Petugas BPBD Padang Pariaman ketika melakukan evakuasi masyarakat Ulakan Tapakis yang terdampak banjir, Jumat kemarin. (ist) |
Padang Pariaman, Sigi24.com--Bencana banjir dan longsor di Padang Pariaman yang terjadi Kamis 7 Maret 2024, menyebabkan kerugian yang tak sedikit.
15 dari 17 kecamatan di daerah ini merasakan dampak dari musibah tersebut. Tiga nyawa melayang. Sepasang suami istri tertimbun oleh ribuan kubik tanah, dan seorang anak berusia 2,5 lima tahun ditemukan mengapung dalam rumahnya.
Samsuar 70 tahun dan istrinya Ernawati 65 tahun tertimbun longsor di Korong Lapau Jambu, Nagari Sungai Durian, Kecamatan Patamuan. Keduanya meninggal, Jumat malam dikuburkan.
Sedangkan bayi mengapung dalam keadaan tak bernyawa, terjadi di Lubuak Alia, Nagari Balah Aie, Kecamatan VII Koto Sungai Sariak.
Sejumlah jembatan punah dan putus. Lahan pertanian masyarakat dilanyau banjir, dan di sebagian wilayah, air dalam rumah mencapai setinggi pusat orang dewasa.
Akses jalan ke bandara sepanjang Jumat dan Sabtu dialihkan, karena jembatan layang di Duku kondisinya mengkhawatirkan.
Semua aliran sungai, kecil dan besar di daerah ini meluap. Amat sangat dahsyat luapannya. Hingga saat ini, awal puasa Ramadan bagi warga Muhammadiyah, masyarakat yang terkena dampak banjir, masih menjemur peralatan rumah tangganya yang basah saat banjir.
Padang Pariaman adalah daerah yang paling rawan akan bencana alam. Banjir, tanah longsor, ancaman tsunami, gempa bumi dan lainnya, adalah paling sering menimpa daerah ini.
Syauqi, salah seorang tokoh rantau daerah ini tersentak. Dia terenyuh melihat sajian media massa dan media sosial soal musibah yang baru saja menimpa kampungnya, Padang Pariaman dan Sumatera Barat.
Putra kelahiran Pakandangan 1969 yang mencaleg di Partai NasDem untuk DPRD Sumbar dari Dapil II, Padang Pariaman dan Kota Pariaman ini, Jumat malam berkomunikasi langsung dengan Buya H. Suhaili Tuanku Mudo.
Komunikasi jarak jauh lewat sambungan selular, Syauqi merasa sedih mendengar cerita Pimpinan Pondok Pesantren Darul Ikhlas Pakandangan ini.
Sedih, banyak rumah jemaah dan masyarakat yang direndam banjir besar. Masyarakat pun galau.
Begitu juga korban nyawa akibat musibah ini, membuat seluruh masyarakat Padang Pariaman, ranah dan rantau berduka.
Betapa tidak, banjir tidak sekedar merendam rumah, tapi semua isinya musnah. Termasuk beras untuk ditanak pun habis oleh terjangan banjir.
Caleg nomor urut lima ini tak berpikir panjang. Masyarakat yang sebagian besar ini adalah jemaah dari ulama ini harus ditolong.
Ingin Syauqi pulang kampung malam itu. Tapi kondisi yang tidak memungkinkan. Syauqi, pemilik Kampoeng Roti Bandung dan Kampoeng Susu Lembang ini meluapkan kegundahannya lewat kiriman uang ke kampung.
Ilham Tuanku Sidi. Ya, seorang ulama muda yang kampungnya di Koto Panjang Ulakan. Lewat rekening Ilham Tuanku Sidi ini Syauqi menitipkan pesan kepeduliannya.
Malam Minggu, Syauqi sehabis diskusi dan dialog dengan Buya H. Suhaili Tuanku Mudo, langsung mentransfer uang sebesar Rp10 juta ke Ilham Tuanku Sidi.
Ahad, bersama pemuka masyarakat Koto Panjang, Ilham Tuanku Sidi langsung menggelar rapat, soal bantuan Syauqi ini.
Main gerak cepat, secepat uang yang masuk ke rekeningnya Ilham Tuanku Sidi. Dalam rapat diambil keputusan, bahwa uang sebanyak itu dibelikan ke paket sembako.
Isi paket adalah beras lima kilogram, minyak goreng sekilo, telor 10 butir, mie instan dua buah. Satu paket itu nilainya lebih Rp 100 ribu.
Menurut Ilham Tuanku Sidi, dari bantuan sebanyak itu, terkumpul paket 80 lebih. Dan paket dibagikan kepada masyarakat penerima, terutama yang terdampak banjir, Senin 11 Maret 2024 ini.
Setidaknya, paket yang diberikan Syauqi ini menjawab akan kebutuhan masyarakat. Masyarakat yang rumahnya terendam, berasnya habis oleh banjir, yang akan dimakan tidak ada, paket sembako ini solusi yang sangat tepat sekali.
Memang untuk kampung Ulakan Tapakis, sebagian besar masyarakat belum puasa, Senin ini. Kesibukan membersihkan rumah yang dipenuhi lumpur sehabis dilanyau banjir, cukup menyita waktu dan energi untuk membereskannya.
Meskipun bantuan Syauqi tak bisa menutupi semua kebutuhan masyarakat Padang Pariaman pasca banjir dan longsor itu, kepedulian dan rasa kemanusiaan Syauqi menjadi pelajaran tersendiri bagi kita semua.
Rasa empati dan peduli, merupakan dorongan moral yang ditonjolkan Syauqi. Moral sesama muslim.
Tidak ada hubungan dengan politik apapun juga. Syauqi adalah satu dari ratusan Caleg yang gagal meraih kursi. Tapi itu tak ada hubungannya dengan kepedulian terhadap bencana.
Bagi Syauqi, Caleg ya, sudah dianggap selesai. Lebih dari 5.000 suara yang didapatkan Syauqi, rasanya lewat usaha dan ikhtiar, cukup memberi arti penting sebagai pendatang baru di ranah politik Sumatera Barat.
Namun, kepedulian Syauqi tak boleh sirna dan hilang. Bekal keagamaan yang cukup matang, selalu berdampingan dengan ulama, Syauqi merasa terpanggil untuk terjun dan berbuat di tengah masyarakat yang memang membutuhkan bantuan.
Ilham Tuanku Sidi menyampaikan terima kasih banyak kepada Syauqi yang telah memberikan bantuan tersebut. "Insya Allah, paket sudah kita pesan, paling lambat sore sudah sampai di rumah masyarakat," katanya.
"Bagi kita yang terdampak musibah besar, bantuan itu sungguh memberi arti penting tersendiri. Semoga bantuan ini menjadi amal ibadah bagi Syauqi," ulas dia. (ad/red)