Pemaparan stunting di Padang Pariaman yang terus ditingkatkan. (ist) |
PADANG PARIAMAN, Sigi24.com--Wakil Bupati Padang Pariaman Rahmang memaparkan progres pelaksanaan percepatan penurunan stunting tahun 2024 di hadapan Tim Penilai Kinerja Stunting Provinsi Sumatera Barat, di Aula Bapelitbangda Provinsi Sumatera Barat, Lolong Balanti Padang, Selasa (4/6/24).
Pada kesempatan tersebut Rahmang mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas diselenggarakannya kegiatan penilaian kinerja stunting ini, karena melalui penilaian ini, nantinya akan ada evaluasi saran, kritikan membangun yang akan ditindakanjuti oleh TPPS.
Dirinya menyebutkan bahwa selama tiga tahun terakhir upaya penangan stunting di Padang Pariaman menjadi prioritas utama. Selain itu Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman berkomitmen kuat dalam melakukan upaya penurunan stunting, mulai dari tingkat paling bawah Pemerintahan Nagari, Kecamatan hingga tingkat Perangkat Daerah harus saling berkolaborasi.
Sehingga penurunan prevalensi stunting di Padang Pariaman mengalami peningkatan yang sangat tajam dimulai dari angka stunting pada tahun 2021, Padang Pariaman dengan hasil survei SSGI diangka 28,3%. menurun pada tahun 2022, Menjadi 25% dan untuk tahun 2023 yang di relis oleh Survei Kesehatan Indonesia (SKI) menurun tajam tembus diangka 5,6% menjadi 19,4 %, angka ini melebihi angka rata rata Provinsi yang hanya turun 1, 6% menjadi 23,6% bahkan Nasional yang hanya turun 0,1% menjadi 21, 5%..
"Alhamduillah, komitmen tersebut menunjukan Hasil yang membanggakan bagi Padang Pariaman sehingga tiga tahun berturut turut angka stunting di Padang Pariaman mengalami penurunan yang sangat tajam," ungkap Rahmang saat memaparkan.
Lebih lanjut Rahmang memaparkan, pelaksanaan aksi konvergensi stunting yang sudah dilaksakan, yang sedang dan yang akan dilaksanakan hingga akhir tahun 2024. ini, mulai dari analisis situasi, rencana kegiatan, rembuk stunting, pembinaan kader pembangunan manusia, manajemen data stunting dan pengukuran dan publikasi data stunting.
Dirinya berharap nantinya akan ada masukan, saran dan arahan dari tim penilai sehingga akan menjadikan bahan bakar bagi kita TPPS untuk meningkatkan kinerja untuk menurunkan angka stunting di Padang Pariaman.
"Proses penilaian kinerja stunting ini menjadi sangat berati karena akan ada evaluasi, rekomendasi, kritik dan saran yang akan menjadi catatan yang harus dilakukan oleh tim percepatan penurunan stunting (TPPS) Padang Pariaman," ungkap Rahmang yang juga merupakan ketua TPPS Padang Pariaman ini.
Turut mendampingi Rahmang, kepala Perangkat Daerah terkait, Baznas Kabupaten Padang Pariaman, dan Satgas Stunting.
Adapun yang menjadi tim penilaian kinerja Stunting ini, terdiri dari organisasi profesi seperti Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia, akademisi dari fakultas kesehatan Masyarakat Universitas Andalas, ketua Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia, Persatuan Ahli Gizi Indonesia, BKKBN satgas provinsi, dan dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar. (rls/red)