Prof Duski Samad Tuanku Mudo |
Ramadhan penyiram maksudnya Ramadhan yang menyejukkan. Setelah panas menyengat masa kampanye Pilpres, Pileg dan sedang berlangsungnya perhitungan manual suara Pemilu 2024 kedatangan Ramadhan tentu membawa suasana sejuk bagi umat Islam.
Perang narasi, postingan provokatif di medsos dan diskusi saling sindir antar tim paslon tentu membawa luka perasaan yang tentu diharapkan segera sembuh dan bertaut pulih seperti sediakala.
Namun harus dicatat pelanggaran dan kecurangan tidak boleh dibiarkan, mesti diusut sesuai ketentuan hukum.
Ramadhan menyiram adalah untuk terus optimis, berfikir obyektif dan jujur. Jangan mudah menyerah dan ingin mengingatkan kiranya umat Islam tidak boleh terkecoh oleh ijon-ijon politik yang panen sebelum buah masak.
Ramadhan tetap disemarakkan dan diisi sesuai tujuannya menghadirkan jiwa yang suci, terjaga dari perilaku negatif, gemar berbagi dan perbuatan positif lainnya.
PENTINGNYA RUKUN
Pentingnya rukun, toleran dan moderat menuju penetapan hasil Pemilu 2024 adalah kebutuhan bagi terjaminnya persatuan dan kesatuan bangsa.
Realitasnya pasca pemberian suara pada Pemilihan umum 14 Februari 2024 jagad media dipenuhi oleh informasi yang berpotensi mengundang hadir disintegrasi bangsa.
Kedewasaan masyarakat dalam membaca dan menganalisis postingan medsos, media mainstream dan diskusi politisi serta akademisi.
Meneguhkan jiwa taqwa adalah memelihara dan meningkatkan kualitas ketaatan.
Taat Allah, Rasul dan ulil amri (QS. Nisa' 59). Ulil amri sejatinya adalah pemerintah yang menentukan urusan utama dengan tugas pokok menjaga agama, dan kemaslahatan bersama.
Sedangkan kerukunan, toleran, dan moderat adalah esensi hidup dalam masyarakat majemuk. Sejarah mencatat bahwa Nabi Muhammad saw mendirikan negara Madinah multi etnis dengan dasarnya Piagam Madinah. Keadaan yang sama sama halnya dengan negara Indonesia yang berdasarkan Pancasila dimana ruhnya Islam. Nilai wawasan kebangsaan, Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Kebinihikaan adalah juga dijiwai dan diwarnai agama Islam.
Masyarakat Sumatera Barat watak asli budaya dan adat adalah rukun, toleran dan moderat seperti tercermin dari filsafat alam takambang jadi Guru, ABSSBK, dima langit dijunjung, disinan bumi dipijak, diterimanya rumah makan padang di nusantara dan dunia, pedagang kaki lima yang dapat berjualan di tengah komunitas majemuk adalah fakta sosialnya.
Khatimah, Ramadhan menyiram akan efektif bila realita politik yang terjadi tetap di proses dalam koridor hukum yang jujur dan benar. Rukun, toleran dan moderat adalah watak primordial yang menjadi identitas bangsa Indonesia. Lebih lagi masyarakat Sumatera Barat yang melalui ujian sejarah wilayah ini paling banyak menyumbangkan pahlawan Nasional, Syafruddin Prawiranegara Presiden Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) penyambung nyawa Republik, mosi integral M.Natsir adalah pengabdian mahal dan mulia yang disumbangkan putra terbaik bangsa yang tanah kelahirannya Minangkabau Sumatera Barat. DS.15032024
*Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Sumatera Barat