Datul Ishmi dan buku karyanya. (ist) |
Catatan Dirri Uzhzhulam (Elok)
Innalillaahi wa Inna Ilaihi raaji'uun.Telah berpulang kakak pertama kami dari 9 bersaudara yang bernama DATUL ISHMI, S. Ag, M.Pd yang akrab disapa Unang atau Bunda.
Unang meninggal pada usia 48 tahun di RS. Reksodiwiryo Padang, pada hari Kamis tanggal 2 Mei 2024.
Untuk itu, kami mohon dimaafkan atas segala silaf beliau, serta mohon doa terbaik buat almarhumah. Dan tentu saja kami mengucapakan rasa terima kasih atas doa-doa yang diberikan.
Terima kasih pun kami haturkan atas ucapan belasungkawa dari berbagai pihak, baik dunsanak di ranah atau pun di rantau.
Makam almarhumah Datul Ishmi. (ist) |
Rasa terima kasih yang mendalam juga kami sampaikan atas partisipasi dunsanak pada proses penyelenggaraan jenazah kakak kami, baik dari dunsanak se Kenagarian Kasang, kerabat dan santri dari Pesantren Nurul Yaqin,
Majelis Guru Pesantren Almadinatul Munawarah Lawai Gunung Medan, Sitiung, Dharmasraya, Dinas Pendidikan Dharmasraya, Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam (AGPAI), majelis guru/siswa/ karyawan SMPN 1 Sitiung, OSIS SMPN 1 Sitiung, alumni SMPN 1 Sitiung, HMI UPGRI Sumbar, HMI Tarbiyah UIN Imam Bonjol, teman-teman DPRD Kabupaten Padang Pariaman, Majelis Nasional KAHMI serta segenap sahabat Unang, dan sahabat-sahabat dari keluarga besar yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Unang merupakan sosok kakak yang multitalenta. Dari beliau kami belajar tentang berbagai hal. Dari beliau kami mengenal arti tanggung jawab dan ketulusan.
Dari beliau mengalir semangat juang dan pantang menyerah. Beliau juga piawai dalam ilmu keprotokoleran, pencetus MC pernikahan pertama kali di Nagari Kasang.
Unang pintar dan lihai memasak. Makanan Unang lamak. Bagi Unang, siapa pun ke rumahnya, harus makan. Tak boleh tidak makan, dan selalu pula tersedia makanan.
Siapa pun. Baik dari keluarga sendiri maupun dari masyarakat biasa yang datang ke rumahnya, pasti disuruh dan disediakan makanan enak.
Di sisi lain, Unang juga memiliki suara yang merdu, dermawan dan humoris. Namun kemampuan leadershipnya yang kuat membuat kehadirannya selalu dinantikan oleh siswa-siswanya, teman-temannya, apalagi keluarganya.
Unang sekarang sudah pergi dengan segala kenangan yang ditinggalkannya, semua merasa kehilangan, namun kreativitasnya abadi dalam salah satu karya beliau melalui sebuah buku yg ditulisnya dengan judul "Rentangan Waktu Cikgu Umar Bakri".
Sebagai sosok seorang pendidik yang sangat mencintai dunia pendidikan, Unang juga memiliki kepeduliaan akan perkembangan pendidikan Indonesia, serta kepekaan sosial yang tinggi terhadap lingkungan dan peserta didiknya.
Sehingga menjadi catatan juga beliau berpulang tepat pada Hari Pendidikan Nasional. Dengan kepiawaian leadershipnya yang kuat dalam membimbing kami, tentu menjadi triger untuk kami adik-adiknya dalam menjaga keharmonisan meraih cita-cita bersama.
Selamat jalan Unang, semoga Allah SWT senantiasa memberikan RahmatNya terhadap Unang. Semoga dilapangkan kubur yang kemudian dijadikan taman-taman syurga oleh Allah SWT.
Sebagaimana tabiat Unang semasa hidup yang suka memudahkan urusan orang lain, dan membuat orang tidak akan pernah menyesal berkenalan dengan Unang.
Penutup, terima kasih Unang, baktimu terpatri, jasamu abadi.
Profil:
Pekerjaan : Guru SMPN 1 Sitiung
Pendidikan: SD Negeri 10 Batang Anai,
SMP Pakandangan,
Pesantren Nurul Yaqil Ringan-Ringan,
MAN Lubuk Alung, S1 UIN Imam Bonjol, S2 UMSB