumatera Barat adalah Adat Basandi Syarak, Syarak basandi Kitabullah.
Di era zaman sekarang peningkatan kasus narkoba, kriminalitas, konflik sosial dan merosotnya rasa kecintaan pada kebudayaan di alam Minangkabau disebabkan oleh banyak hal, diantaranya adalah: tidak terbendungnya arus globalisasi, modernisasi, serta ketatnya puritanisme. Maka di sini sangat dibutuhkan sekali kehadiran dari pendidikan terutama Pendidikan Agama Islam yang mengandung nilai-nilai pendidikan berbasis kearifan lokal, sehingga dengan adanya Pendidikan Agama Islam berbasis kearifan lokal ini, dapat menjadi benteng utama dalam menyelamatkan generasi muda atau peserta didik Indonesia, dari pengaruh derasnya arus globalisasi tersebut.
Implementasi dari strategi pendidikan karakter dengan pendekatan kearifan lokal, secara teknis dapat dilaksanakan melalui keteladan, kegiatan spontan, teguran, pengkondisian lingkungan, kegiatan rutin yang dapat dilakukan oleh guru, kepala sekolah, staf administrasi dengan pendekatan kasih sayang kepada peserta didiknya.
Dengan kegiatan ini diharapkan dapat memberdayakan pendidik (guru) untuk turut serta mengimplementasi Nilai-nilai kearifan lokal kepada peserta didik. Selain itu, hal yang tak kalah penting adalah keterlibatan keluarga, karena bagaimanapun juga keterlibatan keluarga merupakan wahana pertama utama dan pertama dalam membentuk karakter, terutama yang berkearifan lokal tersebut. Semoga bermanfaat.
*Guru di SDIT Nurul Ikhlas Padang