 |
| Tumpukan beras bantuan akan dibagikan, merupakan dari Arisal Aziz Peduli. (ist) |
Padang Pariaman, Sigi24.com-- H. Arisal Aziz kembali serahkan bantuan 250 ton beras di beberapa kabupaten dan kota di Sumbar.
Tercatat Kabupaten Agam, Limapuluh Kota, Pasaman, Padang Pariaman dan Pasaman Barat serta kota Pariaman.
Dalam pendistribusian beras bantu rakyat untuk masyarakat, dalam kata sambutannya, ketua Tim Pemenangan H. Arisal Aziz, H.Mulawarman mengatakan, bantuan beras adalah bentuk kepedulian H. Arisal Aziz untuk masyarakat.
"ini adalah bentuk kepedulian Arisal Azis kepada masyarakat miskin dan tak mampu yang di kumpulkan dari Zakat mal dia, dan juga merupakan program rutinnya di samping menyantuni anak yatim," kata Ketua Tim Pemenangan Arisal Azis yang di rilis di sebuah video yang beredar di grup PKDP Indonesia, Senen (1/4/2024)
Dengan konsep pemberian bantuan yang tertata dengan sangat rapi melalui koordinator di setiap kecamatan dan korong, tertata dengan kupon di setiap penerima bantuan.
Putra Kampung Dalam, Kabupaten Padang Pariaman yang juga CEO Indah Cargo itu, kini dipercaya masyarakat Dapil 2 Sumbar melalui Partai Amanat Nasional untuk memperjuangkan aspirasi mereka di dewan terhormat pusat (DPR-RI), menjadi hal yang pertama bagi pengusaha sukses dan dermawan itu berkecimpung di dunia politik dan tentu menjadi perwakilan rakyat Sumbar di tingkat nasional.
Nama Arisal Aziz tentu tak asing bagi masyarakat Sumbar, terutama Padang Pariaman. Kata dermawan, sebuah kata tak terpisahkan dari nama sang pemilik perusahaan jasa angkutan barang Indah Cargo itu.
Jauh sebelum ikut kontestan politik, sang dermawan itu, juga kerap memberikan bantuan beras dan lainnya pada masyarakat di kampung halaman maupun di kota domisilinya, melalui organisasi Persatuan Keluarga Piaman (PKP), juga menjadi donatur di yayasan beasiswa Piaman Laweh PKDP. Dan setiap bulan tak kurang menyantuni sekitar 5.800 anak yatim baik di kampung maupun di rantau.
Dengan kedermawanan Arisal Azis, ia juga dinobatkan sebagai Dewan Penyantun di organisasi adat Piaman di perantauan, PKDP.
"Alhamdulilah semoga berkah bagi yang menerima dan jadi amal ibadah bagi yang memberi, Aamiin," kata salah warga Piaman di WAG itu.
Namun, ada hal yang berbeda dari semua tanggapan, ia menyarankan untuk kedepan, bantuan tidak hanya berupa barang (sembako) namun lebih pada ibarat memberi pancing, ketimbang ikan.
Kata Anton, misalnya seperti memberikan pekerjaan dan usaha pada masyarakat miskin dan kurang mampu, sehingga menciptakan masyarakat yang kuat dan mandiri secara ekonomi. (hen/red)
