Munafestoni, Sekretaris DPC Partai NasDem Padang Pariaman ikut maju dan mendaftar di partainya. (ist) |
Padang Pariaman, Sigi24.com--NasDem, Gerindra dan PKB sepertinya punya kekuatan tersendiri untuk bisa sukses helat Pilkada serentak November mendatang ini.
NasDem terkenal dengan politik tanpa mahar. Membuka pendaftaran bakal calon kepala daerah, tak ada yang membayar.
Sekretaris DPC Partai NasDem Padang Pariaman Munafestoni menjelaskan, bahwa politik tanpa mahar adalah harga mati dalam mengikuti pesta demokrasi Pilkada ini.
"Tapi, Partai NasDem tahu diri, sesuai kekuatan di daerah bersangkutan seperti apa. Maka, dengan kondisi di Padang Pariaman, partai memberikan ruang yang luas untuk kadernya sendiri, untuk memanfaatkan momen ini," ulas Munafestoni, Sabtu 11 Mei 2024.
Masa pendaftaran dan pengembalian formulir di NasDem sudah selesai. "Kita sudah pleno, dan semua calon bupati/wakil bupati yang mendaftar ke NasDem sudah dikantongi," ujar dia.
Posisi NasDem hingga saat ini masih sangat dinamis. Anggota DPRD Padang Pariaman ini pun sangat strategis untuk berangkat dari partainya yang berkoalisi dengan partai lain nantinya.
Munafestoni adalah anggota dewan dua periode. Punya pengalaman tersendiri, dan berbasis di Sintuak Toboh Gadang dan Dapil II Padang Pariaman.
Apalagi, NasDem punya lima kursi di DPRD Padang Pariaman. Jika NasDem berkoalisi dengan PAN yang mengusung incumbent Suhatri Bur, akan lebih pas Munafestoni dijadikan wakilnya. Bersatu dengan PAN, wah jadi 12 kursi, dan akan jadi koalisi besar.
Pun dengan Golkar juga tak kalah klopnya utara dan selatan, John Kenedy Azis - Munafestoni. Golkar dan NasDem yang beda koalisi di nasional saat Pilpres, sepertinya tak begitu berpengaruh di daerah. Bertemu 10 kursi dewan, bila bergabung jadi koalisi dengan Golkar.
"Saya menunggu perintah partai. Yang jelas, partai punya keinginan untuk memajukan kader, dan komit dengan politik tanpa mahar," ungkap Munafestoni.
NasDem ikut dalam gerbong tujuh partai besar yang bersua dan bertemu John Kenedy Azis, ia. Dan tidak dibantah oleh Munafestoni, karena dia langsung yang hadir atas nama Ketua DPC NasDem saat itu.
Di luar sana berhembus angin kencang, manuver politik yang masih dinamis. Bahwa PAN akan berkoalisi dengan Partai pimpinan Surya Paloh ini, tapi tak disebutkan kalau Suhatri Bur akan berpasangan dengan Munafestoni.
Namun, posisi Munafestoni yang strategis, dan kekuatan NasDem yang menjadi partai besar, memungkinkan Suhatri Bur menggandeng kader partai ini.
Yang jelas, semuanya masih terbuka lebar. Sebagai kader partai, Munafestoni patuh pada aturan dan perintah partainya.
Selaku kader pun, Munafestoni ikut mendaftar di partainya, sebelum proses pendaftaran ditutup secara resmi.
NasDem sepertinya partai yang sedang seksi saat ini. Gelombang pasang Pilkada serentak yang begitu deras, di luar sana pun menjadi pembicaraan hangat.
Sehangat kopi di kedai. Bahwa NasDem sedang bermesraan dengan Demokrat dan PDI Perjuangan, sepertinya membuka ruang komunikasi baru dalam percaturan arah peta politik Pilkada itu sendiri.
Di sini, tiga partai yang punya sembilan kursi di DPRD Padang Pariaman, seperti "dipaksa" untuk berkoalisi, mengusung Adrian Adek - Rahmang.
Kenapa! Rahmang yang hari ini masih Wakil Suhatri Bur, mulai terasa ditinggalkan. Dan kurang elok rasanya, bila tak ikut maju.
Apalagi, di samping seorang Wabup, Rahmang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Padang Pariaman.
"Ya, kini segala kemungkinan bisa saja terjadi dan bertemu. Namun, yang mantap dalam jahitan koalisi, baik antar partai maupun antar pasangan, rasanya belum ada yang oke," ujar Munafestoni. (ad/red)