Yuliasman dan Bustanul Arifin, Caleg PKS dan PKB untuk DPRD Padang Pariaman beda daerah pemilihan. (ad) |
Padang Pariaman, Sigi24.com--Pertemuan yang terulang dalam momen pemilu. Dari Pemilu 2019 dan kini bersua lagi dalam momen Pemilu 2024.
Adalah anggota DPRD Padang Pariaman Yuliasman dari PKS. Mantan Walinagari Sungai Asam, Kecamatan 2X11 Enam Lingkung berhasil jadi wakil rakyat pada Pemilu 2019 dari Dapil I.
Sementara, Bustanul Arifin Khatib Bandaro juga mencaleg 2019 itu di PKB dari Dapil IV, tetapi belum terpilih.
Cerita lepas tapi berkesan. Momen Pemilu 2019 kami bersua di sebuah surau di Kiambang. Bicara di beranda surau usai Shalat Zuhur.
Berkesannya, karena sama-sama caleg yang diharapkan banyak orang untuk duduk di dewan, dan bisa saling bersinergi.
Namun nasih bercerita lain. Yuliasman lewat PKS punya nasib duduk dan jadi wakil rakyat. Sedangkan Bustanul Arifin belum terpilih.
Tapi, kala itu secara kepartaian, dua tokoh masyarakat ini beda haluan Pilpresnya. Yuliasman komit dengan Prabowo Subianto, karena PKS ikut mendukung Capres yang berpasangan dengan Sandiaga Uno itu.
Apa karena beda Presiden ini, tidak terpilihnya Bustanul Arifin 2019 itu? Bisa jadi. Tetapi Presiden yang didukung partainya Bustanul Arifin, Joko Widodo - Ma'ruf Amin menang.
Ya, menang dan kalah, terpilih atau tidak terpilih adalah konsekuensi seorang Caleg yang harus dipahaminya. Di Padang Pariaman itu hanya 40 orang caleg yang terpilih. Sementara, yang tidak terpilih ratusan banyaknya.
Kini, Bustanul Arifin dan Yuliasman juga sama-sama mencaleg. Masih di partai PKB dan PKS. Bustanul Arifin di Dapil IV nomor urut empat pula. Yuliasman Dapil I.
Soal Presiden, PKB dan PKS dalam satu koalisi dengan NasDem, mengusung Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar, populer dengan sebutan AMIN.
Kamis 19 Oktober 2023, kami bersua. Tapi tak di tempat dulu. Hari itu kami bersua di masjid, di depan Kantor Camat VII Koto Sungai Sariak.
Saya dan Bustanul Arifin baru pulang dari nonton bareng pendaftaran pasangan AMIN ke KPU, Shalat Zuhur di masjid itu.
Yuliasman bersama anggotanya baru dari Pariaman dari kegiatan di DPRD, dan berhenti di depan masjid itu. Mungkin dia ada urusan dengan Indra, mantan Walinagari Balah Aie yang punya kedai bangunan di depan masjid itu.
Tak lama bersua, tapi incaran kursi dewan dalam Pemilu besok ini, sama-sama mantap dari kedua tokoh ini. Keduanya sama-sama berpeluang untuk dapat kursi dewan. Yuliasman lebih berpeluang karena faktor Incumbent.
Bustanul Arifin pun tak kalah serunya. Dia sudah belajar banyak dari tidak terpilihnya pada Pemilu 2019 lalu tentunya. Meskipun sampai sekarang belum mencogok baliho dia, komunikasi dengan masyarakat, pendekatan persuasif pun tak luput dari kerjanya di tengah masyarakat.
"Jadi anggota dewan itu nasib. Yang paling penting adalah usaha dan berproses," kata Bustanul Arifin.
Bustanul Arifin menceritakan kalau dia baru pulang nonton bareng pendaftaran Capres dan Cawapres kita di Lubuk Tano.
Ya, di Tanjung Wahana Tano atau TWT. Kegiatan langsung digelar oleh DPC PKB Padang Pariaman. Mungkin karena Cawapresnya Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar, jadi seluruh DPC PKB di Indonesia dapat perintah untuk nonton bareng.
Sementara, PKS tidak menggelar kegiatan nonton bareng, dan tidak pula gabung dengan PKB. Tetapi, dukungan politik untuk Pilpres jelas, kedua partai ini dan kedua Caleg ini sama, AMIN. (ad/red)