Pelepasan dan doa bersama jemaah Malika Wisata Utama yang dipimpin Buya Bustanul Arifin Khatib Bandaro. (ist) |
Padang Pariaman, Sigi24.com--Semangat menuju tanah suci begitu sumringah di wajah-wajah masyarakat yang berangkat langsung, Rabu 20 Desember 2023 ini.
Pelepasan dan persiapan terakhir, Selasa 19 Desember 2023 di Surau Kampung Tangah, Sungai Tareh, Nagari Balah Aie Timur, Kecamatan VII Koto Sungai Sariak, Padang Pariaman tampak meriah dan ramai.
Meskipun separoh dari 36 jemaah yang berangkat itu, pelepasan dan doa bersama terkesan sakral dan khusuk.
Para keluarga jemaah ikut. Sebab, koper jemaah Selasa itu diantar ke bandara. Sementara, bawaan lainnya, langsung dibawa jemaah ke bandara Rabu ini.
Para jemaah yang tergabung dalam PT Malika Wisata Utama ini terbang langsung. Mereka 36 jemaah dibawah pimpinan dan pendamping Buya Bustanul Arifin Khatib Bandaro.
Selasa itu pelepasan sekalian doa bersama. Ya, doa selamat untuk yang pergi dan selamat pula untuk tinggal, agar bisa pula pergi ke Mekkah nantinya.
Doa ini penting, mengingat perjalanan jauh dan perjalanan ibadah, serta ziarah. Teknis perjalanan pun dijelaskan, meski sebelumnya berkali-kali disampaikan lewat manasik.
Kurang lebih 10 kali pertemuan digelar bersama jemaah sebelum berangkat. Jemaah umrah Malika Wisata Utama yang diampu oleh Majlis Zikir dan Sholawat Al-Wasilah Sumbar ini termasuk yang istimewa.
Kenapa! Berangkat Rabu ini, bisa dua kali Jumat di tanah suci. Sekali di Madinah dan sekali di Mekkah. Begitu penjelasan pembimbing sekaligus Majelis Syuro Al-Wasilah Sumbar Bustanul Arifin Khatib Bandaro.
Sementara, Kepala Cabang Malika Wisata Utama Padang, Buya Mashendri Malin Sulaiman terbang Selasa. Dia mengangkut jemaah plus Turki. Tetapi bersua nanti di Mekkah dengan seluruh jemaah.
Keistimewaan jemaah kali ini, adalah "setahun pergi dan pulang". Insya Allah, jemaah tiba di kampung tahun 2024.
Yang tak boleh lupa, adalah jemaah beribadah tetap dibawah bimbingan gurunya. Dan Malika Wisata Utama selalu memberangkatkan jemaah dengan ulama.
Ini dimaksudkan, agar ibadah tuntas dan membawa pada kemaslahatan bagi jemaah. Umrah dan haji selalu berdekatan.
Karena itu, umrah juga disebut sebagai haji kecil. Jemaah yang melakukan haji, pasti melakukan umrah. Namun, jemaah umrah tidak bisa melakukan haji, karena mereka berangkat tidak di musim haji.
Para jemaah dibawah bimbingan Bustanul Arifin Khatib Bandaro ini memilih langsung ke Madinah. Ada perubahan jadwal, karena padatnya jemaah di Mekkah musim libur panjang ini.
Ya, mereka ibadah dulu di Madinah. Ibadah di Masjid Nabawi, masjid yang didirikan oleh Nabi Muhammad Saw. Di masjid ini jemaah bershalawat, berdoa, ziarah serta rangkaian ibadah yang dipandu langsung oleh muthawif yang berpengalaman.
Masuk ke Taman Raudhah. Taman berhimpun doa. Tempat doa mustajab di Madinah. Luar biasa. Jemaah silakan berdoa, bershalawat sepanjang masih di Madinah.
Ziarah ke makam Nabi Muhammad Saw. Nabi pembawa perubahan, menanamkan nilai dasar Islam dan tauhid. Nabi terakhir di sepanjang sejarah kenabian.
Nabi Muhammad Saw adalah pemimpin revolusioner, pemimpin yang meletakkan kepentingan umatnya di atas segala-galanya. (ad/red)