Jemaah umrah Majlis Zikir dan Sholawat Al-Wasilah Sumbar diabadikan di Ka'bah usai umrah. (ist) |
Mekkah, Sigi24.com--Selasa 26 Desember 2023 dini hari, jemaah umrah Majlis Zikir dan Sholawat Al-Wasilah Sumbar tiba di Mekkah, setelah perjalanan panjang dari Madinah.
Jemaah dibawah bimbingan muthawif Buya Bustanul Arifin Khatib Bandaro yang berangkat dengan PT Malika Wisata Utama ini menyelesaikan ziarah ke Madinah dulu, baru melaksanakan rangkaian umrah di Mekkah.
Sebelum Subuh masuk, jemaah ini telah selesai melakukan rukun umrah. Setelah memasang niat umrah di tempat yang sudah ditentukan, jemaah langsung melakukan tawaf.
Ya, tawaf umrah, mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali. Mengelilingi sambil membaca wirid, sesuai panduan umrah.
Ka'bah adalah simbol kekuatan Islam. Setiap jemaah haji dan umrah melakukan kewajiban ini. Mengelilingi tempat kiblat umat Islam.
Ka'bah terletak di Mekkah. Dalam Masjidil Haram. Tempat yang amat sangat sakral. Hilang segala keangkuhan dan kesombongan, ketika seseorang tiba di depan Ka'bah.
Semua tawaf yang dilakukan umat, sama. Sama-sama tujuh kali, membaca bacaan yang sama, dari nabi yang sama, Nabi Muhammad Saw.
Selesai tawaf, jemaah melakukan sa'i. Berlari-lari kecil dari Safa ke Marwa, kemudian tahallul, dan tertib. Itulah rukun umrah.
Makanya, selesai rangkaian umrah, jemaah masih bisa menikmati ibadah lainnya sambil menunggu Subuh masuk di Masjidil Haram.
Ada banyak sejarah hingga Mekkah bisa ditaklukkan oleh Nabi Muhammad Saw. Mekkah kuat hubungannya dengan peradaban manusia.
Hadirnya Nabi Muhammad Saw di kota itu, tak terlepas dari doa dan perenungan panjang Nabi Ibrahim AS.
Makanya, sebagian besar dari ritual haji dan umrah bermula dari Nabi Ibrahim AS itu sendiri.
Kehadiran Nabi Muhammad Saw tidak serta merta diterima oleh masyarakat Mekkah dulunya. Banyak benturan, sampai terjadi peperangan, dan hijrahnya nabi dari Mekkah ke Madinah.
Setelah 13 tahun mengislamkan umat, tapi nabi dan sahabatnya selalu dapat tekanan. Tekanan fisik dan batin, tetapi nabi tak pernah lelah untuk menyampaikan pesan Islam.
Pesan moral dan akhlak. Dalam sebuah hadist dijelas, betapa Nabi Muhammad Saw diutus untuk memperbaiki akhlak umat Mekkah.
Jejak perjuangan nabi tentu masih identik hingga saat ini dan sampai kapanpun. Buktinya, setiap tahun jemaah dari berbagai pelosok bumi ini datang dan berkunjung ke tanah suci ini.
Hakikatnya, umrah ke tanah suci adalah mengembalikan tauhid kita yang kadang-kadang rusak akibat terlalu banyak bergelut di masalah duniawi.
Allah SWT melalui utusannya Nabi Muhammad Saw telah memberi garansi. Memberi "keuntungan" yang amat besar ketika seseorang shalat di Masjidil Haram.
100.000 ribu kali lipat pahala shalat dekat Ka'bah atau di Masjidil Haram, ketimbang shalat di masjid biasa.
Pergunakan waktu selama di Mekkah untuk banyak ibadah. Banyak berdoa, banyak bershalawat, dan banyak ziarah.
Seluruh hajat dan doa diijabah oleh Allah SWT di sekeliling Ka'bah itu. Datanglah ke gua Hira, tempat Nabi Muhammad Saw menerima wahyu pertama.
Ziarah ke tempat kelahiran nabi, ziarah ke Arafah, jangan lupa minum dengan air zamzam. Sumur yang tak pernah kering sampai akhir zaman.
Kemudian, ke tanah suci adalah untuk menggali kehebatan Islam. Mekkah adalah kota yang diberkahi. Orang yang bertindak sombong dan angkuh akan mendapatkan ganjaran di situ.
Pulang dari tanah suci membawa banyak manfaat, terutama terpaan diri untuk selalu dalam menjalankan kewajiban dan menghentikan segala larangan.
Dan harus lebih ibadah sunah. Makanya, oleh Ketua Umum Majlis Zikir dan Sholawat Al-Wasilah Sumbar Buya Mashendri Malin Sulaiman penting artinya setiap jemaah umrah dipandu oleh seorang tuanku, Buya dan atau ulama.
Menyandarkan kajian tariqat, agar ibadah yang kita lakukan memberi arti dan warna tersendiri dalam hidup dan kehidupan.
Jemaah ini tiba di Mekkah, kota itu masih sibuk. Hiruk pikuk umrah di tengah kepadatan jemaah, tentu bagian dari ujian kesabaran jemaah.
Sampai selesai Subuh, berdesakan jemaah yang hendak keluar masjid terjadi antrian panjang di seluruh pintu keluar. Subhanallah, semoga umrah jemaah mabrur dan mabrurah. (ad/red)