Keterangan gambar dari kiri Direktur IPDN, praja sedang ikuti penjelasan dan praja sukses dalam praktek dan sedang praktek pembuatan Eco Enzim. (nd) |
Agam, Sigi24.com--Direktur IPDN Sumatera Barat bukan hanya bicara tapi bukti nyata, dan bukan berikan janji tapi berikan bukti kepada semua prajanya ikut andil dalam mengatasi keresahan kita semua terhadap mengatasi sampah yang selama ini disamoing, di buang sembarang tempat dan banyak menumpuk di mana-mana bahkan pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sudah merupakan ancaman yang serius bagi masyarakat pada setiap kabupaten/kota di Sumbar.
Untuk menjawab keresahan bersama ini Direktur IPDN Dr. Tun Huseno, SE, M.Si, bersama seluruh jajaran di IPDN bersepakat untuk menggandeng Relawan Dunia Eco Enzim (RDEE) Sumatera Barat untuk memberikan pembekalan dan praktek kepada seluruh prajanya, agar mampu mengurai sampah menjadi bahan yang bernilai guna dan menjadikan barang yang bermanfa'at, bahkan bisa menjadi sumber pendapatan jika dikelola dan diolah dengan baik.
Untuk mewujudkan mimpi dan menjawab keresahan semua pihak tentang sampah tersebut, Direktur IPDN Tun Huseno yang akrab disapa Pak Tun ini telah mengundang secara resmi Tim RDEE Sumbar di bawah komando Ir. Durain P.ST MT. IPM, yang juga mantan Direktur PT. Pasoka Semen Padang ini untuk memberikan pembekalan kepada semua praja di kampus IPDN Sumbar di Baso, Kabupaten Agam, Sabtu (04/05/2024).
Pada kesempatan kali ini tim RDEE Sumbar akan memberikan pembekalan dan praktek kepada seluruh praja tersebut, adalah Ketua Umum Sumbar Durain, Winbakhtiarnur, Liesma Siregar, Ana Susanti Yusman dan Ali Nurdin yang diawali dengan 2 jenis kegiatan yaitu pengenalan dan pembuatan Eco Enzim dan pengenalan serta praktek penggunaan kompor ramah lingkungan yang terbuat dari limbah, dan dengan sistim pengapiannya menggunakan limbah dan sampah kering seperti sampah plastik, kertas dan limbah oli bekas.
"Kami minta tahap awal ini diberikan kepada semua praja di sini 2 item, yaitu pengenalan dan pembuatan Eco Enzim dan cara penggunaan serta manfaatnya kepada semua praja dan pembuatan serta penggunaan kompor yang sangat irit dengan memanfaatkan limbah atau sampah yang selama ini hanya dibuang oleh masyarakat, kita dan kami dari tim dari IPDN setelah menyaksikan langsung operasionalnya minggu lalu, dan penilaian kami hal ini sangat bagus dikembangkan dan dapat membantu UMKM kita kedepannya," jelas Pak Tun.
Pada kesempatan perdana ini para praja dengan kosentrasi satuan Praja Muda Angkatan XXXIII IPDN Kampus Sumatera Barat, Program Studi TRIP dan Program Studi Keuangan Publik TA. 2023/2024 adalah sebanyak 249 orang yang akan mendapatkan materi tersebut dibagi kepada 4 kali pertemuan, dan masing-masing 25 orang praja 1 lokalnya, tambah Pak Tun.
Direktur IPDN Tun Huseno sangat optimis akan program ini dan terus berusaha agar program yang sama dapat dikembangkan di Sumatera Barat, khususnya di Kabupaten Agam.
"Saya sudah bicarakan dengan Pemda Agam akan program ini, dan Alhamdulillah Pemerintah Kabupaten Agam sudah merespon dengan baik, dan akan ikut berdiskusi dengan tim RDEE dalam waktu dekat," terang Pak Tun.
Insya Allah hasil pembicaraan kami dengan 5 orang anggota DPRD Agam, mereka semua ikut mendukung rencana kita ini, bahkan kepada kami dari ke 5 orang anggota DPRD tersebut akan ikut memberikan dana pokir mereka untuk mendukung program seribu manfaat ini nantinya, jelas Pak Tun.
Di sisi lain kami juga telah bicarakan dengan pimpinan Bank Indonesia, pada prinsipnya program ini, BI mendukung dan akan memberikan suppor kepada kita.
Kita berharap program ini dapat terus berlanjut, dan kami di IPDN siap dengan fasilitas tempat dan lainnya yang dibutuhkan untuk ini. Harapan kami semua praja yang sudah memperoleh ilmu ini dapat menjadi agen kepada masyarakat, harap Pak Tun. (nd/ red)