H. Muhammad Nurnas Palito Rajo Lelo melakukan kegiatan di Surau Nurul Yaqin Lubuak Munti Salibutan Lubuk Alung. (ad) |
Padang Pariaman, Sigi24.com--Padang Pariaman dan Kota Pariaman terkenal dengan banyak masjid dan surau. Saking banyaknya, di daerah ini ada satu kampung bernama "Kampung Surau".
Kampung Surau adalah sebuah kampung di Nagari Lareh Nan Panjang Barat, Kecamatan VII Koto Sungai Sariak, Padang Pariaman.
Masjid umumnya milik masyarakat. Dalam satu korong setidaknya punya satu masjid dan beberapa surau.
Namun, majid dan surau milik pribadi orang perorangan juga ada di daerah ini. Pengusaha sukses, perantau rata-rata punya surau pribadi di kampungnya.
Anggota Komisi IV DPRD Sumbar H. Muhammad Nurnas Palito Rajo Lelo tahun ini banyak menyalurkan aspirasinya untuk perbaikan dan renovasi masjid dan surau.
Ya, kegiatan dan program safari Ramadhan lalu yang dilakukan anggota dewan Partai Demokrat ini, menyambangi banyak masjid dan surau di daerah pemilihannya, Padang Pariaman dan Kota Pariaman.
Dalam kunjungan itulah, Nurnas diminta oleh pengurus dan masyarakat untuk bisa memfasilitasi rehab surau dan masjid yang dikunjunginya.
Alhamdulillah, bantuan pun masuk di APBD Sumbar tahun ini. Ada yang sudah selesai dibayarkan, masih banyak pula yang belum. Tetapi jelang habis tahun ini, semua program itu juga harus tuntas dan selesai pembayarannya.
Untuk masjid, jumlah bantuan Pemrov Sumbar lewat Pokir Nurnas itu berjumlah Rp50 juta, sedangkan untuk surau Rp20 juta.
"Secara rinci, saya tak ingat jumlahnya. Tapi cukup banyak masjid dan surau yang saya salurkan bantuan itu," kata anggota dewan tiga periode ini.
Ya, puluhan barangkali. Yang untuk masjid, rasanya sudah selesai. Tinggal yang surau, yang masih proses pencairan, ujar Nurnas.
Menurut Nurnas, Caleg DPRD Sumbar Dapil II, Padang Pariaman dan Kota Pariaman nomor urut lima ini, sesuai ketentuan surau atau masjid yang berstatus milik pribadi, tidak boleh dianggarkan.
"Begitu juga masjid dan surau yang dapat bantuan, di samping milik masyarakat, juga sudah bersertifikat dari Kementerian Agama," katanya.
Yang penting, kata Nurnas, bantuan ini setidaknya mampu memberikan yang terbaik buat masjid dan surau.
"Masyarakat yang beribadah, mengaji dan berkegiatan wirid pengajian harus merasa senang dengan kondisi masjid yang bagus," ungkapnya.
Begitu juga anak mengaji, masyarakat musyawarah mufakat dalam membangun nagari dan korong, juga merasa aman, nyaman.
"Masjid dan surau harus lebih indah dan rancak dari rumah masyarakat sekelilingnya. Itu perintah agama, yang mesti kita tunaikan secara bersama," sebutnya. (ad/red)