Teddy Alfonso |
Padang, Sigi24.com---Kualitas pendidikan adalah pondasi bagi kemajuan suatu bangsa. Dalam konteks Indonesia khususnya Sumatera Barat, perhatian terhadap peningkatan kualitas pendidikan perlu diberikan perhatian yang serius.
Teddy Alfonso saat ini menjadi Calon Legislatif DPR RI Dapil Sumatera Barat Satu dari Partai Golkar percaya bahwa ada beberapa langkah penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Sumatera Barat.
Menurut Teddy yang juga Pengurus Yayasan Pendidikan Universitas Dharma Andalas dan Wakil Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Ikatan Alumni Universitas Andalas ini, ada delapan pilar penting untuk membangun kualitas pendidikan di Sumatera Barat.
Pertama, penyediaan pelatihan dan pengembangan untuk guru. Guru memiliki peran yang tak tergantikan dalam pendidikan. Oleh karena itu, meningkatkan kualitas guru adalah langkah penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan.
"Mendorong dan memberikan pelatihan dan pengembangan profesional secara rutin akan membekali guru dengan pengetahuan dan keterampilan terbaru dalam pengajaran. Hal ini meliputi pemahaman terhadap metode pembelajaran inovatif, penggunaan teknologi dalam kelas, serta pembelajaran berbasis proyek dan kolaboratif. Apalagi di era digital yang sangat distruptif, kemampuan berinovasi suatu hal yang harus dimiliki," ucapnya pada Senin, 22 Januari 2024.
Kedua, kurikulum yang relevan dengan dunia kerja. Kurikulum harus direvisi agar lebih relevan dengan tuntutan dunia kerja yang terus berkembang. Pelajar perlu dibekali dengan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja masa depan, seperti pemikiran kritis, kreativitas, keterampilan berpikir tingkat tinggi, dan literasi digital.
"Kurikulum yang mengutamakan penguasaan materi penting juga perlu disusun dengan cermat. Namun juga, tidak dapat ditinggalkan pendidikan vokasi serta pengetahuan tentang nilai-nilai kebudayaan. Sumatera Barat dengan adat budaya minangkabau merupakan nilai luhur dari nenek moyang yang mewarisi pola-pola kehidupan yang masih relevan secara prinsipil kita gunakan hari ini," tambahnya.
Ketiga, pemerataan akses dan kesempatan. Pendidikan yang berkualitas harus dapat diakses oleh semua anak, tanpa melihat latar belakang sosial, agama, maupun geografis mereka. Penting untuk memastikan bahwa tidak ada anak yang terpinggirkan dari sistem pendidikan. Program bantuan dana pendidikan perlu disediakan bagi keluarga yang kurang mampu, serta memperluas jaringan sekolah di daerah terpencil.
"Untuk kedepannya kita juga harus banyak menyediakan beasiswa bagi generasi muda di Sumatera Barat, agak mendapatkan kualitas pendidikan yang memadai," ujarnya.
Keempat, pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran. Tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi informasi dan komunikasi telah membawa dampak besar pada berbagai aspek kehidupan. Pendidikan tidak boleh tertinggal dalam pemanfaatan teknologi.
"Penerapan teknologi dalam pembelajaran dapat meningkatkan kualitas pendidikan dengan memberikan akses melalui platform online, aplikasi interaktif, dan pembelajaran jarak jauh. Menolak akses yang merata dan pelatihan bagi guru dalam menggunakan teknologi menjadi kunci keberhasilan langkah ini," ujarnya.
Kelima, partisipasi orang tua dan masyarakat. Orang tua dan masyarakat memiliki peran penting dalam pendidikan. Melibatkan orang tua dalam pendidikan anak-anak mereka adalah kunci penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
"Program seperti pelatihan keterampilan parenting, kesadaran pelibatan orang tua dalam proses belajar, dan dukungan dalam menyediakan kebutuhan pendidikan anak perlu ditingkatkan. Kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan masyarakat juga harus diperkuat," katanya.
Keenam, sistem pengawasan dan penilaian yang berkualitas. Peningkatan kualitas pendidikan juga memerlukan pengawasan dan penilaian yang efektif. Sistem pengawasan yang baik akan dapat mengidentifikasi masalah pada tingkat paling awal dan mencari solusi untuk perbaikan.
"Penilaian yang bertujuan, berdasarkan standar yang jelas, perlu dilakukan secara teratur untuk menyelaraskan pencapaian dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan. Upaya regulasi sistem pendidikan perlu dikawal secara bersama, terutama fungsi legislatif yang menjadi tempat aspirasi serta pengawasan," katanya.
Ketujuh, kolaborasi antar lembaga pendidikan. Kolaborasi antara berbagai lembaga pendidikan seperti sekolah, universitas, dan lembaga pendidikan lainnya menjadi penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Berbagi pengetahuan, sumber daya, dan praktik terbaik antar lembaga akan menghasilkan sinergi yang positif. Misalnya, pelaksanaan program pertukaran guru dan siswa antar sekolah atau pengembangan program magang bagi guru.
Kedelapan, efektivitas alokasi pendanaan. Pendanaan yang sudah dikhususkan untuk program pendidikan harus dilaksanakan secara efektif dan efesien. Infrastruktur pendidikan yang memadai, seperti pembangunan fasilitas sekolah yang layak dan pengadaan sumber daya pembelajaran yang memadai, tidak dapat terwujud secara maksimal jika dalam pengalokasian tidak dilakukan secara efektif.
"Pada saat ini, pemerintah perlu meningkatkan pengawasan dan pelaksanaan dana pendidikan secara berkelanjutan. Apalagi beberapa tahun kedepan kita dihadapi dengan bonus demografi. Tentu berbicara bonus demografi, kita terfokus pada kualitas sumber daya manusia," katanya.
Menurutnya, meningkatkan kualitas pendidikan di Sumatera Barat adalah tugas yang kompleks, namun sangat penting. Pendekatan holistik dengan fokus pada perbaikan kualitas guru, revisi kurikulum, pemerataan akses, pemanfaatan teknologi, partisipasi orang tua dan masyarakat, sistem pengawasan yang berkualitas, kolaborasi antar lembaga pendidikan, serta peningkatan pendanaan menjadi langkah-langkah kunci untuk mencapai tujuan tersebut.
"Hanya dengan upaya bersama dan komitmen yang kuat, kita dapat memberikan pendidikan yang berkualitas untuk masa depan yang lebih baik bagi anak-anak Sumatera Barat," pungkas Teddy Alfonso. (yh/red)