Mahasiswa FISIP Unand foto bersama dengan Ketua Gerindra Padang Pariaman Happy Neldy usai penelitian. (ist) |
Padang Pariaman, Sigi24.com--Delapan mahasiswa jurusan ilmu politik FISIP Unand Padang, Selasa 5 Desember 2023 melakukan penelitian analisa politikal branding di DPC Partai Gerindra Padang Pariaman.
Analisa branding rentang waktu 2014-2024 di Gerindra Padang Pariaman dan Sumatera Barat. Mahasiswa itu, Farraz Pangeran Hidayat, Muhammad Jibril Dihya A.
Kemudian, Muhammad Raihan Putra S, Nathan Aqil Athallah, Putri Vanesa Hulu, Rahma Humayra Insani, Rikel Sakunah Maharani, Syifa Azahra.
Di Kantor DPC Partai Gerindra Padang Pariaman di Lubuk Alung, mereka diterima Ketua DPC Happy Neldy dan sejumlah pengurus lain.
Ikut mendampingi Happy Neldy, Arifin Husin, Dendy FH, Dewi Novita, Yurnalis, Reza Ramadhanu.
Dalam diskusi panjang lebar dengan tugas penelitian mahasiswa tersebut, Happy Neldy menyebutkan, branding Partai Gerindra, bagaimana setiap kader dapat mencarikan solusi bagi masyarakat yang membutuhkan.
"Bukan dengan janji-janji, tapi dengan kerja nyata. Hal ini sesuai dengan ajaran yang diberikan oleh Ketua Umum H. Prabowo Subianto," kata dia.
Seluruh kader diminta agar dapat memberikan solusi bagi masyarakat yang membutuhkan.
"Seperti bantuan bagi masyarakat yang membutuhkan ambulan untuk membantu masyarakat, baik untuk mengantar pasien ke rumah sakit, maupun mengantar jenazah ke pandam pekuburan," ulas Happy Neldy.
Demikian itu, katanya, salah satu dari kerja nyata Gerindra. Begitu juga memberi bantuan untuk masyarakat miskin, dalam pembuatan BPJS Kesehatan maupun BPJS Ketenagakerjaan.
Nah, BPJS ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Ada pertanyaan kenapa Prabowo memilih milenial, Gibran Rakabuming Raka sebagai wakilnya?
Happy Neldy menjawab, pemilihan Gibran sebagai Calon Wakil Presiden, karena Prabowo mempertimbangkan bagaimana generasi muda, kalangan milenial ikut serta dalam membangun bangsa dan negara.
"Prabowo tak ingin anak muda yang lebih dikenal dengan gen Z, hanya sebagai penonton saja. Kita tahu, sekarang ini kalangan milenial acuh tak acuh dengan masalah politik," katanya.
Itulah kenapa Prabawo memilih milenial. Dan juga kalangan generasi muda, tentu pemikirannya masih cerdas. Milenial dinilai belum terkontaminasi dengan korupsi.
Banyak lagi pertimbangan lainnya. Prabowo sekarang lagi meletakan dasar dan pondasi, bagaimana pemimpin Indonesia nantinya dipimpin oleh kaum milenial yang cerdas.
Untuk meletakan pondasi ini, banyak tantangan, fitnahan kepada Prabowo. Namun Prabowo berpolitik santun. Dibawa senyum saja.
Sampai sampai Prabwoo dibilang pelanggar HAM, tanya mahasiswa ini.
Happy Neldy menjelaskan, kalau Prabowo pelanggar HAM, kenapa tidak ada beliau dihukum?
Jadi, isu penculikan ini yang sering dilontarkan pada Prabowo. Namun Isu ini dibantah Dendy FH. Adik-adik mahasiswa bisa lihat, itu isu untuk menjatuhkan Prabwoo saja.
Sebenarnya, Prabowo waktu itu mengamankan beberapa demonstran dan mahasiswa, agar tidak diculik oleh oknum-oknum lainya.
"Terbukti sekarang mahasiswa yang diamankan oleh Prabowo banyak bergabung dengan Partai Gerindra," ucap Dendy FH.
Terakhir, Happy Neldy berucap pada mahasiswa FISIP Unand, agar kiranya juga bisa menyampaikan pada teman-teman, menepis isu yang tidak benar ini.
Dan berharap juga besok ini, kiranya adik-adik menjatuhkan pilihannya di Pilpres 14 Februari 2024 mendatang kepada Prabowo - Gibran. (ad/red)